ANALISIS PENGEMBANGAN LAHAN REKLAMASI PASCA TAMBANG BATUBARA KECAMATAN TALAWI DAN SEKITARNYA, KOTA SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT

  • R.F Yanti Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya
  • B. Setiawan Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya
Keywords: Penambangan, reklamasi, optimalisasi, strategi, geowisata

Abstract

ABSTRAK: Kegiatan penambangan batubara pada dasarnya akan menimbulkan kerusakan lingkungan, terutama
kerusakan stuktur lahan. Kegiatan penambangan batubara cenderung akan menyisakan lahan yang tidak produktif.
Dalam upaya memulihkan kembali kondisi stuktur lahan yang mengalami kerusakan tersebut, Pemerintah Kota
Sawahlunto melakukan kegiatan reklamasi pasca tambang batubara agar lahan tersebut dapat berfungsi kembali secara
optimal sesuai dengan aturan UU No. 4 Tahun 2009. Kota Sawahlunto merupakan satu-satunya kota lahan pasca
tambang yang dikembangkan menjadi kota wisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui optimalisasi dari strategi
pengembangan lahan reklamasi pasca tambang batubara Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto dalam bidang geowisata.
Penilaian ini dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif dengan mempertimbangkan beberapa kriteria geowisata antara
lain: aspek ilmu pengetahuan (geologi/geomorfologi), aspek sosial, aspek budaya, serta aspek ekonomi. Penelitian ini
memanfaatkan kemudahan era 4.0 dimana data diperoleh secara terbuka (open source data) seperti penggunaan data
BPS Kota Sawahlunto dalam penilian aspek sosial-ekonomi serta penggunaan data media sosial untuk mengetahui
tingkat preferensi atau kecenderungan pengunjung pada lokasi geowisata lahan reklamasi pasca tambang. Dari
penelitian ini diharapkan adanya evaluasi strategi terhadap pengembangan lahan reklamasi pasca tambang Kecamatan
Talawi, Kota Sawahlunto.
Kata Kunci: Penambangan, reklamasi, optimalisasi, strategi, geowisata.
ABSTRACT: Basically, coal mining activities will cause environmental damage, especially damage to land structures.
Coal mining activities tend to leave unproductive land. In an effort to restore the damaged land structure, the
Sawahlunto City Government carried out post-coal mining reclamation activities so that the land could function
optimally in accordance with Law No. 4 of 2009. Sawahlunto City is the only post-mining land town that has been
developed into a tourist city. This research was conducted to determine the optimization of the post-coal mining
reclamation land development strategy in Talawi District, Sawahlunto City in the field of geotourism. This assessment
is carried out descriptively and quantitatively by considering several geotourism criteria, including: scientific aspects
(geology / geomorphology), social aspects, cultural aspects, and economic aspects. This study takes advantage of the
convenience of the 4.0 era where data is obtained openly (open source data) such as the use of Sawahlunto City BPS
data in assessing socio-economic aspects and the use of social media data to determine the level of preference or
tendency of visitors to geotourism locations on post-mining reclamation land. From this research, it is hoped that there
will be an evaluation of strategies for the development of post-mining reclamation land in Talawi District, Sawahlunto
City.
Keywords: Mining, reclamation, optimization, strategy, geotourism.

Published
2021-06-19