PRODUKSI AIR BERSIH DARI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SONGKET MENGGUNAKAN PROSES PEMISAHAN MEMBRAN BIOREAKTOR

Abstract

ABSTRAK: Pengolahan limbah songket menggunakan membrane bioreactor merupakan terobosan baru dari penerapan teknologi membrane menggunakan mikroba pengurai limbah cair. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan penelitian ini menggunakan 3 proses yaitu proses adsorpsi menggunakan karbon aktif proses pemisahan menggunakan membran keramik berbasis komposisi campuran. Karbon aktif dari limbah biomassa diharapkan dapat menurunkan konsentrasi limbah cair kain songket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi operasi pengolahan limbah cair songket terbaik dengan menggunakan membran hollow fiber polisulfon dengan variasi tekanan umpan membran (5 psig, 10 psig, dan 15 psig), waktu filtrasi (1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam), dan perlakuan (dengan biodegradasi dan tanpa biodegradasi). Hasil pengolahan limbah cair songket dibandingkan dengan parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), dan pH. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri tekstil sudah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 . Limbah cair songket diolah dengan menggunakan pre-treatment zeolit dan karbon aktif, kemudian difiltrasi oleh membran hollow fiber polisulfon yang memiliki ukuran pori-pori 5000 Nominal Molecular Weight Cutoff(NMWC). Biodegradasi limbah cair songket dilakukan dengan menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa. BOD, COD, TSS, dan pH terbaik diperoleh pada pengolahan limbah cair songket dengan menggunakan membran hollow fiber polisulfon dengan biodegradasi pada waktu filtrasi 4 jam dan tekanan umpan 5 psig yang memiliki nilai masing-masing 31,2 mg/L; 73 mg/L; 18,9 mg/L; dan 6,28.

Kata Kunci: limbah cair songket, membran hollow fiber polisulfon, biodegradasi, Pseudomonas aeruginosa, BOD, COD, TSS, pH

ABSTRACT: One of the wastes produced from the process of producing Songket is liquid waste which produced from the colouring process of songket using chemical or synthetic dyes. The entry of dyes from waste into the waters has caused the physical and chemical characters of water resources to change. The aim of this study was to determine the operating conditions of the best songket wastewater treatment using hollow fibre polysulfone membrane with variations in membrane feed pressure (5 psig, 10 psig, and 15 psig), filtration time (1 h, 2 h, 3 h, and 4 h), and treatment (with biodegradation and without biodegradation). The results of songket wastewater treatment are compared with the parameters of Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), and pH. Wastewater quality standards for textile industry businesses and/or activities regulated in the Minister of Environment Regulation Republic of Indonesia Number 5 of 2014.In this study, Songket liquid waste was treated using pre-treatment of zeolite and activated carbon, then filtered by polysulfone hollow fiber membrane which has a pore size of 5000 Nominal Molecular Weight Cutoff (NMWC). Biodegradation of songket liquid waste is carried out using the Pseudomonas aeruginosabacteria. The best BOD, COD, TSS, and pH were obtained from songket wastewater treatment using hollow fiber polysulfone membrane with biodegradation at 4 h filtration time and 5 psig feed pressure which had a value of 31.2 mg/L; 73 mg/L; 18.9 mg/L; and 6.28 respectively.

Keywords: Jumputan/songket liquid waste, polysulfone, hollow fiber membrane, biodegradation, Pseudomonas aeruginosa, BOD, COD, TSS, pH