KAJIAN INTRUSI ANDESITE TERHADAP RANK BATUBARA BERDASAR ANALISIS REFLEKTAN VITRINITE, DAERAH MUARA WAHAU, KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Penelitian ini akan membahas pengaruh intrusi andesit terhadap rank/peringkat batubara. Keterdapatan intrusi batuan beku andesit di daerah Muara Wahau merupakan bagian dariJalur Vulkanik Sintang yang berumursama dengan Formasi Wahau yaitu Miosen Awal-Tengah. Rank/peringkat batubara merupakan petunjuk tingkat kematangan batubara sebagai fungsi dari panas/temperatur dan tekanan. Hal ini berkaitan dengan proses penimbunan selama diagenesa batuan sedimen pembawa batubara atau temperatur panas yang berasal dari intrusi batuan beku selama proses pembatubaraan berlangsung. Vitrinite merupakan maseral atau komponen organik terbanyak (lebih dari 75%) penyusun batubara. Vitrinite berasal dari selulosa, ciri mikroskopisnya adalah peka terhadap sinar putih (sinar reflektan). Semakin tinggi rank/peringkat atau semakin matang suatu batubara maka pantulan vitrinitenya semakin terang. Hasil pengamatan sayatan tipis batuan penamaan batuan beku intrusi adalah altered basaltic andesite, sedangkan data efek bakar tidak ditemukan di sekitar intrusi batuan beku tersebut. Sample batubara diambil langsung dari inti bor GT-02 dengan metode ply by ply sejumlah 21 sample dari 2 seam batubara yaitu seam-1 (9 sample) dan seam-2(12 sample). Hasil analisa nilai reflektan vitrinite (Rv random) Batubara Seam-1 berkisar 0,42-0,48 dan Seam-2 berkisar 0,44-0,45 termasuk peringkat/rank subbituminus. Berdasarkan penggambaran histogram dari 2 seam tersebut mulai dari bawah ke atas ternyata tidak diperoleh perubahan Rv secara mencolok. Berdasarkan data tersebut membuktikan bahwa fungsi panas dari intrusi andesit tidak selalu berpengaruh terhadap pematangan batubara. Hal ini disebabkan dapur magma batuan andesit basaltik terletak di kedalaman yang relatif dangkal dan sifat magma yang encer pada temperatur yang rendah 100o C-150o C. Dengan demikian pengaruh panas dari intrusi batuan beku andesit tersebut terhadap batuan di sekitarnya sangat kecil atau tidak ada.