POTENSI DAN PENENTUAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH BRUNOREJO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

  • M F Hasan Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • E Sutriyono Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

Abstract

Gerakan tanah atau yang biasa disebut dengan tanah longsor termasuk dalam bencana yang persebarannya cukup luas di Indonesia. Dari data yang telah tercatat ada 40,9 juta warga Indonesia yang bertempat tinggal di daerah yang berpotensi bahaya dari pergerakan tanah (BNPB, 2019). Daerah penelitian Kecamatan Bruno dan sekitarnya memiliki potensi gerakan tanah yang cukup tinggi terhitung pada tahun 2018 memiliki 14 kasus bencana longsor yang terjadi di desa Brunorejo. Metode pada penelitian menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan analisis data spasial dengan sistem informasi geografis dan metode analisis kinematik. Parameter yang menjadi acuan penelitian adalah parameter kemiringan lereng, jenis litologi batuan, elevasi morfologi, tata guna lahan, dan curah hujan sehingga menghasilkan peta zonasi gerakan tanah daerah penelitian dengan beberapa pembagian yaitu, zona gerakan tanah tinggi dengan luas daerah 9 km (11%), zona gerakan tanah menengah 46 km (57%), dan zona kerentanan tanah rendah 26 km (32%). Dari beberapa gerakan tanah yang ditemui di lapangan didapatkan beberapa jenis berupa: transtational landslide, rockfall, rotational slide, dan creep. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi upaya dalam mitigasi bencana pada daerah penelitian.

Published
2021-12-20