LINGKUNGAN PENGENDAPAN TURBIDIT FORMASI HALANG BERDASARKAN ASOSIASI FASIES DAERAH CI NGEBUL, KABUPATEN CILACAP, PROVINSI JAWA TENGAH
Abstract
ABSTRAK: Daerah penelitian terletak pada daerah Ci Ngebul dan sekitarnya, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Pada lokasi daerah penelitian ditemukan adanya batuan sedimen berasal dari lingkungan pengendapan sistem turbidit Formasi Halang berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu pengukuran stratigrafi, observasi litofasies, dan dihubungkan dengan model lingkungan pengendapan turbidit oleh Walker dan Mutti (1973) dan dibandingkan dengan model Sikuen Bouma (1962). Hasil dari studi yang dilakukan didapatkan bahwa lokasi daerah penelitian berada pada area Kipas Tengah. Pada area Kipas Tengah didominasi oleh litologi perselingan batu pasir karbonatan bertekstur kasar hingga sedang dan batu lempung karbonatan. Struktur sedimen yang berkembang pada daerah ini adalah laminasi paralel, laminasi silang, wavy, dan convolute. Berdasarkan dari hasil telitian yang menghubungkan antara asosiasi fasies pada daerah telitian dan juga struktur sedimen yang berkembang didapatkan bahwa daerah tersebut dikembangkan oleh arus turbidit lemah.
Kata Kunci: Formasi Halang, Arus Turbidit, Model Lingkungan Pengendapan, Jawa Tengah
ABSTRACT: The research area is located in Ci Ngebul and surrounding, Cilacap Regency, Central Java Province. Atthelocation of thestudy area, it was found that sedimentary rocks formed by the depositional environment of the Middle Miocene-Late Miocene Halang Formation turbidite system. The method used in this research is stratigraphic measurement, litofasies observation, and connect it with the turbidite depositional environment model by Walker and Mutti (1973) and compared with Bouma (1962) model. The results of the study conducted found that the location of the study area is in the Middle Fan. The Middle Fan area is dominated by coarse-to-moderate carbonate sandstone lithology and carbonateclay stone. Sedimentary structures that develop in this area are parallell amination, cross lamination, wavy, and convolute. Based on the results of a study that connects the facies association in the study area and also the developing sedimentary structure, it was found that the area was developed by a weak turbidite current.
Keywords: Halang Formation, Turbidit Flow, Sedimentation Environmental Model, Central Java