PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA DAN BATU BARA SEBAGAI CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE

  • B H Fuady Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
  • Z Muchtar Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
  • S R Hartini Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
  • Y Alfarizi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
  • Y Atrasina Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
Keywords: Aspal Beton, Filler, Fly Ash, Aspal

Abstract

Aspal beton adalah lapis permukaan pada perkerasan lentur, dimana lapisan aspal beton ini pada saat dilakukan pencampuran akan terjadi rongga-rongga diantara agregat, karena ada rongga terebut dapat mengurangi kekuatan dari perkerasan laston dan ini untuk mengurangi rongga-rongga yang terjadi diperlukan bahan tambah atau filler. Untuk itu sangat diperlukan pengkajian secara detail dalam penelitian ini, sehingga dapat diketahui berapa banyak perbandingan kebutuhan filler yang harus digunakan dan dapat menambah kekuatan dari pada campuran laston. Tujuan dari pemanfaatan filler pecahan batu bata yang sudah dihaluskan dan abu terbang batu bara sisa pembakaran PLTU Tanjung Enim ini untuk mengetahui penambahan kekuatan laston dengan menguji dilaboratorium antara lain yaitu uji stabilitas dan uji ketahanan laston terhadap nilai kelelehan (flow). Dalam kajian ini material aspal adalah aspal penetrasi 60/70 dari PT. Rabana Aspalindo dengan variasi 5% sampai dengan 6% dan untuk penggunaan filler ada beberapa material yaitu semen, fly ash batu bara, pecahan batu bata yang dihaluskan (serbuk batu bata) dan gabungan fly ash batu bara dan pecahan batu bata yang dihaluskan. Pada saat pengujian untuk mendapatkan nilai stabilitas dan nilai ketahan laston dilakukan dengan metode Marshall Test. Hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian Marshall Test di laboratorium Teknik Sipil Polteknik Negeri Sriwijaya diperoleh sebagai berikut :Kadar Aspal Optimum (KAO) pada filler menggunakan semen diperoleh pada saat kadar aspal 5,5%, Kadar Aspal Optimum (KAO) pada filler menggunakan serbuk batu bata diperoleh dengan kadar aspal 6%, Kadar Aspal Optimum (KAO) pada filler menggunakan fly ash batu bara diperoleh dengan kadar aspal 5% dan Kadar Aspal Optimum (KAO) pada filler mengunakan material gabungan serbuk batu bata dan fly ash batu bara diperoleh dengab kadar aspal 5,5%. Maka dari itu dari hasil penelitian ini untuk campuran pada lapisan aspal beton, bahwa dengan kadar aspal 5% diperoleh nilai stabilitas dan nilai kelelehan (flow) pada filler menggunakan material fly ash batu bara memenuhi standar spesifikasi.

Published
2021-12-20