Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer <p align="justify">Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat <strong><em>Applicable Innovation of Engineering and Science Research</em></strong>&nbsp;(<strong>AVoER)</strong> merupakan wadah untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para akademisi dan praktisi dari berbagai bidang sains, teknologi, dan lingkungan untuk mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Forum ini merupakan ajang pertemuan komunikasi dan informasi untuk membahas perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan dan penerapannya kepada kehidupan masyarakat. Lebih lanjut, forum ini juga merupakan ajang para akademisi dan praktisi untuk melakukan kajian terhadap kebijakan, perencanaan, pengelolaan pada bidang sains dan teknologi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.&nbsp;&nbsp;<a href="https://issn.brin.go.id/" target="_blank" rel="noopener">ISSN (online) : 2987-2480</a>&nbsp;terdaftar tahun 2023.</p> Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya en-US Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER) 2987-2480 PEMANFAATAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BAGI BALITA STUNTING http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1228 <p>ABSTRAK: Daun kelor merupakan salah satu tanaman lokal yang banyak tumbuh di daerah tropis. WHO telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi). Kandungan zat besi pada daun kelor lebih tinggi daripada sayuran lainnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memodifikasi sumber makanan yang dapat diberikan kepada anak dengan memanfaatkan bahan lokal, yaitu daun kelor. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang ibu yang mempunyai anak balita di wilayah kerja puskesmas Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan pemeriksaan status gizi balita, menganudang ibu untuk menghadiri kegiatan penyuluhan tentang pencegahan stunting dan peragaan pembuatan cookies berbahan daun kelor. Hasil pengukuran status gizi didapatkan bahwa, 28,6% anak balita mengalami stunting. Pengukuran aspek kognitif yang dinilai sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting. Setelah kegiatan peragaan pembuatan cookies daun kelor terjadi peningkatan motivasi ibu dalam mengelola sumber makanan yang berasal dari bahan lokal untuk mencegah terjadinya stunting.</p> <p>Kata Kunci: stunting, daun kelor, bahan lokal, cookies</p> Rostika Flora M Zulkarnain N.A Fajar H Hasyim I Yuliana K.Z. Nisya R. Tanjung S. Martini Agus cik ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 1 5 MANAJEMEN PROYEK PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1229 <p>ABSTRAK: Sebagai upaya penyederhanaan birokrasi, Pemerintah menetapkan penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional. Dibutuhkan penilaian kompetensi dalam pengembangan karir pegawai sehingga penguji kompetensi perlu memiliki kemampuan yang terstandarisasi. Masih ditemukan penguji yang belum memiliki kemampuan yang berstandar dikarenakan tidak semua penguji telah mengikuti pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya peningkatan pengetahuan penguji kompetensi jabatan fungsional kesehatan melalui pelatihan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di UPTD Bapelkes Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 21-26 Juni 2021. Objek yang diteliti yaitu pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi penguji jabatan fungsional kesehatan. Sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 29 orang. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan manajemen proyek. Pada tahap evaluasi, dilakukan teknik pengumpulan data menggunakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Data yang didapatkan diuji menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Data kemudian disajikan secara deskriptif. Kegiatan pelatihan dilakukan karena kurangnya penguji kompetensi jabatan fungsional yang telah mengikuti pelatihan terstandar. Implementasi kegiatan dimulai dengan mengadakan pelatihan bagi peserta yang menjadi perwakilan setiap Fasyankes di Sumatera Selatan. Pengetahuan peserta akan dibandingkan melalui tes awal dan tes akhir. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan didapatkan bahwa 29 peserta yang mengikuti pelatihan telah mengalami peningkatan pengetahuan mengenai standar kompetensi pada jabatan fungsional. Ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, yaitu fasilitator yang kurang baik dalam menyampaikan materi serta keterlambatan penyediaan konsumsi bagi peserta. Diharapkan kepada peserta untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan serta kepada tim kerja untuk dapat menentukan fasilitator yang lebih luwes dalam menyampaikan materi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Jabatan Fungsional, Manajemen Proyek, Pelatihan</p> Heni Marini Rizma Adlia Syakurah ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 6 12 PENGGUNAAN ALAT ROASTING MODERN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN HARGA JUAL KOPI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1252 <p>ABSTRAK: Salah Permasalahan utama yang umumnya dihadapi masyarakat kota pagar alam adalah kualitas hasil panen kurang baik, hal ini disebabkan karena tidak menerapkan petik merah. Kedua penjemuran dilakukan di atas tanah sehingga mempengaruhi aroma kopi. Ketiga penjualan hanya green bean. Sehingga secara keseluruhan nilai jual kopi menjadi lebih murah dibandingkan dengan kopi dari daerah lainnya. Permasalahan lainnya adalah pengolahan kopi yang tidak dilakukan oleh kebanyakan petani. Padahal potensi ekonomi cukup menjanjikan jika dilakukan proses terlebih dahulu. Dengan adanya permasalahan ini, perlu kerangka pemecahan masalah yang jelas sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Secara umum yang membedakan antara penyangraian dengan menggunakan mesin roasting dan secara tradisional adalah distribusi kematangan roasting bean lebih merata dibandingkan secara konvensional. Pengenal alat roaster modern memberikan pengalaman yang baru bagi masyarakat dalam proses pengolahan kopi sehingga lebih efesien, efektif dan berkualitas tinggi. Masyarakat biasanya menjual kopi dalam bentuk green bean dengan harga murah. Potensi ekonomi dengan dilakukan proses roasting dan petik merah sangat besar, dimana didapatkan dapat bahwa petik merah roasted bean memiliki nilai satu setengah kali dibandingkan dengan non petik merah artinya adalah profil 50%, namun jika dibandingkan dengan green bean non petik merah makan nilai profitnya lebih dari dua kali. Sehingga respon masyarakat sangat positif untuk mulai melakukan petik merah pengolahan pasca panen sampai pada tahap roasting.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: green bean, roasting, petik merah</p> Alek Al Hadi RR. Yunita Bayuningsih Bo chori Harry Waristian Mega Puspita Maulana Yusuf ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 13 18 STUDI GEOKIMIA BATUAN INDUK SERPIH (SHALE) FORMASI SAWAHLUNTO DAERAH BATUBALANG, KEC. HARAU, KAB. LIMAPULUH KOTA, SUMATRA BARAT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1253 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Daerah penelitian termasuk Cekungan Ombilin dimana target formasinya adalah Formasi Sawahlunto berumur Eosen-Oligosen termasuk dalam Kec. Koto Panjang, termasuk dalam Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Studi batuan induk daerah Batubalang bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi potensial sumber hidrokarbon dari batuan induk serpih. Singkapan tersusun atas 3 unit fasies, yaitu (dari paling tua ke paling muda) unit-1 batubara, unit-2 serpih dan unit-3 perselingan serpih dan batulempung, diendapkan di lingkungan lacustrine mulai shallow lacustrine hingga deep lacustrine pada Kala Eosen Akhir dengan hadirnya fosil polen indeks : Couperipollisspp.,Crassoretitriletes vanraadshooveni dan Margocolporites tsukadai.</p> <p>Secara umum material organik (maseral) serpih Batubalang didominasi oleh Lamalginite (Liptinite) berasal dari tumbuhan terestrial berupa algae yang akan menghasilkan minyak. Potensi batuan induk shale Formasi Sawahlunto daerah Batubalang secara umum menghasilkan minyak dalam kondisi belum matang (immature).</p> <p>Kata kunci: Shale, Fasies, Lacustrine, Kerogen, Minyak, Immature.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Basuki Rahmad Aris Buntoro Yody Rizkianto Viki Fintaru Muchamad Ocky Bayu Nugroho ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 19 25 DESAIN DAN STUDI EKSPERIMENTAL UNIT SOLAR DRYER BERBAHAN PLASTIK UV TERHADAP LAJU PENGERINGAN DAUN MENGKUDU http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1254 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK</p> <p>Pengeringan adalah suatu fenomena perpindahan panas dan perpindahan massa yang melibatkan media udara dan peralatan. Pengeringan dengan memanfaatkan cahaya matahari yang mengandung energi panas dan foton dapat menggunakan unit Solar Dryer yang menggunakan material plastik UV sebagai media pindah panas. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa desain Solar Dryer berbentuk kotak dengan memeliki dimensi 100 cmx 75 cm x 60 cm , kemirngan sudut 30o untuk menyesuaikan sudut azimuth penerimaan cahaya matahari dan volume ruang pengering sebesar 0,4 m2 mempunyai kemampuan untuk meningkatkan temperatur yang dibutuhkan untuk melakukan pengeringan daun mengkudu. Hal ini dapat terlihat dari hasil pengujian di 1 jam pertama dari pukul 10.00 sampai 11.00 WIB untuk Solar Dryer mampu menurunkan berat daun dari 500 gram menjadi 380 gram, sedangkan dengan natural drying hanya mampu menurunkan berat daun dari 500 gram menjadi 422 gram saja dengan waktu yang sama. Proses pengeringan dengan menggunakan Solar Dryer meningkatkan kandungan energi panas (entalpi), dimana besar entalpi lingkungan adalah 99 kJ/kg dan besar entalpi di dalam Solar Dryer adalah 102 kJ/kg. Dari grafik psikrometrik ini juga di dapat besar kelembaban udara lingkungan sebesar 85%, sedangkan di dalam Solar Dryer sebesar 65%.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Pengeringan Konveksi Paksa, Laju Pengeringan, Sinar Matahari, Daun Mengkudu, Dinamika Fluida</p> </td> </tr> </tbody> </table> BUDI SANTOSO RIZKY RISNO SANTOSO muhammad Fahri Abdan S ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 26 34 KAJIAN PEMERIKSAAN KONDISI STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG KANTOR PRATAMA PAJAK LUBUK LINGGAU PASCA KEBAKARAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1255 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Evaluasi terhadap kondisi struktur bangunan merupakan bagian yang sangat penting dalam proses tindak lanjut renovasi bangunan yang mengalami bencana. Hasil dari evaluasi tersebut mampu memperlihatkan sejauh mana tingkat kerusakan elemen struktur yang terjadi, dan perbaikan apa yang nantinya direkomendasikan untuk dilakukan. Didalam pengujian elemen struktur, biasanya dilakukan dengan pengujian destruktif maupun non-destruktif. Pada studi ini, dilakukan perbandingan dalam pengujian non-destruktif menggunakan alat Ultra Pulse Velocity (UPV) dan Hammer Test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, alat Hammer Test tidak mampu menunjukkan penurunan mutu dari elemen struktur tersebut secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat dalam melakukan pengujian hammer test. Hasil pengukuran kekuatan kolom pada Gedung Kantor Pratama Pajak Lubuk Linggau pasca kebakaran dengan alat UPV berkisar antara 5,42 – 27,77 MPa, sedangkan dengan alat uji Hammer Test berkisar antara 23,58 – 36,82 MPa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Evaluasi Elemen Struktur, Ultra Pulse Velocity, Hammer Test, Kuat Tekan Beton</p> </td> </tr> </tbody> </table> Kiagus Muhammad Aminuddin R.M. Fadel Satria Albimanzura Andre Wijaya Hendrik Jimmyanto ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 35 39 PENGARUH WEIGHT ON BIT (WOB) TERHADAP RATE OF PENETRATION (ROP) PADA KEGIATAN PENGEBORAN SKALA LABORATORIUM http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1256 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Pengeboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi sejumlah bahan peledakan untuk diledakkan. Bukan hanya pembuatan lubang ledak tetapi pengeboran memiliki fungsi lain seperti pengumpulan data sebaran sumberdaya dan cadangan suatu endapan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan pembebanan pada mata bit terhadap laju penetrasi pengeboran. Pengujian sampel pengeboran dilakukan di laboratorium dengan menggunakan bench drilling dimana kecepatan mata bor ± 1258 rpm dengan diameter bit sebesar 12 mm dan kedalaman penetrasi sebesar 5 cm. Pembebanan pada mata bor (weight on bit) 9.7 kg atau 95.2 Newton, 109.87 Newton, 124.59 Newton, 139.30 Newton dan 154.02 Newton. Hasil pengujian sampel menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara Weight on Bit (WoB) terhadap Rate of Penetration dimana nilai diterminan rata-rata untuk kedalaman 1 cm sampai 5 cm yaitu 0.9952 korelasi lainnya terjadi pada hubungan Weight on Bit (WoB) terhadap drill speed (rpm) dengan nilai korelasi sama yaitu 0.9952, model regresi untuk kedua hubungan didapatkan model regresi polynomial orde ke-3 (cubic).</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: drilling, penetration, weight on bit</p> </td> </tr> </tbody> </table> Alek Al Hadi Bo chori RR. Yunita Bayuningsih Harry Waristian Dinda Purwanti Satriya Wibowo ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 40 45 GAMBARAN MANAJEMEN KEGIATAN KIE MENGENAI STRATEGI FAST TRACK 90-90-90 PADA PASIEN HIV DI UPTD RSUD BANGKA TENGAH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1257 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: HIV dan AIDS merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi tantangan tersendiri bagi Negara Indonesia. SDGs menargetkan epidemik HIV berakhir di tahun 2030 sehingga PBB menciptakan program target 90-90-90 pada pasien HIV. Penyuluhan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dilakukan kepada tim pelayanan HIV untuk mengurangi kesenjangan pada program fast track 90-90-90. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pelaksanaan kegiatan KIE mengenai strategi mencapai target 90-90-90 pada ODHA di Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di UPTD RSUD Bangka Tengah dengan pendekatan manajemen proyek. Data didapatkan dari observasi secara langsung kegiatan KIE mengenai fast track 90-90-90 serta melalui dokumen digital maupun arsip resmi yang tersimpan di UPTD RSUD Bangka Tengah. Data kemudian diolah dan disajikan secara deskriptif. Proyek kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengenai strategi fast track 90-90-90 pada pasien HIV dilakukan karena banyak kesenjangan yang dirasakan ODHA di masyarakat serta banyaknya pasien yang lost follow up. Kegiatan KIE mengenai fast track 90-90-90 pada pasien HIV dilaksanakan di UPTD RSUD Bangka Tengah melalui metode ceramah. