ANALISA KARAKTERISTIK DAS CIWULAN KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

  • Ahlun Nizar Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Stevanus Nalendra Jati Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Harnani Harnani Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: Daerah Aliran Sungai , GIS, Kemiringan Lereng, Curah Hujan, Tutupan Lahan

Abstract

Penelitian dilakukan pada DAS Ciwulan Kabupaten Tasikmalaya dengan luas daeah sungai sebesar 59.114.26 Km2. Pengelolahan daerah aliran sungai secara umum dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan berkelanjutan dari sumberdaya alam dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis tingkat kerawanan banjir di DAS ciwulan Kabupaten Tasikmalaya, dengan memanfaatkan parameter-parameter DAS yang meliputi data tutupan lahan, kemiringan lereng dan data curah hujan dari beberapa stasiun disekitar. Sedangkan manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui jenis guna lahan yang memiliki dampak paling besar terhadap terjadinya banjir, menyusun rancangan untuk pemanfaatan air dan pengendalian banjir di DAS Ciwulan, dan menjadi acuan untuk mitigasi banjir didaerah DAS Ciwulan. Metodelogi yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif menggunakan data sekunder dan observasi lapangan. pengolahan data menggunakan geographic information system (GIS). Dari hasil analisa karateristik DAS Ciwulan didapatkan besaran curah hujan dengan intensitas hujan tertinggi di kabupaten Tasikmalaya yaitu 500,1652 pada tahun 2020 dan untuk intensitas hujan terendah adalah 219,94329 pada tahun 2014. Tutupan lahan pada DAS Ciwulan terbagi menjadi 13 yaitu badan air, belukar, hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman, pemukiman, perkebunan, pertambangan, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, sawah, tambak, dan tanah terbuka. Terlihat pada peta kemiringan lereng bahwa lereng di daerah DAS ciwulan terdiri dari berbagai macam yaitu, kemiringan lereng datar (0-2%), landai (3-7%), agak miring (8-20%), miring/berbukit (21-30%), agak curam (31-55%), sangat curam (56-140%) Maka diharapkan dalam terwujudkan penelitian ini dapat terwujudnya pengelolan daerah aliran sungai dalam pengembangan suatu wilayah.

Published
2021-12-20