PEMETAAN PENURUNAN PERMUKAAN JALAN AKIBAT DEFORMASI TANAH PADA LAPISAN BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK DI KECAMATAN BAYAH KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN
Abstract
Salah satu perkembangan yang terjadi di Indonesia adalah di bidang transportasi adalah pembangunan jalan raya. Bagian terpenting dari konstruksi jalan adalah jenis tanah, karena tanah ini akan menanggung beban di atasnya, baik statis maupun dinamis. Dalam prakteknya, sering dijumpai masalah-masalah teknik yang berkaitan dengan tanah yang seringkali memiliki kapasitas tekan yang tinggi dan daya dukung yang rendah. Metode sederhana yang dapat digunakan adalah pemadatan, tetapi dengan syarat stabilitas memiliki stabilitas CBR (California Bearing Ratio) yang tinggi seperti yang dipersyaratkan dalam konstruksi jalan. Dalam penelitian ini, fokus pada pemetaan kondisi tanah di area jalan longsor di wilayah Lebak, Banten dengan metode geolistrik 2D (ERT). Dengan metode ini dapat diketahui jenis dan perkiraan kapasitas tanah, baik sebarannya maupun prediksi petrografi yang ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh, daerah pengukuran didominasi oleh nilai resistivitas permukaan yang rendah terkait dengan batu lempung atau batu lanau. Di bagian bawah memiliki nilai resistivitas yang tinggi, yaitu tanah keras yang membentuk stabilitas di daerah ini. Jika hujan turun, lapisan tanah atas akan menjadi jenuh dengan air dan dapat meluncur karena lereng yang curam. Pengelolaan kawasan ini harus mendapat perhatian khusus dan solusi teknis harus diberikan untuk menghindari longsor di jalan dengan potensi keberlanjutan yang rendah. Dapat dikatakan bahwa di daerah Lebak, Banten, tempat pengukuran ini dilakukan, ketahanan tanahnya kurang baik dan beberapa operasi teknis harus dilakukan untuk mengatasi longsor.