DETEKSI DINI STUNTING DI MASA PANDEMI DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI GIZI BALITAKU

  • Rico Januar Sitorus Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Novrika sari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Feranita Utama Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Reza Firsandaya Malik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Keywords: stunting, kader, posyandu

Abstract

ABSTRAK: Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi stunting menjadi masalah apabila di atas 20 persen.
Prevalensi stunting balita di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 sebesar 31,6%, sedangkan
di Kota Palembang sendiri prevalensi stunting balita pada tahun 2017 sebesar 27,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sampai
saat ini stunting masih menjadi masalah yang harus diselesaikan secepat mungkin. Tujuan kegiatan ini adalah
meningkatkan pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan, kader kesehatan dan Ibu rumah tangga dalam
melaksanakan deteksi dini stunting dengan menggunakan aplikasi Gizi Balitaku. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
cara memberikan pelatihan pengenalan aplikasi berbasis android dalam menghitung status gizi anak secara otomatis.
Peserta pengabdian yang hadir adalah 13 orang (43,3 %) petugas kesehatan, 9 orang (30 %) Ibu rumah tangga dan 8 orang
(16,7 kader Kesehatan). Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta mampu menggunakan aplikasi dengan baik
dan tidak mengalami kesulitan. Penggunaan aplikasi ini mendapatkan perhitungan antropometri dengan tingkat validitas
dan reliabitas yang baik, dan sangat membatu petugas posyandu di lapangan untuk langsung mendapatkan status gizi
anak saat dilakukan Posyandu.
Kata kunci : stunting, kader, posyandu
ABSTRACT: According to the World Health Organization (WHO), the prevalence of stunting becomes a problem if it is
above 20 percent. The prevalence of of under five years stunting in South Sumatra Province based on the results of
Riskesdas in 2018 was 31,6 %, while in Palembang City, the, the prevalence of under five years stunting in 2007 was
27,4 %. The data shows that stunting is still a problem that must be resolved as soon as possible. The purpose of this
activity is to improve the understanding and skill of health workers, health cadres and housewives in implementing early
detection of stunting using Gizi Balitaku application. The implementation of activities is carried out by providing training
in the introduction of android based applications in calculating children’s nutritional status automatically. The
community service participants who attended were 13 people (43.3 %) health workers, 9 people (30 %) housewives and
8 people (16,7 %) health cadres. The results of the training showed that all participants were able to use the application
well did not experience difficulties. The use of this application obstains anthropometric calculations with a good level of
validity and reliability, and is very helpful for posyandu officers in the field to immediately get the nutritional status of
children during posyandu.
Keywords : stunting, cadres, posyandu

Published
2021-06-19