PENGARUH SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN ZONA RAWAN LONGSOR DAERAH TARATAK BANCAH DAN SEKITARNYA KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT

  • M. Verli Fadhilah Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Budhi Setiawan S.T., M.T., Ph.D Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

Abstract

Lokasi penelitian berada di Daerah Taratak Bancah dan sekitarnya Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi bahaya tanah longsor. Tanah longsor sering terjadinya di daerah penelitian karena faktor geologi berupa geomorfologi, serta aktivitas manusia. keadaan morfologi daerah penelitian tersusun atas morfologi perbukitan terdenudasional berlereng datar – agak curam, perbukitan tinggi terdenudasional berlereng curam – sangat curam. Metode penelitian menggunakan data citra satelit landsat 8 memanfaatkan band 10 dengan metode land surface temperature (LST). Kecerahan citra satelit dan bantuan nilai normalized difference vegetation index (NDVI) untuk menentukan nilai emisivitas permukaan bumi. Hasil perhitungan data LST tahun 2015 (low : 5,70551) berada di Kecamatan Silungkang dan Kupitan sedangkan warna merah merupakan daerah rawan longsor yang memiliki suhu (high : 30,2233) berada di Kcamatan Kupitan, Lembah Segar dan Silungkang. Pada tahun 2019 warna hijau merupakan daerah aman dari tanah longsor yang memiliki suhu (low : -10,7426) berada di Kecamatan Kupitan sedangkan warna merah merupakan daerah rawan longsor yang memiliki suhu (high : 13,8382) berada di Kecamatan Kupitan, Lembah Segar, Talawi dan Barangin.

Published
2021-12-15