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan, masih ditemukan beberapa kendala pada kegiatan KIE, baik kendala pada pasien maupun tim kerja. Diharapkan kepada Pemerintah untuk menyiapkan program ini dengan lebih matang sehingga dapat mengurangi adanya kendala yang akan terjadi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : KIE, Manajemen Proyek, ODHA</p> </td> </tr> </tbody> </table> Zulkandi Zulkandi Rizma Adlia Syakurah ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 46 53 GAMBARAN MANAJEMEN KEGIATAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1258 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Keterampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu pelayanan Rumah Sakit. Namun hal tersebut masih menjadi masalah sehingga mengakibatkan adanya kesenjangan. Penyelenggara kesehatan perlu mengadakan pelatihan kepada pegawai agar pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen kegiatan pelatihan service excellent pada pegawai di Rumah Sakit Bunda Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek yang diteliti yaitu gambaran pelaksanaan kegiatan pelatihan service excellent di Rumah Sakit Bunda Palembang. Pelaksaan kegiatan dilakukan pada bulan April 2022 dengan populasi semua pegawai yang memberikan pelayanan kesehatan. Data didapatkan dari hasil data tertulis di Rumah Sakit, wawancara serta observasi selama kegiatan dilakukan. Hasil kegiatan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan karena banyak keluhan dari pasien mengenai pelayanan di Rumah Sakit Bunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen proyek yang terdiri dari tahap inisiasi kegiatan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap monitoring dan supervisi serta tahap evaluasi dan pelaporan. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan bahwa pelaksanaan pelatihan pada pegawai Rumah Sakit Bunda berjalan dengan lancar. Adapun kendala yang ditemukan antara lain karyawan masih belum percaya diri untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkan, tim kerja yang kurang kompak karena merasa beban kerja yang melebihi kemampuan serta pengaruh kebiasaan lama yang belum bisa ditinggalkan sepenuhnya. Diharapkan kepada pegawai untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari pelatihan sehingga membantu dalam memuaskan harapan pasien yang berobat.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Manajemen Proyek, Pelatihan, Pelayanan Kesehatan</p> </td> </tr> </tbody> </table> Melda Emilya Rizma Adlia Syakurah ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 54 60 PENDAMPINGAN INSPEKSI CACAT LASAN PADA JURU LAS DI KELURAHAN KARANG JAYA KECAMATAN GANDUS http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1267 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Proses penyambungan pengelasan merupakan salah satu cara penyambungan yang paling banyak dilakukan pada konstruksi logam. Proses ini dilakukan pada bengkel-bengkel las milik masyarakat yang banyak dipinggir jalan. Demikian juga di kelurahan Karang Jaya Kecamatan Gandus. Bengkel-bengkel las tersebut melayani pengelasan konstruksi baja dan logam jenis lainnya untuk motor boath, kapal-kapal yang berlayar di Sungai Musi, pagar, canovi, tower, dan lain-lain. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat skema terintegrasi dilakukan pada juru las yang bekerja pada bengkel las yang selama ini melakukan praktek pengelasan berdasarkan kebiasaan. Kepada juru las ini dilakukan pre test dan post test sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil test tersebut menunjukkan kenaikan nilai atau pengetahuan yang cukup signifikan. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan juru las di Kelurahan Karang Jaya dalam melakukan penyambungan lasan yang berkualitas.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Pendampingan, inspeksi, cacat, lasan, kelurahan karang jaya</p> </td> </tr> </tbody> </table> Diah Kusuma Pratiwi Kaprawi - - Riman Sipahutar Dewi Puspitasari Nurhabibah Paramitha EU Akbar Teguh Prakoso ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 61 64 PENDAMPINGAN PETANI SAWIT DALAM MENYEDIAKAN BIBIT BERKUALITAS UNGGUL DAN MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR DI KECAMATAN KELUANG KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1268 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Dampak dari pandemi covid-19 dan kurangnya produksi kelapa sawit di desa keluang kabupaten musi banyuasin sumatera selatan sangat berdampak terhadap perekonomian penduduk setempat. Ditambah lagi dengan banyaknya kegagalan dalam pembibitan sawit yang dialami penduduk. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap sosialisasi adalah tahap pemberian materi. Tahap pelaksanaan merupakan tahap praktek pembibitan dan pemupukan. Terakhir tahap evaluasi merupakan tahap penilaian hasil pada tahap pelaksanaan. Dari 100 peserta kegiatan ini, 65% melakukan pembibitan di lapangan terbuka, 85% tidak melakukan penyiraman dan pemupukan secara teratur, 50% melakukan pembibitan sendiri, 25% menggunakan media tanam dan polybag tidak sesuai standar serta 10% melakukan penanaman bibit secara sembarangan. Kebun penduduk yang mengalami penurunan produksi sawit akibat dari kurang perawatan dan pemupukan. Setelah dilakukan perawatan dan pemupukan ada perubahan yang cukup baik pada kebun sawit yang dijadikan objek percobaan. Setelah dilakukan kegiatan ini ternyata sebagian besar penduduk memang tidak memiliki Pengetahuan dan Pengalaman Dalam Melakukan Pembibitan Sawit. Hal Ini Juga dimungkinkan menjadi penyebab sawit yang ditanami penduduk sulit berbuah disamping memang kurangnya perawatan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Kelapa; Sawit; Bibit; Unggul; TBS</p> </td> </tr> </tbody> </table> Rosihan Pebrianto D. Purbasari A.P. Gobel M.M. Ibrahim E. Oktarinasari ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 65 71 ANALISIS STABILITAS TEROWONGAN DAN KESESUAIAN SISTEM PENYANGGAN BERDASARKAN ROCK MASS RATING (RMR) DAN SLAKE DURABILITY TESTS BATUAN PADA TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1271 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: KEBERADAAN CADANGAN BATUBARA YANG SEMAKIN SEDIKIT DI DEKAT PERMUKAAN MEMBUAT SISTEM PENAMBANGAN HARUS BERUBAH DARI TAMBANG TERBUKA KE TAMBANG BAWAH TANAH. PENERAPAN SISTEM PENAMBANGAN BAWAH TANAH TENTU TIDAK SEMUDAH PENAMBANGAN SECARA TERBUKA. BANYAK VARIABEL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN TERUTAMA DALAM ASPEK KESELAMATAN KERJA. SALAH SATU FAKTOR PENENTU KESELAMATAN KERJA DALAM PENAMBANGAN BAWAH TANAH ADALAH STABILITAS TEROWONGAN. UNTUK MENDAPATKAN KONDISI TEROWONGAN YANG STABIL TENTU PERLU DILAKUKAN KAJIAN MENGENAI KARAKTERISTIK BATUAN YANG DILALUI OLEH TEROWONGAN TERSEBUT. ROCK MASS RATING (RMR) DAN SLAKE DURABILITY MERUPAKAN PENGUJIAN YANG PALING SERING DILAKUKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI MASSA BATUAN. DARI HASIL PENGUJIAN-PENGUJIAN TERSEBUT, KEMUDIAN DILAKUKAN ANALISIS UNTUK MENENTUKAN SISTEM PENYANGGAAN YANG AKAN DIGUNAKAN. DIHARAPKAN DENGAN PEMILIHAN SISTEM PENYANGGAAN YANG TEPAT AKAN MENJAMIN STABILITAS TEROWONGAN TERSEBUT. BERDASARKAN HASIL UJI, DIPEROLEH NILAI BOBOT RMR 65 YANG TEROGOLONG DALAM KELAS II, SLAKE DURABILITY (Id3) RATA-RATA 67,82%. DARI HASIL PENGUJIAN DIKETAHUI BATUAN YANG DITELITI BERADA PADA JENIS BATUAN LUNAK (P-1). KLASIFIKASI BATUAN P-1 INI MENGGUNAKAN SISTEM PENYANGGAAN BERUPA ATAP YANG MELINGKAR DENGAN KOMBINASI H-BEAM DAN KAYU. KONDISI SAAT INI MENUNJUKKAN KEADAAN TEROWONGAN DALAM KONDISI STABIL BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN DAN NILAI RUJUKAN DARI BEBERAPA PENELITIAN SEBELUMNYA.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: RMR, Slake Durability, Stabil, Penyanggaan, Sedimen</p> </td> </tr> </tbody> </table> Rosihan Pebrianto Eddy Ibrahim Edy Sutriyono Budhi Setiawan ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 72 80 ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIS NAKAYASU TERHADAP TERHADAP HIDROGRAF SATUAN TERUKUR SUNGAI SAKO OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1281 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Untuk memprediksi debit banjir sungai agar diperoleh hasil sesuai kondisi di lapangan, Penggunaan hidrograf satuan sintetis, perlu dilakukan optimasi terlebih dahulu dari hidrograf satuan terukur. Penelitian di Sungai Sako ini dilakukan untuk membandingan hidrograf satuan terukur dengan hidrograf satuan sintetis Nakayasu. Tahapan pertama yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran penampang melintang sungai di lokasi yang ditinjau, dilanjutkan dengan pengukuran kedalaman hujan pada stasiun yang mewakili Sub DAS sungai Sako dan secara bersama sama dilakukan pengukuran kedalaman aliran dan kecepatan aliran sungai Sako dibeberapa titik arah x dan arah y. Pengukuran tersebut dilakukan sebanyak 5 kali kejadian hujan yang kemudian masing-masing kejadian hujan akan dianalisis hidrograf limpasan langsungnya. Dari ke 5 kejadian hujan tersebut kemudian diseleksi beberapa kejadian hujan yang benar-benar mewakili sub DAS tersebut. Pada penelitian ini terdapat 2 kali kejadian hujan yang bisa mewakili dari 5 kali pengukuran tersebut, yaitu pada kejadian hujan 5 April 2022 dan 27 April 2022. Dari hasil analisis hidrograf limpasan langsung, hujan efektif dan hidrograf satuan di 2 kejadian hujan tersebut, selanjutnya dirata-ratakan. Dari hasil analisis terhadap hidrograf satuan terukur, diperoleh&nbsp; debit puncak akibat hujan efektif 1 mm sebesar 1,93 m3/det, waktu puncak sebesar 13 jam, debit saat jam ke 40 sebesar 0,27 m3/detik, sedangkan hidrograf satuan sintetis Nakayasu diperoleh debit puncak sebesar 1,02 m3/det, waktu puncak 5,3 jam, debit pada waktu 40 jam dari hujan sebesar 0,02 m3/det. Dari kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk menggunakan hidrograf satuan sintetis Nakayasu sebaiknya dilakukan optimasi terhadap rumus-rumus yang digunakan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Hidrograf, satuan, sintetis&nbsp;&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Agus Lestari Yuono Sar ino H Haki R.S. Ilmiaty ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 81 86 KARAKTERISTIK MANIFESTASI DAN REKOMENDASI PEMANFAATAN POTENSI PANAS BUMI PADA DAERAH DANAU RANAU, OGAN KOMERING ULU (OKU) SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1284 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK: Potensi panas bumi pada daerah Danau Ranau bersumber dari sisa-sisa aktivitas magmatik Gunung Seminung. Sumber panas berasal dari sisa magma pembentukan kerucut gunung api Seminung. Manifestasi panas bumi merupakan kemunculan air panas / uap panas di permukaan bumi secara alami menerobos dan mengalir akibat adanya permeabilitas. Manifestasi panas bumi dapat berupa mata air panas, mata air hangat, kolam lumpur, tanah beruap, tanah hangat, fumarola, solfatara, rembesan sungai dan geyser. Pada daerah penelitian bagian selatan di Desa Kota Batu dan bagian tenggara di Desa Lombok, terdapat 4 titik manifestasi panas bumi berupa mata air&nbsp; panas yang sering dimanfaatkan secara langsung untuk keperluan mandi oleh masyarakat sekitar. Metode penelitian ini melakukan pengamatan langsung berupa letak geografis (koordinat) dari data GPS (Global Position System) dan menentukan klasifikasi jenis manifestasi panas bumi serta deskripsi berupa kondisi kualitas air, pengukuran suhu dan pH pada manifestasi panas bumi. Manifestasi panas bumi pada daerah penelitian terdapat 4 titik berupa mata air panas yang keluar melalui struktur geologi pada suhu antara 53-570C dan pH&nbsp; antara 6,8-7,1 (netral). Secara umum rekomendasi pemanfaatan panas bumi Danau Ranau belum maksimal untuk sektor non-listrik, seperti pemandian air panas, pengeringan hasil produk pertanian, budidaya perikanan, pemanas ruangan dan kegiatan lainnya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Potensi Panas Bumi Danau Ranau, Manifestasi Panas Bumi, Rekomendasi Pemanfaatan</p> </td> </tr> </tbody> </table> Mochammad Malik Ibrahim R. Pranata B.S. Nababan H. Heriani A. Maharani A.S.J. Situmorang D. Puspita K.P. Landia M.S. Harfiandri ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 87 91 DESAIN DAN RANCANG BANGUN ALAT PENGERING IKAN BERBAHAN BAKAR ARANG KAYU DENGAN KAPASITAS 5 KG PADA USAHA 374 AQUARIUM DI LEMABANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1288 <table width="982"> <tbody> <tr> <td width="515"> <p>ABSTRAK : Di kawasan Lr. Sianjur 3 Lemabang sebagian besar masyarakat memiliki kolam ikan, yang dimanfaatkan untuk ternak ikan, lele, patin, gurami, nila dan lain-lain. Sedangkan usaha 374 aquarium memiliki usaha ikan hias dan ikan konsumsi. Dengan adanya usaha ternak ikan tersebut, terkadang panen ikan menjadi berlebih sehingga berdampak harga ikan jatuh. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana agar panen ikan tetap bisa menjadi usaha utama, sehingga pengeringan ikan menjadi alternatif untuk solusi permasalahan tersebut. Proses pengeringan ikan sering terhambat karena hujan dan kabut asap. Hal ini menyebabkan kerugian bagi petani karena ikan yang tidak kering akan menjadi busuk. Disamping itu ikan-ikan yang dikeringkan secara lansung menggunakan sinar Matahari sering dihinggapi lalat sehingga tidak hiegenis. Alat pengering ikan yang ada di pasaran harganya cukup mahal. Petani ikan belum mengetahui cara membuat alat pengering ikan secara mandiri. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan. Rancang bangun alat pengering ikan ini dibuat untuk membantu petani ikan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Alat pengering ikan yang dibuat menggunakan arang kayu, dengan kapasitas 5 kg.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Rancang Bangun, Alat Pengering Ikan, Arang Kayu, Ikan Nila</p> </td> </tr> </tbody> </table> Aneka Firdaus Guna wan M.A.A. Saputra N. Hariyani M. Yanis M.T. Hidayat ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 92 96 MESIN PEMIPIH PURUN GENERASI KEDUA UNTUK KELOMPOK TANI DESA MENANG RAYA KECAMATAN PEDAMARAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1291 <p>ABSTRAK: Mesin Pemipih Purun (MPP) pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Desa Pedamaran IV Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI pada tanggal 14 September 2016. Alat itu merupakan bagian dari upaya untuk membantu menyempurnakan proses pembuatan tikar purun yang ada di daerah tersebut dari aspek proses produksi. MPP sudah digunakan oleh masyarakat, tetapi dewasa ini diperbaiki dan dikembangkan secara teknologi dengan maksud agar supaya MPP lebih kecil ukurannya, lebih kompak, lebih kuat dan telah menggunakan mesin sebagai penggeraknya. Pada tahun 2021, Mesin Pemipih Purun Generasi Kedua (MPP Gen-2) telah dilahirkan dan telah dibuat sebagaimana diharapkan. Unsur baru pada MPP Gen-2 adalah: keseluruhan system rol dan transmisi tidak berada dalam rumah-rumah. Terdapat slot tempat memasukkan purun ke celah roll sehingga pengoperasiannya lebih aman. Terdapat sebuah mesin dari sebuah motor listrik 100 Watt dengan sistem transmisi belt ke roda penggerak sebagai pengganti peran tangan manusia. Secara keseluruhan, ukuran MPP Gen-2 kurang lebih seper-empat dari ukuran MPP yang diperkenalkan tahun 2016.