PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN METODE KOMPOSTING DI DESA SAKATIGA, KECAMATAN INDERALAYA, KABUPATEN OGAN ILIR

  • A M Jannah Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • R Moeksin B Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • L Cundari Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Yandriani Yandriani Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • M Rendana C Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: sampah organik, komposting, EM4, Desa Sakatiga

Abstract

Limbah organik yang didapatkan dari kegiatan konsumsi masyarakat seperti limbah sayuran, buah-buahan dan makanan dapat termanfaatkan menjadi pupuk organik yang sangat baik untuk tanaman. Pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk adalah kegiatan yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi sampah hasil kegiatan rumah tangga. Pembuatan pupuk organik dilakukan dengan metode komposting yang sederhana sehingga dapat diterapkan oleh setiap rumah tangga di Desa Sakatiga. Pada proses ini melibatkan larutan aktivator berupa campuran EM4 (effective Microorganism 4), air dan larutan gula dengan perbandingan 1 : 10 : 3. larutan ini berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi sampah. Dengan penggunaan larutan aktivator ini, sampah organik sebanyak 5 Kg dapat diubah menjadi pupuk organik dalam waktu 3 minggu. Pupuk organik yang dihasilkan berupa pupuk padat yang dapat dijadikan media tanam untuk semua jenis tanaman. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 21 orang warga dengan rentang umur antara 19 - 65 tahun. Berdasarkan hasil survey peserta didapatkan sebanyak 78,57% peserta merespon sangat baik kegiatan ini dan dapat memahami cara pembuatan pupuk kompos serta sebanyak 71,43 % responden menyatakan dapat langsung memanfaatkan proses pembuatan kompos secara mandiri.

Published
2021-12-20