KAJIAN TEKNIS PENGARUH JUMLAH RIFFLE PADA ALAT MEJA GOYANG (SHAKING TABLE) TERHADAP RECOVERY DAN KADAR BIJIH TIMAH

  • P C Dewantara Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • T Arief Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • H Iskandar Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang

Abstract

Shaking Table adalah salah satu alat yang masih digunakan dalam pengolahan bijih timah dengan menggunakan media air. Dalam aplikasi di PT Timah Tbk, alat shaking table masih digunakan untuk mengolah bijih timah kadar rendah (low grade) (<10%) menjadi bijih timah dengan kadar standar peleburan PT Timah (72-74% Sn). Pada pengolahan dengan alat shaking table, mineral berharga dan mineral pengotor dipisahkan berdasarkan perbedaan berat jenis (BJ), ukuran, dan bentuk mineral. Perolehan mineral berharga (recovery) dan kadar yang optimal sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang memengaruhi pemisahan mineral bijih timah (tin ore separation). Variabel tersebut antara lain yaitu jumlah riffle, kemiringan meja, laju air pencucian, panjang stroke, dan kecepatan gerakan deck. Penelitian ini bertujuan untuk memvariasikan jumlah riffle, kemiringan meja dan waktu dalam skala laboratorium untuk memperoleh recovery dan kadar bijih timah optimal. Jumlah riffle yang diatur adalah 16, 24 dan 34. Kemiringan meja yang ditentukan adalah 2o , 3o , dan 4o . Variasi waktu 10, 15 dan 20 menit. Hubungan antara jumlah riffle dan kadar dapat ditentukan melalui analisa regresi polinomial kuadratik dengan fungsi Ŷ = -20,60 + 2,26 X + (-0,04 X2 ), sedangkan hubungan antara jumlah riffle dan recovery ditentukan oleh fungsi Ŷ = -173,33 + 17,376 X + (-0,315 X2 ). Kadar optimal diperoleh pada variasi jumlah riffle 26, kemiringan meja 3o , dan waktu 15 menit dengan kadar sebesar 8,45% Sn sedangkan Recovery optimal diperoleh pada variasi jumlah riffle 28, kemiringan meja 3o , dan waktu 15 dengan recovery sebesar 66,43%.

Published
2021-12-20