</p> Darmawi Darmawi Fitri Suryani Arsyad Ellyanie Ellyanie Irwin Bizzy Marwani Marwani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 97 101 TEKNIK AERASI DAN PENGALIRAN AIR DALAM KOLAM MENGGUNAKAN DINAMO DAN DIMMER http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1292 <p>ABSTRAK: Air yang mengalir dan konsentrasi udara dalam air merupakan substansi yang sangat penting dalam memelihara ikan hias maupun ikan konsumsi atau udang dan biota air lainnya. Oksigen yang banyak dalam air akan memudahkan ikan untuk bernafas. Air yang bergerak dinamis akan mendorong ikan untuk aktif sehingga tubuhnya akan tumbuh dengan sehat. &nbsp;Ada dua prinsip dasar yang dikenal untuk proses aerasi, yaitu pertama dengan air yang dihamburkan ke udara dengan tujuan agar air menyerap sebanyak mungkin oksigen di udara sebelum jatuh lagi kekolam. Prinsip yang kedua adalah dengan menyemprotkan butiran udara kedalam air sehingga teradsorpsi kedalam air dan terjadi peningkatan kadar oksigen dalam air. Pada umumnya teknik aerasi ini dipadukan dengan upaya dinamisasi aliran air pada kolam atau bahkan dalam akuarium. Telah dikaji empat metode pengaliran air dan proses aerasi, yaitu: 1. Pompa yang dihubungkan dengan pipa Venturi 2. RC Boat Water Jet Propulsion dikoneksi dengan pipa Venturi 3. RC boat blade dikoneksi dengan Propeller 4. Pompa celup dikoneksi dengan Venturi. Dari empat alternatif ini, dipilih metode keempat, yaitu pompa submersible dikoneksi dengan Venturi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: aerasi, aliran air, venturi, jet air</p> Darmawi Darmawi Jimmy D Nasution Ellyanie Ellyanie ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 102 105 PEMANFAATAN WEB BLOG DAN QR CODE SEBAGAI MEDIA PENYEBARAN INFORMASI SECARA DIGITAL http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1296 <p>ABSTRAK : Pengabdian kepada masyarakat merupakan pengabdian yang dilaksanakan oleh kewajiban tridharma ketiga, pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Sakatiga lintas Kab. Provinsi Ogan Ilir Sumatera Selatan, tujuan pengabdian kepada masyarakat sebagai media penyebaran informasi secara digital menggunakan Web Blog dan QR Code, hasil yang diperoleh dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah dapat mengelola dalam pembuatan web blog dan QR Code sebagai penyebaran informasi digital, hasil pengujian pengabdian masyarakat menggunakan tingkat kepuasan menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan dan pengetahuan tentang Web Blog dan QR Codes , dengan menggunakan Pre Test dan Post Test, Evaluasi Hari Pertama adalah 54 untuk Pre Test sedangkan untuk Post Test 78 maka ada peningkatan artinya ada pemahaman yang dimiliki peserta, Untuk hari kedua nilai Pre Test adalah 50, sedangkan untuk tes Post Test adalah 82 maka terjadi peningkatan pemahaman dan implementasi dalam penyebaran informasi digital, sedangkan untuk hari terakhir, dimana nilai Evaluasi Pre Test adalah 47 sedangkan untuk Evaluasi Post Test 86 kemudian pada hari ketiga ada merupakan peningkatan juga dan untuk pemahaman dan implementasi dalam penyebaran informasi digital menggunakan Web Blog dan Qr Code.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Web Blog, QR Code, Desa Sakatiga Seberang.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords : Web Blog, QR Code, Desa Sakatiga Seberang</em></strong></p> m rudi sanjaya sanjaya D.R. Indah D. Kurniawan B.W. Putra N. Nabila F.R. Saputra G. Pratiwi G.O.N. Alam C.P. Herli M. Argabzi M.R. Chautie R.A. Ningsih C Khairunnisa A. Salsabila ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 106 111 PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH BIJI MANGGA SEBAGAI TEPUNG DAN OLAHAN BAHAN PANGAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1299 <p>ABSTRAK: Kegiatan pengabdian ini di latar belakangi oleh banyaknya limbah biji mangga yang belum dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah. Padahal, dalam biji mangga masih terdapat kandungan gizi yang jika diolah dengan dengan teknologi tepat guna dapat dimanfaatkan menjadi tepung yang bergizi dan berbagai olahan makanan. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 1 Pemulutan dan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pengolahan biji mangga produk yang lebih ekonomis. Pada proses uji coba awal menunjukan hasil uji organoleptik produk olahan pangan yang terbaik ialah dengan menggunakan proses perendaman natrium bisulfit terlebih dahulu pada biji magga dan rasio penggunaan &nbsp;tepung biji mangga sebanyak 30%. Kegiatan pelatihan dilakukan secara luring melalui metode penyuluhan dan praktek kelompok. &nbsp;Hasil umpan balik &nbsp;peserta pengabdian dievaluasi menggunakan skala penilaian 1-5. Penyajian kegiatan mendapat penilaian peserta dengan rerata skor 4,5 dan &nbsp;penilaian sangat menarik sebanyak 52,2%. Kesesuaian antara materi dengan proses instrumentasi praktik mendapat rerata skor 4,39 dengan hasil 54,3% responden menganggap sangat sesuai dan relevan. Penilaian kebermanfaatan kegiatan mendapat penilaian responden tertinggi sebesar 4,63 dengan 69,6% responden menyatakan kegiatan sangat bermanfaat dan edukatif. Kegiatan pelatihan ini mendapat &nbsp;respon positif dan rencananya akan ditindaklanjuti pihak sekolah dengan menggunakan metode dan unit peralatan yang diberikan tim untuk mengembangkan berbagai olahan pangan dari biji mangga dalam even pameran mendatang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: tepung biji mangga, diversifikasi pangan, pengolahan limbah, usaha kreatif</p> Enggal Nurisman Tuty Emilia Agustina Elda Melwita Asyeni Miftahul Jannah Rahmatullah Rahmatullah Alya Dewi Pritania N. Haryani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 112 119 PERBANDINGAN KINERJA BAKTERI BREVUNDIMONAS DIMINUTA DALAM PENGOLAHAN AMONIAK LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET DAN PUPUK SECARA BIOLOGIS http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1301 <p>ABSTRAK: Salah satu unsur pencemar yang terdapat pada limbah cair di industri karet dan pupuk adalah amoniak. Umumnya proses pengolahan limbah pada industri karet dan pupuk dilakukan secara kimiawi yang relatif mahal dan bersiko terhadap dampak lingkungan. Penelitian ini dilakukan melalui proses pengolahan limbah secara biologis untuk membandingkan kemampuan isolat bakteri Brevundimonas diminuta dalam menurunkan kadar amoniak pada limbah cair industri karet maupun &nbsp;limbah cair industri pupuk. Bakteri Brevundimonas diminuta diinokulasi ke dalam bioreactor selama prosedur pengolahan biologis dengan rasio inokulum 5%. Pasokan udara diatur melalui &nbsp;aerator dengan 3 variasi &nbsp;laju alir mulai dari 1,5 hingga 4,5 L/min serta 3 rentang waktu aerasi dari 1,5 hingga 6 jam. Kadar&nbsp;DO&nbsp;dan&nbsp;populasi bakteri kecendrungannya meningkat seiring dengan bertambahnya laju aliran udara &nbsp;sedangkan kadar amoniaknya akan semakin berkurang. Pada tiap&nbsp;laju alir&nbsp;udara, populasi bakteri hanya meningkat untuk jangka waktu awal proses hingga&nbsp;3 jam kemudian berkurang dan&nbsp;meningkat kembali untuk jangka waktu 4,5 sampai 6 jam. Berdasarkan hasil analisis, Brevundimonas diminuta<em>&nbsp;</em>dapat menurunkan kadar amoniak sebesar 85,05%, dari 4,28 mg/L menjadi 0,64 mg/L pada limbah cair industri karet selama proses aerasi 4,5 jam (T-03) sehingga memenuhi persyaratan Baku Mutu Lingkungan. Namun, pada penurunan kadar amoniak paling signifikan pada limbah cair industri pupuk hanya sebesar&nbsp;40,14% dari 2,94 mg/L menjadi 1,76 mg/L untuk waktu aerasi 6 jam (T-04). Kondisi optimum pada reduksi amoniak tersebut&nbsp;baik limbah cair industri karet maupun&nbsp;pupuk&nbsp;terjadi&nbsp;pada laju alir udara sebesar 3 L/min.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Limbah Cair , Industri Karet, Industri Pupuk, Brevundimonas diminuta, Amoniak</p> Enggal Nurisman AlHafiz Pratama Suci Indah Rizki Rahmatullah Rahmatullah Nina Haryani Rosmania Rosmania ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 120 128 RESEARCH ARTICLE PASSIVE COOLING PADA PHOTOVOLTAIC POLYCRYSTALLINE 100 WP MENGGUNAKAN PELAT ALUMUNIUM BERLUBANG UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PV http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1303 <p>ABSTRAK: Energi matahari menghasilkan 2 jenis energi yaitu listrik dan panas. Penggunaan panel PV dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik yang efisien. Peningkatan pada suhu sel PV dapat menurunkan efisiensi dan daya keluaran. Penelitian ini difokuskan pada pendinginan pasif untuk menurunkan suhu sel PV dan meningkatkan efisiensi sel PV menggunakan pelat alumunium berlubang. Pelat alumunium berlubang sebagai sistem pendingin panel PV dengan diameter 15mm berjarak 20mm, dan jumlah lubang 1515. Dapat meningkatkan efisiensi sebesar 12.18703% pada panel PV berjenis polikristalin dengan daya berkapasitas maksimum 100WP.</p> <p>Kata Kunci: Pendingin pasif, Alumunium berlubang,Polikristalin</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRACT: Various cooling techniques have been widely applied by many researchers to lower the temperature of PV cells so that they do not exceed the maximum temperature limit. If the temperature exceeds the limit, it may worsen PV performance. Passive cooling is a cooling without additional energy to reduce the temperature on the PV panel and improve the efficiency of the PV panel. This study used a perforated aluminum plate as a PV panel cooling system with a diameter of 15mm spaced 20mm, and the number of holes 1515. It can increase efficiency by 12.18703% on polycrystalline PV panels with a maximum capacity of 100WP.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: <em>Passive cooling, Perforated alumunium plate, Polycrystalline</em></p> ARMIN SOFIJAN W. Adipradana Rendy ansyah M.S.A. Syahbana M.A. Batraling I. Akbar Ja ven M. Naruddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 129 134 PEMANFAATAN LIMBAH PELEPAH DAN DAUN SAWIT MENJADI BRIKET DI DESA MUARO SEBAPO, MUARO JAMBI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1308 <p>Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi yang mempunyai kawasan perkebunan kelapa sawit yang cukup luas di Indonesia hingga mencapai 1034,80 ribu hektar pada tahun 2019 berdasarkan data Badan Pusat Statistik, yang tersebar di sejumlah Kawasan di Provinsi Jambi diantaranya di Kabupaten Muaro Jambi. Hadirnya perkebunan sawit yang cukup luas memberikan dampak porsitif bagi perekonomian masyarakat namun juga bisa memberikan dampak negatif bagi lingkungan bila tidak dikelola dengan tepat. Desa Muara Sebapo yang terletak pada Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu desa yang mempunyai lahan perkebunan sawit. Masyarakat Desa Sebapo dalam mengelola perkebunan sawit yang ada masih belum bisa memanfaatkan limbah hasil perkebunan sawit dengan baik, hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat desa akan pengolahan limbah kebun sawit. Perkebunan sawit akan menghasilkan limbah seperti limbah cangkang sawit, janjang, tandan kosong, sabut dan pelepah sawit. Pelepah sawit yang dihasilkan cenderung dibiarkan begitu saja di lahan perkebunan tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut. Limbah pelepah kelapa sawit merupakan biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai satu bahan penghasil energi alternatif. Briket merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit untuk dijadikan sebagai salah satu sumber energi alternatif, yang dekat dengan keberadaannya dengan masyarakat. Proses pembriketan merupakan proses perlakuan terhadap bahan melalui pengurangan kadar air, pencampuran dan pengeringan yang mempunyai bentuk dan sifat tertentu agar bisa digunakan lebih lanjut sebagai salah satu sumber energi alternatif. Dengan mengolah limbah pelepah kelapa sawit menjadi briket diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar bisa lebih terjaga dengan baik. Edukasi tentang bagaimana pengolahan limbah pelepah sawit menjadi briket sebagai salah satu sumber energi alternatif diperlukan agar masyarakat Desa Sebapo bisa mengolah limbah pelepah sawit yang dihasilkan dengan baik dan optimal serta bernilai ekonomi.</p> <p>Kata kunci: Limbah kelapa sawit, briket</p> Winny Laura Febri Juita Anggraini Shally Yanova Zuli Rodhiyah ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 135 140 SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK DAN SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOKOMPOSIT PLASTIK DI KAWASAN GANDUS, KOTA PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1313 <p>ABSTRAK: Limbah plastik masih menjadi suatu masalah global karena dampaknya terhadap pencemaran lingkungan. Sampah plastik seperti kantong plastik, kemasan makanan, dan minuman kurang termanfaatkan sehingga menjadi permasalahan yang cukup serius untuk dicari solusi alternatif demi mengurangi limbah plastik yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Permasalahan utama pada limbah plastik adalah sulitnya untuk bisa terdegradasi secara alami pada lingkungan bebas. Oleh karena itu dibuatlah plastik dengan bahan baku alami yang dapat meningkatkan degrabilitas plastik sehingga mudah mengalami dekomposisi di lingkungan baik di tanah maupun air. Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan salah satu cara membuat plastik biodegradasi adalah dengan memanfaatkan serat alami seperti serat kapuk. Penelitian terakhir yang telah dilakukan yaitu dengan menambahkan limbah plastik sebagai campurannya sebagai solusi alternatif untuk meminimalisir sampah plastik dengan harapan dapat meningkatkan kualitas fisik dari biodegradable plastik. Hasil bioplastik yang terbaik adalah bioplastik dengan penambahan <em>plasticizer </em>sorbitol dan <em>filler </em>polipropilen 1 gram dengan nilai densitas sebesar 1,0714 g/mL, nilai kuat tarik sebesar 5,7225 KPa, persen elongasi sebesar 1,82%, <em>modulus young </em>sebesar 3,1442 KPa, daya serap air sebesar 20,41% dan massa bioplastik terdegradasi sebesar 25,94%. