PROVENANCE BATUPASIR FORMASI MENGGALA DESA GUNUANG MALINTANG, KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, SUMATERA BARAT

  • A Talitha Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • E W Dyah Hastuti Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • E D Mayasari Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: Batupasir, Formasi Menggala, Batuan Asal, Orogeni Daur Ulang, Busur Magmatisme

Abstract

Daerah penelitian berada di Desa Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Kotabaru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, dan secara geologi terletak di Cekungan Sumatera Tengah pada Peta Geologi Lembar Pekanbaru. Studi provenance bertujuan untuk menentukan sumber penyusun batuan yang terdapat pada daerah penelitian dan tatanan tektoniknya. Studi ini dilakukan pada 7 conto sayatan batupasir Formasi Menggala berukuran pasir sedang (1/2-1/4 mm) hingga pasir kasar (1-1/2 mm) yang berumur Miosen Awal. Ketujuh sampel tersebut dilakukan analisa petrografi untuk mengidentifikasi jenis batupasir dan menentukan tipe batuan asal. Secara petrografi, batupasir Formasi Menggala pada daerah penelitian memiliki karakteristik yaitu keterdapatan mineral kuarsa yang dominan dengan persentase 45-62% dan berukuran 0.1 – 0.7mm serta fragmen lainnya dengan ukuran 0.1 – 0.4mm seperti mineral feldspar, muskovit, biotit, opak, litik serta semen berupa lempung. Setelah dilakukan analisa petrografi, didapatkan batupasir dengan jenis Arkosic Arenite dan Lithic Arenite (Pettijohn, 1975) menunjukan bahwa batupasir Formasi Menggala berasal dari lingkungan atau area yang dipengaruhi proses tektonik orogeni daur ulang sub-zona mixed dan busur magmatisme sub-zona dissected area menurut klasfikasi Dickinson (1982) yang dimodifikasi oleh Zhang et al (2017), dimana artinya batuan asal tersebut berasal dari batuan metamorf ataupun batuan beku vulkanik dan plutonik pada suatu tinggian di sepanjang Bukit Barisan yang telah mengalami pegangkatan beberapa kali oleh aktivitas tektonik lalu lapuk dan juga tererosi.

Published
2021-12-20