PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN FATIK PADA BAJA ASSAB 709 M MELALUI PROSES AUSTEMPERING
Abstract
ABSTRAK: Dalam penggunaannya di bidang teknik pemilihan bahan logam yang sesuai dengan keperluan aplikasi dalam hal kekuatan, kekerasan, ketahanan fatik, ketahanan korosi dan sebagainya sangat penting sehingga dalam pemakaiannya akan memberikan hasil yang optimal. Salah satu proses perlakuan panas untuk menghasilkan logam yang kuat tetapi masih memiliki keuletan adalah austempering. Austempering adalah proses transformasi isothermal dari baja pada temperatur diantara fase pearlit dan fase martensit. Waktu austempering harus memastikan bahwa pembentukan ferit bainit cukup untuk austenit sisa dengan karbon yang memungkinkan sebagian besar untuk dipertahankan ke temperatur kamar. Pada penelitian ini austempering baja ASSAB 905 M dilakukan dengan temperatur austenisasi 860°C selama 60 menit kemudian dilakukan proses austempering 350°C dengan waktu tahan 5, 10 dan 15 menit. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh proses austempering dengan variasi waktu tahan tersebut pengujian-pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik, pengujian fatik dan pengamatan struktur mikro. Hasil uji tarik tanpa austempering kekuatan tariknya 92,84 kg/mm2 , austempering waktu tahan 5 menit 108,46 kg/mm2 , waktu tahan 10 menit 118,76 kg/mm2 dan waktu tahan 15 menit 124,47 kg/mm2 . Sedangkan dari hasil pengujian fatik tanpa austempering 975.000 siklus, austempering waktu tahan 5 menit 149.100 siklus, waktu tahan 10 menit 187.800 siklus dan waktu tahan 15 menit 215.900 siklus
Kata Kunci: Kekuatan tinggi, daktilitas, fatik, austempering
ABSTRACT: In its used in the field of metal material selection techniques in accordance with application requirements in terms of strength, hardness, fatigue resistance, corrosion resistance and so on is very important so that in its use will provide optimal results. One of the heat treatment processes to produce metal that is strong but still has toughness is austempering. Austempering is the process of transforming isothermal from steel at temperatures between the pearlite phase and the martensite phase. The austempering time must ensure that the formation of bainite ferrite is sufficient for the remaining austenite with carbon which allows most of it to be maintained to room temperature. In this study ASSAB 905 M steel austempering was carried out with austenization temperature of 860°C for 60 minutes then austempering process of 350°C was carried out with a holding time of 5, 10 and 15 minutes. To determine the effect of the austempering process with variations in holding time, the tests performed were tensile testing, fatigue testing and microstructure observation. The tensile test results without austempering tensile strength 92.84 kg/mm2 , austempering 5 minutes holding time 108.46 kg/mm2 , holding time 10 minutes 118.76 kg/mm2 and 15 minutes holding time 124.47 kg/mm2 . While the results of fatigue testing without austempering 975,000 cycles, austempering holding time 5 minutes 149,100 cycles, holding time 10 minutes 187,800 cycles and holding time 15 minutes 215,900 cycles.
Keywords: High strength, ductility, fatigue, austempering.