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan suatu sosialisasi tentang pemanfaatan serat alami (serat kapuk) dan serat sintesis (limbah plastik) sebagai bahan baku dari pembuatan biokomposit plastik yang ramah lingkungan sehingga dapat menambah pengetahuan dan mampu diaplikasikan oleh masyarakat di kawasan gandus kota palembang. Hasil dari pengabdian ini yaitu warga atau masyarakat Gandus memiliki pemahaman dan ilmu pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah plastik dan serat kapuk sebagai bahan baku pembuatan biokomposit plastik dari latar belakang, metode atau prosedur pembuatan, serta produk yang dihasilkan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Kapuk, Limbah, Plastik</p> Robby Kurniawan Aan Saputra Rahmatullah . Harry Waristian Muhammad Rendana Selpiana . ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 141 145 SOSIALISASI MENGATASI PENCEMARAN AIR SUNGAI MUSI OLEH LIMBAH CAIR HASIL PENCELUPAN BENANG SONGKET http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1316 <p>ABSTRAK: Berdasarkan data dari dinas perindustrian kota Palembang terdapat sekitar 87 unit usaha pencelupan benang songket dan setiap proses pencelupan akan menghasilkan limbah cair dalam setahun mencapai 14400 liter. Sementara itu, para pengrajin pencelupan ini tidak melakukan pengolahan air limbah dan langsung membuang limbah cairnya ke sungai musi sehingga hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia dan biota air. Upaya untuk menanggulangi hal ini dapat dilakukan langsung ke pengrajin melalui penyuluhan dan sosialiasasi maupun&nbsp;secara tidak langsung kepada masyarakjat sekitar yang dinilai mampu untuk dan layak untuk diberikan informasi mengenai pencemaran limbah ini. Pengabdian ini berupaya untuk mengedukasi elemen masyarakat khususnya pelajar SMAN&nbsp;10 Palembang tentang bahaya limbah cair sekaligus pengenalan metode untuk pemurnian air limbah supaya air yang dibuang ke sungai musi dapat memenuhi baku mutu air bersih dan tidak lagi membahayakan lingkungan sekitar. Pada kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang siswa siswa SMAN 10 Palembang&nbsp;dan didampingi oleh 2 orang guru pembimbing</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Limbah cair, Penjernihan Air, Kain Songket, Sosialiasi, Edukasi</p> BUDI SANTOSO SAKURA YULIA IRYANI S. Haryati D. Bustan F. Amalia ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 146 150 ANALISA PENGARUH MINERAL KLINKER TERHADAP KUAT TEKAN SEMEN UNTUK MENDAPATKAN PROPORSI BAHAN BAKU PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PENURUNAN FAKTOR KLINKER http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1318 <p>ABSTRAK:<em>&nbsp;</em><em>Portland Composite Cement </em>termasuk ke dalam produk hijau oleh <em>Green Building Council </em>Indonesia. Industri semen memiliki peran penting dalam sektor pembangunan di Indonesia, seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional di Indonesia, konsumsi energi juga terus meningkat. Sektor industri menempati posisi kedua dalam konsumsi energi per sektor di Indonesia pada tahun 2019 yaitu 39%. Sebagian besar sumber energi pada industri semen didominasi oleh batu bara yaitu mencapai 90%. Produksi klinker menggunakan sekitar 80% dari total energi produksi semen. Mineral dalam klinker meliputi Trikalsium Silikat (C<sub>3</sub>S), Dikalsium Silikat (C<sub>2</sub>S), Trikalsium Aluminat (C<sub>3</sub>A), dan Tetrakalsium Aluminoferrit (C<sub>4</sub>AF) sangat berpengaruh dalam kualitas semen, terutama kuat tekan. Oleh karena itu, untuk menganalisa penurunan faktor klinker pada semen diperlukan juga penyesuaian mineral klinker dan modulus bahan mentah untuk menghasilkan semen dengan kuat tekan baik dan menentukan proporsi bahan mentah yang diperlukan. Data yang digunakan berasal dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. mulai dari bulan Februari hingga Juni 2022. Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan variasi komposisi oksidan dan mineral pada klinker. Data yang diambil meliputi penggunaan klinker pada <em>Vertical Cement Mill</em>&nbsp;(VCM), komposisi oksida pada klinker, <em>ash</em>, dan bahan mentah, kuat tekan semen pada umur 28 hari, produksi klinker dan pemakaian batubara per hari, serta persentase <em>ash</em>&nbsp;di dalam batubara. Dari data yang didapatkan kemudian dihitung modulus terhadap <em>raw meal</em>&nbsp;selanjutnya ditentukan proposi bahan baku dengan <em>raw mix design</em>. Hasil menunjukan bahwa mineral C<sub>3</sub>S memiliki korelasi yang positif terhadap kuat tekan semen umur 28 hari&nbsp;dan&nbsp;adanya&nbsp;penurunan 2,18% faktor klinker akan menaikan proporsi mineral di dalamnya guna mencapai target kuat tekan.&nbsp;Untuk mendapatkan hasil produk semen yang baik, bahan baku harus memiliki kuat tekan sebesar 300 Kg/cm<sup>2</sup>&nbsp;pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan semen dengan kuat tekan umur 28 hari sebesar 300 kg/cm2 pada 65% faktor klinker adalah 85,22% batu kapur, 13,54% tanah liat, dan 1,24% pasir besi.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>portland composite cement</em>, penurunan faktor klinker, mineral klinker, proporsi bahan baku, emisi gas CO<sub>2</sub>.</p> Juliet Patricia Arsadha Rizky Rimadhina Asyeni Miftahul Jannah Robiansyah Robiansyah Safaruddin Safaruddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 151 158 ANALISA MINERAL KLINKER TERHADAP KUAT TEKAN AWAL SEMEN DAN PENGARUH PENURUNAN FAKTOR KLINKER TERHADAP PARAMETER KUALITAS KLINKER http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1320 <p>ABSTRAK: Saat ini pemerintah sedang menerapkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Pada industri semen, emisi CO<sub>2</sub>&nbsp;yang termasuk emisi GRK dihasilkan dari salah satunya adalah penggunaan klinker di <em>kiln</em>. Penggunaan klinker dapat diminimalisir dengan penurunan faktor klinker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mineral klinker terhadap kuat tekan semen awal dan pengaruh penurunan faktor klinker terhadap parameter kualitas klinker. Mineral klinker dianalisa terhadap kuat tekan semen berumur 3 hari dengan batas 190 kg/cm<sup>2</sup>&nbsp;setelah dilakukan penurunan faktor klinker dari 67,15% menjadi 65%. Kemudian, parameter kualitas klinker yang dianalisa adalah komposisi oksida klinker (CaO, SiO<sub>2</sub>, Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, dan Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>)<em><sub>&nbsp;</sub></em>dan modulus klinker (LSF, SM, AM, dan LP). Bahan baku pada penelitian ini diperoleh dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk begitu juga dengan analisanya dilakukan ditempat yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mineral C<sub>3</sub>S bernilai positif sedangkan mineral C<sub>2</sub>S bernilai negatif terhadap kuat tekan semen awal. Penurunan faktor klinker sebesar 2,15% akan menaikkan persentasi mineral klinker dan dapat menurunkan emisi gas CO<sub>2 </sub>sebesar<sub>&nbsp;</sub>81,872 Ton CO<sub>2</sub>&nbsp;ekuivalen/Ton batubara per hari. Komposisi oksida klinker dan modulus klinker setelah penurunan faktor klinker masih memenuhi standarisasi yang terdapat dalam pabrik.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Klinker, modulus klinker, kuat tekan awal, faktor klinker, emisi gas CO<sub>2</sub>,</p> Rizky Rimadhina Juliet Patricia Arsadha Asyeni Miftahul Jannah Robiansyah Robiansyah Safaruddin Safaruddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 159 165 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK BAGI WARGA DESA RAMBUTAN KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1321 <p>ABSTRAK: Desa Rambutan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin memiliki potensi limbah kotoran ternak yang dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan biogas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan informasi dan pendampingan kepada masyarakat mengenai metode pengolahan limbah kotoran ternak menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar keperluan memasak. Selain itu, produk samping yang dihasilkan berupa pupuk kompos juga dapat dipakai kembali untuk lahan pertanian ataupun dijual. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan mengadakan penyuluhan secara langsung mengenai potensi dan pengolahan biogas, pengisian kuisioner, dilakukan wawancara, serta dilakukan praktik pembuatan biogas bersama masyarakat secara langsung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh warga yang mayoritas bekerja sebagai peternak dan petani. &nbsp;Setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan terkait pembuatan biogas dari kotoran hewan ternak, 90% masyarakat yang mengikuti pelatihan tertarik untuk menggunakan biogas dari kotoran hewan ternak sebagai pengganti gas elpiji karena ekonomis dan teknologinya sederhana serta mudah digunakan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Biodigester, Biogas, Kotoran ternak.</p> Novia Novia Elda Melwita David Bahrin Fitri Hadiah Bazlina Dawami Afrah Dino Dewantara Dicky Candra Yollanda Putri Viani Mahalia Nurhidayanti Dito Bayu Aji Yusrina Aulia Hasya Fadilla Sherly Rahmadianti Jimmy Aldian Maulana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 166 173 OPTIMALISASI GEOTRACK PADA GEOSITECLUSTER BATURAJA GUNA MENOPANG PENGEMBANGAN GEOWISATA SUMATERA SELATA http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1323 <p>ABSTRAK: Optimalisasi objek geologi sebagai potensi geowisata membuka peluang baru dalam mengembangkan daerah Baturaja yang memiliki ragam fenomena kebumian. Daerah Baturaja yang secara administratif berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menyuguhkan peristiwa geologi yang tercermin lewat morfologi, batuan, dan dinamika di dalamnya. Optimalisasi potensi geowisata dilakukan dengan perancangan <em>geotrack </em>sebagai panduan dalam menikmati panorama alam secara sistematis, efektif, dan efisien. Penyelesaian <em>geotrack</em>&nbsp;diwujudkan melalui pemetaan GIS, <em>plotting</em>&nbsp;titik <em>geosite</em>, deskripsi keunikan geologi, pengambilan foto, dan pembuatan peta zona <em>geotrack</em>. Berbasis pada pemetaan geowisata yang telah dilakukan, diidentifikasi tujuh lokasi <em>geosite</em>&nbsp;yang terdapat di daerah Baturaja yaitu Lesung Bintang Bukit Pasir Tanjung Baru, Goa Kelambit, Curup Cucul, Telaga Biru Kuripan, Goa Putri dan Museum Goa dan Museum Si Pahit Lidah, dan Goa Harimau. Keseluruhan dari <em>geosite</em>&nbsp;ini memiliki heterogenitas baik secara geologi, akses, keindahan, dan fasilitas umum pendukung. Berdasarkan karakteristik dan akses maka ketujuh objek geowisata ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu <em>geotrack </em>Lengkayap–Rantau Kumpang dan Ulu Ogan. Berdasarkan akses tiap <em>geotrack </em>dapat ditempuh dalam agenda wisata selama dua hari dengan menggunakan kendaraan roda empat dengan distribusi <em>track</em>&nbsp;dimulai dari Lengkayap-Rantau Kumpang diteruskan ke Ulu Ogan di arah barat Baturaja. Implementasi <em>geotrack</em>&nbsp;ini diharapkan mendorong kunjungan pelancong lokal maupun nasional sebagai panduan dalam berwisata di geowisata <em>Cluster </em>Baturaja di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Geowisata, <em>Geotrack</em>, <em>Cluster</em>&nbsp;Baturaja</p> Elisabet Dwi Mayasari E. Sutriyono E.W.D. Hastuti Har nani Y.Z. Rochmana U.K. Gusti S.N. Jati A.K. Affandi A.F.H. Surbakti D. Maulia M.A. Nur A. Parwati N. Devatama D.G. Elcofa W. Wartika M.R. Azhara H.K. Putra M.F.A. Shiddiqi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 174 178 PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK LAMPU PENERANGAN JALAN DI DESA DABUK REJO KAB. OKI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1324 <p>ABSTRAK: Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan alternatif tepat untuk elektrifikasi di daerah krisis energi di Indonesia karena semua daerahnya memiliki potensi energi surya yang melimpah. Sumatera Selatan merupakan daerah kedua yang memiliki potensi energi surya terbesar di Indonesia. Desa Dabuk Rejo merupakan salah satu desa yang sedikit memiliki fasilitas lampu penerangan jalan (krisis listrik) di Sumatera Selatan. Dari hasil kajian, PLTS merupakan usulan tepat sebagai pembangkit listrik mandiri untuk lampu penerangan jalan di desa Dabuk Rejo. Hal ini karena PLTS adalah pembangkit listrik yang murah, ramah lingkungan, mudah di operasikan, mudah di rawat, dan mudah di manufaktur. Kerangka pemecahan masalah kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi 4 bagian: identifikasi masalah, solusi, usulan, dan metode atau pendekatan yang digunakan. Identifikasi masalah merumuskan bahwa desa Dabuk Rejo merupakan daerah yang mengalami krisis energi listrik. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional alternatif tepat pengentasan krisis energi listrik adalah pemanfaatan pembangkit listrik mandiri berbasis energi baru terbarukan. Dari hasil kajian, solusi yang tepat adalah PLTS karena daerah Dabuk Rejo memiliki potensi surya yang menjanjikan. Agar PLTS yang diimplementasikan memiliki keberlanjutan yang lama, masyarakat desa Dabuk Rejo (kelompok tani dan perternak ikan, karang taruna, dan IRMA) dilibatkan di proses manufaktur dan implementasinya. Pelibatan masyarakat ini mengadopsi pendekatan <em>participatory communication for social change</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Energi surya, solar <em>photovoltaic, </em>penerangan jalan, elektrifikasi</p> M. A. Ade Saputra Nurhabibah Pramitha Eka Utami Anthony Costa Dendy Adanta Dewi Puspita Sari Imam Syofii Wadirin Wadirin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 179 183 Kajian KAJIAN KINERJA HAMMER CRUSHER DALAM PENYEDIAAN BATU KAPUR UNTUK KEBUTUHAN SEMEN PORTLAND DI UNIT CRUSHING PLANT PT SEMEN INDONESIA TBK http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1325 <p><strong>Abstrak</strong><strong>. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian teknis terhadap kinerja alat <em>hammer crusher</em>&nbsp;di unit Crushing Plant Tuban 1 &nbsp;PT Semen Indonesia. Kajian teknis ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja system produksi khususnya alat <em>hammer crusher</em>&nbsp;yang cenderung menurun. Pada periode bulan Oktober 2022 efisiensi kinerja hanya mencapai 32,5% dan waktu &nbsp;kerja efektif hanya 6,78 &nbsp;jam/hari dari jam kerja produksi 21 jam/hari, hal ini mengakibatkan produksi batukapur sebesar 278.601 ton/bulan masih rendah dari target produksi 368.746 ton/bulan. Penggunaan daya listrik &nbsp;yang digunakan untuk menggerakkan alat <em>hammer crusher</em>&nbsp;sebesar 268 kilowatt per jam &nbsp;relatif besar. &nbsp;Dari permasalahan tersebut kajian awal adalah melakukan perbaikan kinerja blasting dengan merubah geometri peledakan dan menghitung estimasi produk ukuran batukapur (fragmentasi batukapur) &nbsp;yang dihasilkan. Dari hasil perbaikan menunjukkan bahwa fragmentasi batukapur yang berukuran &gt;75 cm dapat diturunkan dibawah 10%, &nbsp;hal ini dapat meningkatkan kinerja produksi alat <em>hammer crusher</em>. Dari hasil perbaikan hambatan-hambatan teknis dan non &nbsp;teknis &nbsp;dengan mengurangi hambatan <em>stockpile</em>&nbsp;penuh dan ketersediaan <em>dump truck</em>, jam kerja efektif meningkat menjadi 11,11 jam/hari.