ANALISIS FUNGSI UTAMA RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH) PELATARAN PLASA BENTENG KUTO BESAK TERHADAP NILAI HISTORIS KAWASAN
Abstract
ABSTRAK: Ruang Terbuka Non Hijau merupakan salah satu dari perencanaan kota. Pelataran Plasa Benteng Kuto Besak
yang berada di tepi Sungai Musi Palembang merupakan salah satu Ruang Terbuka Non Hijau yang terjadi banyak interaksi
baik sosial,ekonomi maupun budaya. Adapun tujuan dari penulisan ini agar dapat mengetahui fungsi pelataran sebagai
Ruang Terbuka Non Hijau di Plasa Benteng Kuto Besak tepi Sungai Musi sudah sesuai dengan peraturan menteri
pekerjaan umum no 12 tahun 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data aktivitas
pengunjung dan kegiatan diperoleh dengan observasi langsung serta melakukan wawancara pada beberapa pengunjung
dan penjual barang atau jasa di sekitaran plasa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masih terdapat beberapa
fungsi dalam peraturan menteri yang belum berjalan serta kurangnya fasilitas, sarana prasarana, tidak tersedianya papan
informasi mengenai nilai historis dari kawasan tersebut, dan minimnya pengetahuan pengunjung terhadap latar belakang
Kawasan Benteng Kuto Besak itu sendiri. sedangkan faktor yang mempengaruhi masyarakat memanfaatkan plasa sebagai
ruang publik karena sebagai tempat rekreasi dan faktor pemandangan (views).
Kata Kunci: Ruang Terbuka Non Hijau, Nilai Historis, Fungsi, Plasa, Pelataran Benteng Kuto Besak
ABSTRACT: Non-Green Open Space is one of the city planning. Benteng Kuto Besak Plaza Court is located on the banks
of the Musi River in Palembang. It is a non-green open space where there are many social, economic and cultural
interactions. The purpose of this paper is to be able to find out whether the function of the plaza court as non-green open
space in the Kuto Benteng Kuto Besak Plaza Court on Musi river bank is in accordance with the Minister of Public Works
Regulation No. 12 of 2009. The research method used in this research is descriptive qualitative. Visitor activities and
general activities data obtained by direct observation and conduct interviews with several visitors and goods sellers or
services around the plaza. Based on the results of the study it is known that there are still several functions in the
ministerial regulation that have not yet been implemented as well as a lack of facilities, infrastructure suggestions, the
unavailability of information boards about the historical value of the area, and the lack of visitor's knowledge of the
background of Benteng Kuto Besak area itself. While the main factors that influence the community using the plaza as a
public space because it is a recreation place and its beautiful Musi river views.
Keyword: Non-Green Open Space, historical Value, Function, Plaza, Benteng Kuto Besak Plaza Court