&nbsp;&nbsp;Dari hasil evaluasi dan analisis kinerja perbaikan sistem produksi batu kapur di unit <em>crushing plant</em>&nbsp;Tuban I dapat dinaikkan dari 30,5% menjadi 52,5% dan kinerja produksi batukapur &nbsp;dinaikkan dari 278.601 ton/bulan menjadi &nbsp;356.950,9 ton per bulan.</p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong>:&nbsp;Hammer crusher, fragmentasi, kinerja, daya&nbsp;listrik</p> Achmad Taufik Arief Alieftiyani Paramita Gobel Alex Al Hadi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 184 194 PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA BABULU LAUT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1332 <p>Kelapa sawit banyak digunakan sebagai berbagai macam produk dengan nilai guna tinggi. Pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber energi dapat menghasilkan limbah berupa pelepah kelapa sawit. Kelapa sawit yang terletak di Desa Babulu Laut Penajam, Kalimantan Timur, merupakan salah satu contoh hasil limbah pelepah yang tidak dimanfaatkan. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di desa tentang pengolahan limbah pelepah sawit menjadi kompos agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dibantu oleh mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN). &nbsp;Metode yang digunakan dalam pengomposan limbah pelepah sawit menggunakan berbagai pengurai EM4 dan kotoran sapi serta campurannya. Penyuluhan terkait limbah pelepah sawit dilakukan secara praktis agar masyarakat dapat melihat dan memahami dengan baik proses pembuatannya menjadi suatu produk. Hasil dari ketiga variasi dekomposer ditemukan bahwa EM4 dan kotoran sapi dapat diaplikasikan, sedangkan dekomposer campuran tidak sesuai untuk aplikasi karena jamur. Dengan hasil ini, warga dapat membuat kompos, baik untuk digunakan sendiri, pengelolaan sampah atau industri rumah tangga. Dengan dilaksanakannya KKN ini mendukung masyarakat sekitar dalam mengatasi permasalahan limbah pelepah sawit menjadi kompos.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Limbah; Pelepah Kelapa Sawit; Kompos; EM4.</p> <p>Kata Kunci: Limbah; Pelepah Kelapa Sawit; Kompos; EM4.</p> <p>Oil palm is widely used as a variety of high value products. The use of oil palm as an energy source can produce waste such asoil palm fronds. Oil palm located in Babulu Laut Penajam Village, East Kalimantan, is one example of the result of unutilized frond waste. This program aims to provide education to the community in the village about processing palm oil frond waste into compost so that the waste can be utilized optimally and assisted by students from the Kalimantan Institute of Technology in the program of Field of Real Work Lecture Program (KKN). The method used in composting palm frond waste uses a variety of decomposers ofEM4 and cow dungand mixed of them. Counseling related to palm frond waste is carried out by practically so that people can see and understand well the process of making it into a product. The results of the three variations of decomposers found that EM4 and cow dung can be applied, while with mixed decomposers, were not suitable for application due to fungi.By this result, , local residents can fabricate the compost, either for their own use, waste management or home industry. By the implementation of this Community Service Program, it supports local communities in overcoming the problem of waste oil palm fronds into compost.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Keyword</em>: <em>Waste; Palm Tree; Compost; EM4</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Jatmoko Awali Ulfa Annisa Bayu Ramadhan Ade Nisha Afifah Mei Lisa Nur Vadila Maghfiratus Tsabita Ihsani Moza Ajeng Azilla Risqi Nugraha Wahyu Permana Siti Iniz Khairunisa Wijaya Yunita Triana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 195 200 PENGARUH PERLAKUAN PERENDAMAN MINYAK GORENG BEKAS PADA BRIKET DARI SEKAM PADI TERHADAP UJI NYALA DAN LAMA PEMASAKAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1326 <p>ABSTRAK: Kehidupan masyarakat di era sekarang semakin mengalami peningkatan terutama untuk kebutuhan pangan. Hal ini selaras dengan peningkatan kebutuhan bahan bakar untuk mengolah makanan tersebut. <em>Liquified Petroleum Gas</em>&nbsp;(LPG) saat ini mendominasi pemenuhan kebutuhan tersebut. Namun sangat disayangkan harga LPG semakin hari semakin meningkat seiring berkurangnya pasokan LPG. Alternatif bahan bakar untuk skala rumah tangga dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Briket dari sekam padi yang digunakan sebagai bahan bakar&nbsp;dapat digunakan untuk&nbsp;bahan bakar alternatif ditinjau dari nilai kalor yang terkandung didalamnya dan kemampuan&nbsp;bakarnya. Adapun kemampuan bakar dianalisa dengan uji nyala dan lama pemasakan untuk briket sekam padi tanpa perendaman&nbsp;dan dengan perendaman minyak goreng bekas. Briket sekam padi dibuat dengan variasi rasio sekam : perekat (75 : 25; 25 : 75) dan jenis perekat (tepung biji durian dan tepung tapioka). Uji nyala dilakukan dengan membakar briket dan menghitung lama nyala api pada briket. Selain itu, pengujian aplikasi briket terhadap proses masak maka dilakukan dengan uji lama pemasakan untuk mematangkan suatu bahan pangan. Uji nyala, lama pembakaran dan waktu pemasakan&nbsp;terbaik diperoleh pada briket dengan rasio sekam berbanding perekat 25: 75 dengan perekat terbaik adalah tepung biji durian dan perendaman minyak dengan uji nyala (<em>self burning time</em>) 0,5 detik, lama pembakaran mencapai 17 menit dan waktu pemasakan pangan telur 4 menit.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Briket, Uji Nyala, Laju Pembakaran, Lama Pemasakan</p> Rizka Wulandari Putri Mutiara Aiko Habsyari Shafira Tasya Aliyah Rahma tullah B. Santoso A.A Hadi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 201 205 PERSPEKTIF HUKUM PIDANA: RELASI KUASA TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI BAWAH UMUR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1335 <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Indonesia–sebagai negara hukum–memandang kasus Tindak Pidana Kekerasan pada anak sebagai suatu isu yang mesti ditangani secara serius, terbukti pasca diresmikannya &nbsp;Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada 12 April 2022 lalu sebagai pelengkap peraturan pidana seputar ini setelah KUHP dan undang-undang di luar KUHP. Namun kendati secara <em>das sollen</em>&nbsp;ketentuan untuk mencegah kasus-kasus tersebut telah hadir, &nbsp;Indonesia masih tetap menjadi salah satu negara paling terbelakang dalam hal penangan kasus kekerasan seksual dengan pembuktian data menurut <em>Out of The Shadow Index</em>&nbsp;yang menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat 32 dari 40 negara dalam predikat kasus kekerasan seksual pada anak. Nahasnya, kasus kekerasan seksual sejenis ini banyak terjadi dalam lingkup pendidikan menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia&nbsp;(KPAI), terdapat 207 korban dalam rentang tahun 2021. Relasi kuasa yang timpang antara &nbsp;korban dan pelaku, yang mana korban adalah murid dan pelaku pada umumnya adalah tenaga pendidik seperti guru, pembimbing, hingga lain sebagainya menjadi penyebab kasus kekerasan seksual terjadi di lingkup pendidikan. Guna memperjelas soal soal bagaimana pengaruh relasi kuasa dalam kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual, digunakanlah metodologi yuridis normatif dengan tiga pendekatan yakni pendekatan kepustakaan, pendekatan peraturan perundang-undangan, dan pendekatan komparasi. Selain itu, diberikan pula gambaran yang jelas bahwa peraturan pidana yang ada di negeri ini sebetulnya belum bisa memberikan efek yang preventif sehingga diperlukan edukasi seksual dan moral serta pemahaman mengenai kekerasan seksual sebagai langkah efektif dalam proses pencegahannya. Pencegahan sedini mungkin dan peminimalisiran kasus kekerasan seksual sejatinya saling berelasi satu sama lain dalam menghasilkan lingkungan yang aman bagi segenap anak di Indonesia.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Anak di Bawah Umur; Kekerasan Seksual; Relasi Kuasa.</p> Ummu Kaidah Mutmainnah Elsa Az Zahra Intan Fatma Sari A. Romsan ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 206 215 KORELASI NILAI KUAT GESER TANAH HASIL UJI LABORATORIUM DAN HASIL UJI LAPANGAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1336 <p>ABSTRAK: Penentuan kekuatan tanah pendukung pondasi struktur bangunan maupun jalan yang tepat dan aman sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan terhadap keruntuhan tanah. Oleh karena itu, keberhasilan evaluasi kesesuaian tanah dalam menentukan fondasi yang aman diperlukan informasi tentang sifat-sifat fisis dan mekanis tanah dengan melakukan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium. Terkait dengan penyelidikan tanah di laboratorium tidak jarang akan mengalami kesulitan dalam pengambilan contoh tanah (undisturbed sample) dan saat melakukan pengujian sampael tanah di daerah tanah lunak, sehingga diperlukan korelasi sifat tanah hasil uji di laboratorium yang meliputi pengujian soil properties dan kuat geser tanah terhadap hasil uji langsung di lapangan dengan alat uji vane shear. Sifat fisis terkait kadar air pada setiap lokasi yang diteliti diperoleh nilai yang mendekati sama kecuali untuk sampel tanah lokasi 10. Nilai kadar air (w) asli tanah tertinggi pada sampel tanah titik 10 yaitu sebesar 39,70%, dan nilai terendah berada di sampel tanah titik 1 sebesar 18,13%. Begitu pula dalam hal klasifikasi USCS, sampel tanah termasuk jenis tanah OL dan ML yang merupakan kelompok dengan jenis tanah lempung atau lanau organik dengan plastisitas yang rendah, kecuali sampel lokasi tanah titik 10 termasuk kelompok tanah MH (tanah lempung dengan plastisitas tinggi). hasil pengujian kuat geser semua sampel menghasilkan nilai yang tidak terlalu jauh berbeda pada hasil ketiga alat pengujian, dimana nilai kuat geser laboratorium lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan hasil uji Vane Shear lapangan dengan perbedaan sebesar 17% dari hasil triaxial UU dan 9.6% dari hasil <em>Unconfined Compression test</em>. Persamaan korelasi nilai kuat geser hasil uji triaxial UU terhadap uji vane shear adalah y<sub>(kuat geser triaxial) </sub>= 1.0317x<sub>(kuat geser vane shear)</sub>&nbsp;+ 0.1502 yang memiliki koefesien korelasi R = 0,9852, sedangkan korelasi terhadap hasil uji UCT adalah y<sub>(kuat geser UCT)</sub>&nbsp;= 1.0949x<sub>(kuat geser vane shear) </sub>+ 0.0369 yang memiliki koefesien korelasi R = 0,9832.&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: kuat geser, <em>vane shear</em>, triaxial UU, <em>unconfined compression test</em></p> Ratna Dewi B. B Adhitya I.C. San M.R. Safir K. Mukhti ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 216 222 SOSIALISASI PENGENALAN PAVING BLOCK DENGAN CAMPURAN CACAHAN PLASTIK AIR MINERAL DI MASYARAKAT GANDUS PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1337 <p>ABSTRAK: Plastik merupakan material yang sulit terurai atau terdegradasi dimana degradasi plastik ini dengan cara penimbunan dengan memakan waktu yang sangat lama, bahkan bisa memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Di Indonesia hal tersebut menjadi suatu permasalahan yang sering terjadi di masyarakat bahkan akan terus meningkat seiring dengan pertambahan populasi penduduk. Penggunaan plastik yang terus meningkat seiring berjalan waktu, belakangan menimbulkan dampak pada peningkatan volume sampah plastik.&nbsp;Pada program pengabdian ini akan diberikan pelatihan dan pembimbingan kepada 10 masyarakat kawasan Gandus yang mayoritas sebagai pedagang untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi campuran pada pembuatan <em>paving block</em>. Penggunaan sampah plastik dapat mengurangi rasio pasir yang digunakan dengan cara mensubstitusi pasir pada pembuatan <em>paving block</em>&nbsp;tersebut. Pembuatan <em>paving block</em>&nbsp;bersama dengan masyarakat agar dihasilkan produk inovasi <em>paving block</em>&nbsp;berbahan dasar campuran sampah plastik yang dapat digunakan oleh masyarakat.</p> <p>Kata Kunci: Sampah Plastik, <em>Paving block</em>, Gandus</p> Rizka Wulandari Putri Riangga Sayyid Almukarrom Rahmatullah . Budi Santoso Yandriani . Alek Al Hadi Harry Waristian ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 223 226 ANALISIS TINGKAT KESTABILAN LERENG BERDASARKAN KONDISI GEOMORFOLOGI DAN INDEKS VEGETASI DAERAH PADANG GANTING DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA BARAT. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1342 <p>ABSTRAK: &nbsp;Daerah penelitian merupakan daerah dengan bentuk lahan perbukitan dan perbukitan tinggi dengan kondisi lereng yang agak curam hingga curam. Berdasarkan data InaRISK BNPB pada daerah Padang Ganting dan sekitarnya termasuk ke dalam daerah dengan tingkat kerentanan sedang terhadap bencana tanah longsor. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapangan dan pengindraan jauh yang menggunakan parameter indeks vegetasi dengan menerapkan <em>Normalized Difference Vegetation Index </em>(NDVI) dan data geomorfologi yang diolah menggunakan <em>software </em>ArcGIS. Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, terdapat beberapa titik terjadinya longsor pada area jalan umum sehingga terjadinya longsor akan memberikan dampak yang buruk terhadap mobilitas warga pada daerah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan suatu potensi longsor. Hasil penelitian berupa peta-peta berbagai parameter yang dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis stabilitas lereng yang dapat berguna bagi wilayah Padang Ganting dan sekitarnya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Tanah longsor, geomorfologi, indeks vegetasi.</p> <p>&nbsp;</p> Adelin Aviva Budhi Setiawan ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 227 231 Pendayagunaan Asap Cair dari Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Bio Disinfectant di Kecamatan Gandus Terintegrasi Produk Riset http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1344 <p>ABSTRAK: Pandemi COVID-19 saat ini masih menjadi suatu masalah yang mengakibatkan&nbsp;seluruh masyarakat Indonesia dalam kekhawatiran dan keterbatasan dalam&nbsp;menjalankan aktivitas sehari-hari. sudah&nbsp;menjadi&nbsp;sebuah&nbsp;keharusan&nbsp;bagi&nbsp;kita&nbsp;untuk&nbsp;perlahan&nbsp;mengubah&nbsp;kebiasaan&nbsp;hidup&nbsp;yang&nbsp;kurang&nbsp;baik&nbsp;menjadi&nbsp;lebih&nbsp;baik&nbsp;lagi&nbsp;dengan&nbsp;mengedepankan kesehatan dan kebersihan. Salah satu sumber penyakit adalah adalah penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik, contohnya di Kecamatan Gandus. Limbah tempurung kelapa yang merupakan salah satu sumber penumpukan sampah di daerah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku <em>bio-disinfectant</em>&nbsp;dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi COVID-19.&nbsp;Tahapan pertama adalah preparasi limbah tempurung kelapa&nbsp;yang dilakukan oleh mahasiswa dan&nbsp;masyarakat&nbsp;berupa pencacahan dan pengeringan di bawah paparan sinar matahari. Kegiatan dilanjutkan dengan proses pirolisis tempurung kelapa dalam reaktor yang terbuat dari tabung gas dan radiator bekas untuk&nbsp;menghasilkan asap caur yang dikondensasi oleh radiator dalam&nbsp;menghasilkan asap cair yang <em>grade</em>&nbsp;3. Sesuai dengan skema pengabdian yang terintegrasi dengan penelitian, maka proses selanjutnya adalah proses destilasi untuk mendapatkan&nbsp;asap asap cair <em>grade</em>-2&nbsp;oleh mahasiswa dari <em>Chemical Engineering Research Club </em>(CERC) di Laboratorium&nbsp;Jurusan Teknik Kimia. Asap cair <em>grade</em>&nbsp;2 yang didapatkan merupakan konsentrat, dimana untuk pemakaiannya akan dicampurkan dengan air dengan takaran 60mL asap cair untuk 1L air. Selanjutnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan untuk menjelaskan proses yang telah dilakukan dan manfaat dari poduk&nbsp;serta pembagian sampe produk dengan dihadiri oleh&nbsp;±20 masyarakat. Masyarakat cukup antusias dalam mendengar dan aktif bertanya serta menjawab pertanyaan saat kegiatan berlangsung. Hal ini terlihat dari respon yang positif dari pengisian kuesioner. &nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Limbah Tempurung Kelapa, Pirolisis, Asap Cair, Disinfektan</p> Bazlina Dawami Afrah M. Ihsan Riady Tuti Indah Sari Fitri Hadiah Novia Novia Dyos Santoso Fadhilah Rizki Rizky Vasya Ramadhanty Muhammad Azimi Kurniawan Intan Puspita Akhlaqul Qorimah Jasmine Fadhilah Delli Saputri Kgs Malik Ata Al-Rahman Kurnilah Azzahra Tiara Maharani Ramona Putri ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 232 238 PEMBUATAN NASKAH VIDEO UNTUK MEMPROMOSIKAN KAMPUNG HIDROPONIK PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1349 <p>ABSTRAK: Naskah video merupakan salah satu bagian dasar dari sebuah video. Naskah Video berfungsi untuk mempermudah memperkenalkan Kampung Hidroponik di media sosial seperti YouTube. Kampung Hidroponik merupakan destinasi wisata baru yang memiliki cerita yang unik dan menarik. Dahulunya kampung ini kumuh namun dapat beralih menjadi kampung yang penuh dengan tanaman sayuran. Akan tetapi, sedikit yang tahu tentang Kampung Hidroponik di Palembang karena kurangnya promosi. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan oleh beberapa dosen dan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris dengan melakukan pengabdian masyarakat melalui pembuatan naskah video untuk mempromosikan Kampung Hidroponik di Palembang. Metode yang digunakan, yaitu melakukan observasi, pembuatan naskah video, dan mengunggah video ke media sosial. Hasil yang didapat dari pengabdian masyarakat ini ialah terlaksanakannya pelatihan yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan jumlah pengunjung.</p> <p>Kata Kunci: Naskah video, Kampung Hidroponik, dan Promosi</p> Nurul Aryanti Achmad Leofaragusta Aisyah Shahab Aria Septi Anggaira Yunisa Patmawati Dina Anggraini Muhammad Sabari ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 239 242 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI HIJAU ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) PADA BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1350 <p>ABSTRAK: Kopi (<em>Coffea canephora</em>) merupakan tanaman yang telah lama dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu sumber antioksidan alami. Komponen bioaktif utama di dalam biji kopi yang memiliki sifat antioksidan adalah senyawa fenol berupa asam klorogenat. Senyawa fenol akan bereaksi dengan radikal bebas dengan cara memberikan donor satu elektron dari gugus -OH sehingga dapat membentuk radikal bebas yang relatif stabil. Ketinggian tempat tumbuh kopi secara tidak langsung akan berpengaruh pada beberapa kondisi lingkungan yang berdampak pada kadar kandungan fenolik. Kopi dengan berbagai ketinggian tempat tumbuh yang berasal dari daerah lereng Gunung Argopura diperkirakan memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol biji hijau <em>C canephora </em>yang diperoleh dari daerah Lereng Gunung Argopura pada berbagai ketinggian tempat tumbuh. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penentuan aktivitas antioksidan dilaksanakan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Aktivitas antioksidan dinyatakan berdasarkan nilai IC50 (<em>Inhibitor Concentration </em>50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh dari ekstrak etanol biji hijau <em>C canephora </em>pada ketinggian ± 900 mdpl dengan nilai IC50 sebesar 45,144 ± 0,274 ppm. Semakin tinggi lingkungan tumbuh daerah penanaman, maka semakin tinggi pula stress lingkungan dengan kandungan bioaktif antioksidan yang lebih tinggi.</p> <p>Kata Kunci: Biji kopi hijau; <em>Coffea canephora</em>; antioksidan; ketinggian tempat tumbuh</p> Iski Weni Pebriarti D.A. Susanti A. Purwanti A.N. Diana R.E. Lestari B.K. Rindiantika ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 243 247 PEMANFAATAN LIMBAH DAPUR ORGANIK MENJADI CAIRAN SERBAGUNA EKOENZIM http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1353 <p>ABSTRAK: Pencemaran lingkungan oleh sampah yang berasal dari limbah rumah tangga menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi di lingkungan perumahan. Limbah rumah tangga berupa limbah dapur organik seperti sisa makanan, kulit buah dan sayur kering seringkali dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan disertai dengan bau yang tidak sedap, seperti yang terjadi pada kawasan&nbsp;Jalan Sidomulyo 3 RT 41 RW 55 Kel. Baru Tengah Kec. Balikpapan Barat. Untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan serta untuk membantu mengurangi timbunan limbah dapur organik, tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan melakukan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan cairan serbaguna ekoenzim. Sebanyak 18 cairan serbaguna ekoenzim dalam wadah toples plastik dan ember telah dibuat oleh warga. Ekoenzim yang telah dibuat disimpan di dalam <em>styrofoam box</em>&nbsp;untuk proses fermentasi selama 3 bulan dengan pemantauan yang dilakukan bertahap. Setelah 3 bulan, ekoenzim dapat digunakan sebagai cairan pembersih yang dapat diaplikasikan ke rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, warga mendapatkan ilmu baru mengenai pengelolaan limbah dapur organik yang dapat mengurangi jumlah limbah rumah tangga dan warga dapat membuat cairan serbaguna ekoenzim dengan memanfaatkan limbah dapur organik. Ekoenzim merupakan produk ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: cairan pembersih, cairan serbaguna, ekoenzim, fermentasi, limbah dapur organik</p> Ismi Khairunnissa Ariani Marita Wulandari Rina Noor Hayati Riza Hudayarizka ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 248 252 EDUKASI KESEHATAN DAN DETEKSI DINI DALAM UPAYA MENCEGAH PEDICULOSIS CAPITIS DI PANTI ASUHAN S KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1399 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Pediculosis capitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit tungau yang menimbulkan gejala gatal pada kulit kepala. Berdasarkan data WHO angka kejadian pediculosis capitis di dunia 6-12 juta jiwa. Pediculosis capitis menyerang&nbsp; pada anak- anak dan&nbsp; menyebar pada tempat tinggal yang padat&nbsp; seperti&nbsp; Penjara,&nbsp; Pondok Pesantren, Panti Asuhan. Panti Asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang&nbsp; menyediakan tempat tinggal bagi anak yang tidak mampu untuk bersekolah, dengan kondisi kepadatan hunian. data sekunder berupa jumlah panti asuhan yang didapat dari dinas sosial kota Palembang .Tujuan kegiatan ini adalah diketahui distribusi frequensi jumlah penderita pediculosis capitis dan tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan..Metode kegiatan&nbsp; ini berupa observasi&nbsp; rambut kepala peserta, ceramah cara mencegah pediculosis capitis dan demontrasi penggunaan obat permetrin&nbsp; pada penderita pediculosis capitis di Panti Asuhan S. Sampel berjumlah 30 orang. Hasil&nbsp; kegiatan ini yaitu dari hasil observasi 30 peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang positif pediculosis capitis berjumlah 20 orang. Kesimpulan:Adanya peningkatan pengetahuan peserta kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pengetahuan yang kurang baik sebelum dilakukan intervensi penyuluhan kesehatan berjumlah 25 orang (83,3%) dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pengetahuan kurang baik menjadi 6 orang (20%).</p> <p>Kata Kunci: Kulit Kepala, Kutu Rambut, Edukasi Kesehatan.</p> </td> </tr> </tbody> </table> yesi ari sandi J. Riswanda ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 ANALISIS SIFAT MEKANIS, PERMEABILITAS, DAN POROSITAS PERVIOUS CONCRETE DENGAN VARIASI UKURAN AGREGAT 4,75 MM – 9,55 MM DAN 12,5 MM – 19 MM http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1395 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Bencana banjir kerap menjadi masalah pada beberapa kota di Indonesia. Beton porus dapat menjadi salah satu solusi penanganan banjir. Beton porus merupakan beton yang tidak menggunakan agregat kasar, semen, air, dan sedikit atau tidak sama sekali menggunakan agregat halus. Penggunaan agregat halus pada beton porus dibatasi hanya sampai dengan 20% dari total campuran. Beton porus menggunakan agregat dengan gradasi yang seragam agar terbentuk pori-pori pada beton tersebut. Beton porus memiliki kuat tekan yang relatif lebih rendah daripada beton normal akan tetapi beton porus memiliki kegunaan sebagai beton yang dapat mengalirkan air sehingga beton porus yang baik bergantung kepada kemampuan nya dalam mengalirkan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gradasi dan ukuran agregat terhadap sifat mekanis yaitu kuat tekan dan kuat belah, dan sifat hidrolis yaitu permeabilitas dan porositas. Dimana terdapat 5 variasi beton porus yang memiliki ukuran dan gradasi agregat yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beton dengan ukuran agregat yang paling kecil yaitu variasi 5 memiliki kuat tekan dan kuat belah yang paling besar yaitu sebesar 8,11 MPa dan 1,612 MPa namun memiliki nilai koefisien permeabilitas dan porositas yang paling rendah yaitu sebesar 0,773 cm/s dan 24,63%.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Beton porus, Sifat mekanis, Porositas, Permeabilitas.</p> </td> </tr> </tbody> </table> bimo brata adhitya M. NAZREY ATHALLAH YUANDRA Anthony Costa ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 ANALISIS KEKUATAN TEKAN DAN PERMEABILITAS PERVIOUS GEOPOLYMER CONCRETE DENGAN VARIASI RASIO ALKALI AKTIVATOR TERHADAP FLY ASH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1391 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Dalam pembangunan infrastruktur yang masif menyebabkan kurangnya daerah resaoan air pada beberapa tempat sehingga dibutuhkan inovasi yaitu <em>pervious concrete</em>. Material yang umum digunakan pada <em>pervious concrete</em> adalah beton tanpa agregat halus yaitu agregat kasar berukuran seragam, semen dan air. Tetapi penggunaan semen dapat mengakibatkan pemanasan global yang disebabkan oleh emisi gas CO<sub>2</sub> akibat dari produksi semen untuk pengikat campuran beton. Maka dari itu muncul bahan alternatif pengganti semen yaitu geopolimer.&nbsp; Geopolimer adalah&nbsp; pengikat yang terdiri dari silika dan alumina atau biasanya dipakai yaitu <em>fly ash</em> dan bahan alkali yaitu sebagai aktivator. Demi mengatasi kurangnya daerah resapan air dan semakin meningkatnya pemanasan global akibat produksi semen akibat emisi gas CO<sub>2</sub> maka munculnya inovasi mengenai <em>pervious geopolymer concrete</em> berbahan yang ramah lingkungan dan berfungsi sebagai beton yang dapat menyerap aliran air dengan cepat dengan penerapan pada lapangan parkir, stabilisasi lerengn dan sebagainya. Penelitian ini mengenai pengaruh rasio alkali aktivator terhadap <em>fly ash</em> yang digunakan terhadap kuat tekan, kuat belah, permeabilitas, dan porositas optimum pada <em>pervious geopolymer concrete.</em> Dari hasil penelitian kuat tekan dan kuat belah maksimum terdapat pada campuran PGC45 sebesar 6, 072 MPa dan 1,050 MPa. Nilai porositas dan permeabilitas maksimum didapatkan pada campuran PGC35 yaitu sebesar 34,33% dan 1,557 cm/detik .</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: <strong>&nbsp;</strong><em>pervious geopolymer concrete, kuat tekan, kuat belah, porositas, permeabilitas.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> bimo brata adhitya M. Agung Bhakti Wijaya Anthony Costa ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 APLIKASI SELF-COMPACTING CONCRETE PADA PEMBUATAN JALAN DI KECAMATAN TALANG KELAPA BANYUASIN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1400 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan merupakan kegiatan pembuatan jalan menggunakan <em>self-compacting concrete</em> di Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin. Kegiatan pembuatan jalan ini dilaksanakan karena masih adanya daerah di Kecamatan Talang Kelapa yang belum memiliki jalan yang layak untuk dilewati oleh masyarakat setempat. <em>Self-Compacting Concrete</em> (SCC) adalah beton generasi baru yang memiliki kuat tekan ultra tinggi. SCC dibuat untuk mengurangi efisiensi waktu dan minimnya tenaga kerja dalam pengerjaan beton karena SCC ini merupakan beton yang dapat mengalir atau memadat sendiri. Secara umum, material yang digunakan sebagai penyusun SCC adalah semen, air, agregat halus, agregat kasar, dan <em>superplasticizer</em>. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat di daerah Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin nantinya dapat menikmati fasilitas jalan. Selain itu kegiatan ini bermanfaat dalam edukasi terhadap masyarakat sekitar mengenai aplikasi <em>self compacting concrete</em> dalam pembuatan jalan dan juga berdampak positif bagi mahasiswa yang terlibat dimana mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan <em>self-compacting concrete</em>.</p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Arie Putra Usman Saloma Saloma Anis Saggaff Joni Arliansyah Siti Aisyah Nurjannah Hana fiah K.M Aminuddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 DISAIN DAN PEMBUATAN KOMPOR BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D AUTODESK FUSION 360 http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1406 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Pandemi Covid 19 yang melanda dihampir setiap belahan dunia secara langsung berdampak pada bidang perekonomian terkhusus pada kehidupan masyarakat di Indonesia diaman terjadi inflasi yang cukup besar (0.07%) pada tahun 2020. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya daya beli masyarakat sehingga menyebabkan ketidakstabilan perekonomian. Kompor berbahan bakar oli bekas ini menjadi salah satu solusi untuk membantu perekonomian pada masyarakat terutama kalangan bawah dan industri rumah tangga yang selama ini sangat bergantung pada bahan bakar bensin dan solar. Selain itu kompor ini juga menjadi solusi dalam upaya mengurangi limbah oli bekas. Oli bekas yang menjadi bahan bakar pada kompor ini bisa didapatkan dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah. Disain kompor berbahan bakar oli bekas mulai dari tahapan proses sketsa 2D hingga proses perakitan dilakukan dengan menggunakan <em>software 3D Autodesk Fusion 360. </em>Tahapan fabrikasi dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir yang berupa kompor berbahan bakar oli bekas yang mudah dibuat dan di aplikasikan secara langsung oleh masyarakat terutama kalangan industri menengah kebawah dan rumah tangga.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Muhammad Ihsan Riady Dyos Santoso Riman Sipahutar Irsyadi Yani Amrifan Saladin Mohruni Dessa Andriyali Armarieno Fathan Qoriba Bre Giusti Afif Rafqi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PENINGKATAN KEKUATAN, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN BAJA ASSAB 709 M MELALUI PROSES QUENCHING DAN TEMPERING http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1409 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406">ABSTRAK: Pada bagian-bagian mesin seperti <em>crankshaft, connecting rod,</em> <em>valve,</em> roda gigi, dan lain-lainya menglami beban yang besar yang akan menimbulkan deformasi plastis yang besar pada material memicu timbulnya retak awal (<em>initiation crack</em>). Syarat utama yang harus dipenuhi untuk bahan yang gunakan pada bagian-bagian mesin diatas diharapkan mempunyai kekuatan yang tinggi serta keuletan yang besar karena besarnya beban yang bekerja. Baja paduan rendah yang harganya relatif murah antara lain baja <em>ASSAB 709 M</em>. Untuk memdapatkan kekuatan yang tinggi dan ketangguhan yang besar dapat dilakukan melalui rekayasa butir dan menghasilkan struktur mikro yang merata (<em>uniform</em>). Peneitian dilakukan secara komprehensif terhadap kekuatan, kekerasan, ketangguhan serta struktur mikro baja ASSAB 709 M yang diberi perlakuan <em>quenching</em> dan <em>tempering</em>. Proses <em>quenching</em> dan <em>tempering</em> dengan memanaskan baja sampai temperatur austenisasi yaitu 825 °C selama 1 jam di celup ke air, kemudian di <em>tempering</em> dengan variasi temperatur 400<sup>o</sup>C, 450<sup>o</sup>C, dan 500<sup>o</sup>C dengan waktu tahan masing-masing 1 jam. Sebelum dan sesudah proses <em>quenching</em> dan <em>tempering </em>dilakuakan uji tarik, kekerasan, impak, dan &nbsp;struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan tarik dari 828,258 MPa menjadi 1099,878 Mpa (tempering 400<sup>o</sup>C), kekerasan meningkat dari 63,3 HRC menjadi 76,1 HRC (tempering 400<sup>o</sup>C) dan energi impak meningkat dari 37,955 Joule menjadi 52,774 Joule (tempering 500<sup>o</sup>C). Perubahan struktur mikro baja <em>ASSAB 709 M</em> terjadi setelah proses perlakuan <em>quenching</em> dan <em>tempering </em>ini, dari <em>ferrite </em>dan <em>pearlite </em>menjadi terbentuknya <em>martensite lath</em><em>.</em> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : Kekuatan, kekerasan, ketangguhan, <em>quenching</em> dan <em>tempering</em><em>.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Helmy Alian Q. Hadi Z. Abidin D. Ramadhani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 SOSIALISASI PENERAPAN BUY THE SERVICE ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) TRAYEK ASRAMA HAJI-SEMATANG BORANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1422 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK: Angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas merupakan angkutan umum jenis angkutan kota (angkot) yang pertama dalam program <em>Buy The Service</em> oleh Kementrian Perhubungan Republik Indonesia untuk Kota Palembang. Operator yang menjalankan operasional layanan Teman Bus di Kota Palembang adalah PT. Transportasi Global Mandiri. Angkutan jenis angkot &nbsp;ini menjadi penunjang mobilisasi masyarakat Kota Palembang yang terkoneksi dengan layanan angkutan massal LRT dan Teman Bus. Angkot ini melayani dua koridor yaitu Koridor Asrama Haji – Sematang Borang dan Talang Kelapa Talang Buruk. Hingga saat ini tingkat load factor angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas sudah mencapai lebih dari 100 persen. Fenimena ini tentu merupakan suatu hal yang sangat baik dan artinya pelayanan angkot <em>feeder</em> LRT perlu dipertahankan bahkan di tingkatkan. Selain peningkatan pelayanan, yang penting dilakukan juga adalah sosialisasi mengenai angkot ini agar masyarakat faham perbedaannya dengan angkot lain yg beroperasi di Palembang. Pemberian informasi dan sosialisasi mengenai trayek, rute dan karakteristik operasional angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas &nbsp;sangat penting dilakukan karena angkot ini mempunyai &nbsp;pelayanan sistem monitoring dan informasi yang dapat memberikan pelayanan keamanan, kenyamanan dan keselamatan bagi penumoang angkutan umum. Berdasarkan&nbsp; kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah di lakukan, diketahui sebanyak 72% khlayak sasaran pada kegiatan PPM sudah &nbsp;mengetahui dan menggunakan angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui penilaian masyarakat terhadap keandalan, bukti fisik, jaminan, daya tanggap dan empati dari angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas masing-masing sebesar &nbsp;30%, 66%, 73%, 66% dan 48%. Rata-rata hasil penilaian masyarakat terhadap pelayanan angkot <em>feeder</em> LRT Musi Emas adalah sebesar 57%. Hasil pengamatan karakteristik operasional Teman Bus, diketahui&nbsp; rata-rata load faktor 107,06 %, rata-rata headway time&nbsp; 7 &nbsp;menit, rata-rata waktu perjalanan antar halte 2 menit dan rata-rata kecepatan perjalanan 20-30 Km/Jam</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Angkot Feeder, Buy The Service, Sosialisasi</p> </td> </tr> </tbody> </table> Melawaty Agustien E. Buchari M. Foralisa1, Rosidawani Rosidawani D.Y Permata F. Alia E. Kadarsa Rhaptial yani F. Hadinata Hana fiah C Indriyati Indra yani I. Satriadi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 KAJIAN PEMELIHARAAN ASPEK ELEKTRIKAL DAN TATA BANGUNAN LUAR PADA BEBERAPA GEDUNG DI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1426 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Bangunan sering mengalami kerusakan pada komponen-komponennya yang diakibatkan oleh lalainya pengelola dalam memberikan perhatian khusus pada faktor pemeliharaan pada bangunan. Pengelola bangunan hendaknya melakukan kegiatan pemeliharaan secara berkala menurut ketentuan yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung dan No. 16/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung dengan tujuan kualitas bangunan tersebut terjaga dengan baik, sehingga bangunan dapat difungsikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri kondisi bangunan <em>existing </em>serta bagaimana kegiatan pemeliharaan dilakukan pada bangunan yang terdapat di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Peninjauan pada bangunan dibatasi pada aspek elektrikal dan tata bangunan luar yang dilakukan dengan metode observasi visual, pengukuran, serta melakukan wawancara pada pengelola bangunan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa kegiatan pemeliharaan pada bangunan-bangunan tersebut tidak dilaksanakan secara berkala oleh pengelola bangunan. Kondisi bangunan setelah dilakukan analisis atas penilaian atas 2 aspek dalam pemeliharaan bangunan menghasilkan nilai yang bervariasi kurang hingga baik. Terdapat beberapa catatan terhadap beberapa komponen yang memerlukan perhatian khusus.</p> <p>.</p> <p>Kata Kunci: Bangunan, Gedung, Pemeliharaan, Pedoman, Survei</p> </td> </tr> </tbody> </table> Erich Kaneda Sinaga Rosidawani Rosidawani Kiagus Muhammad Aminuddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SALURAN TERSIER PADA LAHAN PERTANIAN DI DESA JALUR MULYA KECAMATAN MUARA SUGIHAN KABUPATEN BANYUASIN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1428 <p>Abstract: Rehabilitation of tertiary irrigation canals in Jalur Mulya village is intended to optimize the former design so that the irrigation system can work optimally, hence the agricultural land could be planted twice a year. The primary data is obtained on-field, such as canals cross sections, inflow and outflow discharge, and informations from local farmers related to current conditions in the area of study. The secondary data was taken form relevant agencies such as rainfall and climatology data and topographical data. The analyses for this study include: (1) irrigation water needs, (2) waste modulus, (3) tertiary canals design plan, (4) design inflow and outflow. Based on the analyses using the referral KP-01, the maximum irrigation water demand was equal to 1,22 lt/dt/ha, waste modulus was 4,2961 lt/sec/ha, and the design discharge was 0,108 m3/sec. There are 58 tertiary irrigation channels, which are designed to be open trapezoid shaped that functioned as irrigation canal and drainage. The dimensions of the tertiary canal are b = 0,4 m - 0,5 m, h = 0,1 m - 0,4 m, B = 0,6 m - 1,3 m, and H = 0,4 m - 0,8m.</p> <p>Key Words:<em> &nbsp;</em>irrigation, tertiary canal, rehabilitation</p> <p>Abstrak: Rehabilitasi saluran irigasi tersier pada desa Jalur Mulya bertujuan untuk mengoptimalkan desain dimensi agar system pengairan dapat bekerja dengan optimal, sehingga lahan pertanian desa Jalur Mulya dapat ditanami dua kali dalam satu tahun. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil secara langsung dilapangan seperti data penampang saluran, data debit inflow dan outflow dan informasi tambahan dari petani local yang menyangkut kondisi pada lokasi penelitian. Data sekunder didapat dari institusi yang relevan misalnya berupa data curah hujan dan data klimatologi dan data topografi. Analisa pada penelitian ini sebagai berikut: (1) Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi, (2) Perhitungan Modulus Pembuang, (3) Perhitungan Debit Rencana Saluran, (4) Perhitungan dan penentuan dimensi saluran irigasi tersier. Berdasarkan hasil analisa menggunakan panduan KP-01, hasil perhitungan diperoleh Kebutuhan Air Irigasi maksimum sebesar 1,22 lt/dt/ha, modulus pembuang sebesar 4,296 lt/dt/ha, dan Debit Rencana maksimum sebesar 0,108 m<sup>3</sup>/dt. Saluran irigasi tersier berjumlah 58 saluran, yang direncanakan berbentuk saluran trapesium terbuka yang berfungsi sebagai saluran pembawa dan saluran pembuang. Dimensi saluran tersier yang digunakan untuk rehabilitasi yaitu b = 0,4 m – 0,5 m, h = 0,1 m - 0,4 m, B = 0,6 m - 1,3 m, dan H = 0,4 m - 0,8 m.</p> <p>Kata Kunci: irigasi, saluran tersier, rehabilitasi</p> Febrinasti Alia Sakura Yulia Iryani Rahma Diyanti Utami ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PROGRAM PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG TERBUKA PUBLIK (KAWASAN 3-4 ULU PALEMBANG ) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1431 <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Permukiman Kawasan 3-4 ulu merupakan kawasan permukiman yang padat yang berada pada tengah kota di sekeliling Jembatan Ampera yang menjadi titik pusat kota. Kedua kawasan tersebut berdampingan. Kawasan memiliki kondisi permukiman yang paling parah dibandingkan dengan kawasan permukiman tepian sungai lainnya. Pada kawasan permukiman 3-4 Ulu Palembang terdapat ruang- ruang terbuka yang belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal ruang- ruang ini dapat dimanfaatkan masyarakat 3-4 ulu sebagai tempat sosialisasi. Ruang terbuka tepian sungai juga belum dimanfaatkan dengan baik, hanya ada sedikit ruang terbuka di depan rumah Baba Boentjit yang berada di tepian sungai dan di dekat lokasi perumahan yang dibangun oleh pemerintah kota. Ruang terbuka sebagai ruang komunal belum ada. Begitu juga ruang bermain anak masih sangat terbatas. Sebagian besar anak-anak bermain di area-area untuk jalur sirkulasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pendampingan kepada masyarakat untuk merencanakan ruang terbuka publik sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat 3-4 Ulu Palembang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan ruang terbuka publik sesuai dengan masalah, potensi dan kebutuhan masyarakat 3-4 Ulu Palembang. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah survei langsung kelapangan, berdiskusi informal dengan masyarakat dimana partisipasi masyarakat ini akan dituangkan pada desain, melakukan proses analisa-konsep dan desain ruang terbuka publik. Sehingga nantinya dalam kegiatan pengabdian ini akan didapat rancangan ruang terbuka publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3-4 Ulu Palembang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: ruang terbuka publik, partisipasi masyarakat, permukiman&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> fuji amalia Tutur Lussettyowati Listen Prima ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PENGATURAN POLA MAKAN BALITA UNTUK PENCEGAHAN STUNTING: PENGABDIAN MASYARAKAT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1433 <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>&nbsp;</p> <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Sehat merupakan kondisi sempurna baik fisik, mental, atau sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit saja. Promosi kesehatan mengupayakan masyarakat mempunyai perilaku kesehatan yang baik. Kejadian balita stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Pengaturan pola makan yang baik dan benar dapat menjaga asupan nutrisi anak sejak dini. Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan mengenai pengaturan pola makan anak di Puskesmas Makrayu, Kota Palembang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan menggunakan Microsoft PowerPoint kepada kelompok masyarakat yang memiliki bayi dibawah lima tahun (balita) di Wilayah Kerja Puskesmas Makrayu mengenai tumbuh kembang dan pola makan anak. Materi penyuluhan pengaturan pola makan anak meliputi masalah-masalah yang mengakibatkan timbulnya ketidaksesuaian pola makan anak seperti perilaku memberi makan yang salah, tidak mengikuti aturan makan, dan pemberian makanan yang tidak sesuai usia. Kegiatan promosi kesehatan berupa penyuluhan pengaturan pola makan anak terhadap ibu yang memiliki bayi berusia di bawah 5 tahun diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting di masyarakat.</p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> </tbody> </table> <p>&nbsp;</p> Muhammad Prima Cakra Randana Emma Novita Iche Andriyani Liberty Pariyana Pariyana Mariana Mariana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA DENGAN PENCUCIAN BATUBARA MENGGUNAKAN SHAKING TABLE UNTUK MEMENUHI STANDAR ABU PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI PLTU (SKALA LABORATORIUM) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1435 <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Pencucian batubara merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan kualitas batubara dengan prinsip mengurangi kadar abu. Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel batubara dengan kadar abu yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi <em>stroke</em> dan ukuran butir batubara pada <em>shaking table</em> terhadap penurunan kadar abu batubara yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian, bertambahnya frekuensi <em>stroke</em> akan menghasilkan peningkatan nilai kadar abu dan <em>yield</em> batubara sedangkan semakin kecilnya ukuran butir batubara yang digunakan seperti pada ukuran 4# dan 6# akan menghasilkan penurunan kadar abu dan nilai <em>yield</em> batubara, namun penggunaan ukuran butir batubara yang terlalu kecil seperti pada ukuran 8# akan menyebabkan kembali meningkatnya kadar abu dan nilai <em>yield</em> batubara. Hasil sampel penelitian dilakukan uji proksimat sehingga diketahui kadar abu terbaik terdapat pada percobaan kedelapan dengan frekuensi <em>stroke</em> 60x/menit pada ukuran butir batubara 6# sebesar 7,75% dengan <em>yield</em> 60,92%. Pada hasil uji proksimat juga diketahui bahwa terjadi perubahan kualitas <em>ash content</em>, <em>moisture content</em>, dan <em>volatile matter</em> setelah dilakukan proses pencucian. Dapat diketahui bahwa nilai <em>ash content</em> awal adalah 20% mengalami penurunan menjadi 7,75%, <em>moisture content</em> awal adalah 23% mengalami penurunan menjadi 18%, dan <em>volatile matter</em> awal adalah 18% mengalami peningkatan menjadi 22,81%. Selain itu, juga dilakukan uji kalori batubara sehingga diketahui terjadi perubahan juga pada nilai kalori batubara dimana nilai kalori sampel awal adalah 2.972 kcal/kg dan mengalami peningkatan menjadi 4.237 kcal/kg sehingga pada kondisi tersebut telah dapat memenuhi standar sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Pencucian Batubara, <em>Shaking Table</em>, <em>Yield </em>Batubara, dan Kadar Abu</p> </td> </tr> </tbody> </table> Hafizh Arya Bramantha YB. Ningsih A. Suherman ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 KINERJA PENCUPLIKAN KOMPRESIF SINYAL SPARSE GERAKAN ISYARAT PADA RADAR MICROWAVE DOPPLER http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1475 <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Pengiriman informasi melibatkan metode pengolahan sinyal di subsistem <em>transmitter</em> atau subsistem <em>receiver</em> pada teknologi <em>wireless</em>. Pada pengolahan sinyal, <em>sampling</em> sinyal mempengaruhi komputasi pengolahan sinyal khususnya pada sparsitas sinyal keluaran sistem. Pada penelitian ini, pencuplikan kompresif digunakan untuk pengolahan sinyal gerak isyarat sejumlah kata sebagai informasi yang disampaikan objek melalui <em>transceiver microwave </em>radar <em>Doppler</em> sehingga pengambilan sampel dan kompresi sinyal pantulan terhadap objek yang bersifat <em>sparse </em>dapat dilakukan secara bersamaan. Hasil pengukuran kinerja pencuplikan kompresif menunjukkan amplitudo sinyal di 4 volt untuk perbandingan signal to <em>noise</em> 20.5866 <em>decibel</em> dan <em>mean square error</em> 6.5085 % di jarak lima meter antar objek dengan gerak isyarat terhadap <em>microwave radar Doppler</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: microwave, objek, radar, sinyal, sparsitas&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Puspa Kurniasari Catur Yuditya Febri Andhika Abdul Haris Dalimunthe ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PENGARUH JENIS PISANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG PISANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1392 <p>ABSTRAK: Pisang merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang ada di Indonesia terkhusus desa Kerinjing Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Buah pisang pada umumnya dijual langsung ke konsumsi, dibuat keripik atau selay.Salah satu strategi untuk meningkatkan hasil pertanian tersebut, selain produk diatas, agar pisang tidak membusuk dikarenakan umur pisang tidak terlalu lama ketika masak, maka pisang sebelum masak dibuatlah tepung pisng. &nbsp;Bahan baku yang baik untuk pembuatan tepung pisang&nbsp;adalah buah pisang yang dipanen pada saat mencapai ketuaan ¾ penuh atau kira – kira&nbsp;berumur 80 hari setelah berbunga. Kualitas tepung pisang dipengaruhi oleh jenis pisang yang didapat. Pada penelitian yang telah dilakukan analisa pengaruh jenis-jenis pisang terhadap kualistas tepung itu sendiri jenis pisang yang diamati ada 4 jenis pisang yang ada di Desa Kerinjing Ogan Ilir, pisang tersebut adalah pisang kepok , pisang raja , pisang nangka dan pisang ambon. Pisang=pisang &nbsp;tersebut di kupas dihilangkat getahnya kemudian diiris serta di jemur untuk mendapatkan pisang kering, setelah kering dilakukan pembuatan tepung dengan mesin pembuat tepung vertikal. Karekteristik yang diamati antara lain : Randemen, kadar air &nbsp;&nbsp;(SNI 3751-2009) &nbsp;(standart , &nbsp;kehalusan &nbsp;( SNI 01-2891-1992 ). dan densitas dengan <em>metode Archimides</em>&nbsp;&nbsp;. Hasil penelitian menunjukkan pisang Kepok( <em>Abaka</em>) memiliki kualitas tepung yang terbaik ditinjau dari kehalusan sebagian besar serbulnya diatas 120 mesh dan kadar air paling rendah sbesar 7,5% serta &nbsp;warna tepungnya lebih putih dari yang lain Sedangkan pisang ambon memiliki densitasnya tepung paling yang paling tinggi sebesar &nbsp;0,874 gram/cm<sup>3</sup></p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Pisang, tepung, kehalusan ,karakteristik</p> Qomarul Hadi Nuk man Z. Abidin F. Vidian ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 378 382 IMPLEMENTASI WEBSITE INFORMASI USAHA MIKRO SEKITAR KAWASAN TAMAN KAMBANG IWAK DI KOTA PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1453 <table width="878"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Terdapatnya beraneka macam jajanan pinggir jalan yang ada di sekitar kawasan Taman Kambang Iwak merupakan suatu fenomena baru yang tumbuh di Kota Palembang saat ini. Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 maka pedangan yang berada di sekitar kawasan Taman Kambang Iwak tersebut dikategorikan sebagai pelaku usaha Mikro. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini usaha mikro diharapkan terus bertahan guna menunjang roda perekonomian Indonesia. Ada beberapa pelaku usaha tersebut telah memanfaatkan teknologi informasi sebagai media promosi, seperti memanfaatkan media sosial yang sedang familiar di Indonesia. Website merupakan salah satu media informasi elektronik yang seharusnya sudah familiar di zaman sekarang ini. Keberadaan website yang menginformasikan khusus pedagang atau pelaku usaha mikro di sekitar kawasan Taman Kambang Iwak sangatlah membantu dan akan berdampak positif bagi pelaku usaha mikro tersebut. Hal tersebut dikarenakan info usaha para pedagang akan terkumpul pada satu wadah digital, sehingga memudahkan para konsumen dalam mencari produk yang disukai. Guna mengimplementasikan website tersebut maka suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat layak untuk dilakukan. Sehingga beberapa dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya melaksanakan suatu kegiatan pengabdian dengan judul “Implementasi Website Informasi Usaha Mikro Sekitar Kawasan Taman Kambang Iwak Di Kota Palembang”. Kegiatan diawali dengan persiapan website dan lalu menyebarkan informasi keberadaan website serta mengajarkan cara menggunakannya ke pedangang di seputaran kawasan Taman Kambang Iwak. Proses evaluasi penggunaan website dilakukan pada akhir kegiatan pengabdian guna menilai pencapaian kegiatan dan juga untuk perbaikan kedepannya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Website, Informasi, Usaha Mikro</p> </td> </tr> </tbody> </table> Abdul Haris Dalimunthe Iwan Pahendra Anto Saputra Desi Windi Sari Puspa Kurniasari Nadia Thereza Melia Sari ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1390 <p>ABSTRAK: Asam urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dialami oleh lansia.Angka kejadian asam urat di Indonesia cukup tinggi 80% dari beberapa &nbsp;negara yang ada di asia.Tujuan penelitian ini diketahuinya pengaruh pemberian rebusan daun salam sebelum dan sesudah terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Palembang.Metode penelitian ini kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah one goup pre test dan postest design. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive Sampling. &nbsp;Analisa data yang dilakukan dengan uji normalitas data menggunakan shapiro-wilk yang dilanjutkan uji statistik parametrik dengan paried sample t-test. Sampel merupakan seluruh lansia di wilayah kerja puskesmas Gandus berjumlah 20 responden.Hasil penelitian : bahwa ada perbedaan nilai rata-rata kadar asam urat sebelum pemberikan rebusan daun salam 6,769mg/dl dan sesudah dilakukan pemberian rebusan daun salam 3,856 mg/dl.&nbsp;Kesimpulan ada pengaruh signnifikan sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Wilayah kerja puskesmas gandus Palembang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci:&nbsp;Asam Urat, Lansia, degeneratif,daun salam.</p> yesi ari sandi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 374 377 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOBENTONIT TERPILARISASI Cu(NO3)2 SEBAGAI ADSORBEN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1388 <p>Abstrak : Bentonit merupakan&nbsp;salah satu&nbsp;jenis lempung alami yang sangat berlimpah di&nbsp;Indonesia khususnya di pulau Sumatra. Provinsi Jambi menjadi salah satu provinsi dengan sumber daya alam bentonit yang melimpah. Bentonit dipercaya memiliki kemapuan mengadsorpsi logam dan zat warna secara efektif karena memiliki struktur lapisan interlayer, berpori dan daya tukar kation yang tinggi. Pilarisasi bentonit dengan Cu yang bersifat oksida tinggi dipercaya mampu menjadi reduktor yang baik, serta dipilarnya Cu mampu meningkatkan kemampuan katalitik dari bentonit. Dari hasil Karakterisasi XRF menunjukkan proses sistesis nanobentonit berhasil dimana terjadinya peningkatan kandungan Cu sebesar 50,31%, Si dan Al sebanyak 2% dan 6% dari bentonit sebelum dipilarisasi dengan Cu. Pada analisa SEM perbesaran 5000x terlihat bahwa bongkahan nanopartikel memiliki pori-pori yang terbuka dan cukup besar. Analisa BET terlihat bahwa nanobentonit terpilar Cu telah berukuran nano dengan besaran 8,8161 nm. Kemudian pada volume adsorbsi, terlihat bawah volume adsorpsi nanobentonit dapat membesar 2 kali lipat dibandingkan sebuk bentonit alam. Pada uji pH nanobentonit yang terpilarisasi menunjukkan keadaan pH netral dengan kadar air sebesar 0%.</p> <p>Kata-kata kunci&nbsp;: Bentonit, Pilarisasi, Nanobentonit, Karakterisasi.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Muhammad Arief Yamin Ali Nurdin Hidayat Rivani Rahmawati Muhamad Fauzi Zufri Amalia Yasinta Putri Edwin Permana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 360 373 Geologi GEOLOGI DAN IDENTIFIKASI BENTUK LAHAN DAERAH KOTO BANGUN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1379 <p>ABSTRAK: Lokasi penelitian berada di daerah Koto Bangun dan sekitarnya, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dengan luasan wilayah 81 km<sup>2 </sup>dengan bentuk lahan yang menarik untuk diidentifikasi. Tujuan melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi bentuk geomorfologi yang terbentuk di lokasi penelitian.&nbsp;Pengerjaan penelitian ini menggunakan metode interpretasi data Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui <em>Digital Elevation Model </em>Nasional (DEMNas) dan overlay dengan peta geologi yang dikorelasikan dengan data observasi secara langsung di lokasi penelitian. Daerah penelitian memiliki elevasi yang cukup tinggi dengan rentang 100 – 700 meter.&nbsp;kemiringan lereng daerah penelitian didominasi oleh kelas lereng datar-agak curam, lereng datar-agak miring terletak di bagian barat laut, barat dan barat daya sedangkan lereng miring-sangat curam terletak di bagian Utara, Timur dan Tenggara.. Pada lokasi penelitian memiliki 3 jenis pola pengaliran yaitu Dendritik, Sub-Parallel dan Trellis.&nbsp;Bentukan geomorfologi yang diamati pada lokasi yaitu Lembah Sinklin, Perbukitan curam denudasional, Dataran Tinggi dan <em>Channel Irregular Meandering.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata&nbsp;Kunci:&nbsp;Geomorfologi, Elevasi, Kemiringan Lereng, Pola Aliran, Geologi.</p> Pebby Putra Juenda Har nani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 353 359 IDENTIFIKASI MORFOMETRI DAN DINAMIKA DAS KALI BEKASI, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1387 <p>ABSTRAK: Sungai Kali Bekasi berada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan litologi yang terususun dari batuan beku dan batuan sedimen. Sungai Kali Bekasi menunjukkan kenampakan bermeander atau berkelok yang terjadi akibat proses erosi dan sedimentasi. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui perubahan morfometri dan dinamika sungai pada tahun 1992 sampai tahun 2021 menggunakan data dari citra yang jenis Landsat 5 (TM) dan juga citra Landsat 8 (OLI/TIRS). Dalam mempermudah analisa, penulis membagi sungai kedalam 4 segmen dan menggunakan beberapa parameter seperti lebar sungai (W), panjang dari sumbu sungai (A) jari-jari dari kelengkungan sungai (R), lebar siku (L), panjang aliran (S) juga nilai sinuositas (C). Hasil analisa yang didapatkan yaitu adanya pertambahan evolusi meander berdasarkan nilai sinousitas dari 1,5 menjadi 1,7 yang terjadi dalam kurun waktu 30 tahun dan tergolong kedalan sungai berstadia dewasa – tua.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: DAS Kali Bekasi, Bogor, Meander, Morfometri, Sinousitas</p> Risa Aprilia E. Sutriyono ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 349 352 IDENTIFIKASI KARATERISTIK MORFOMETRI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KIKIM, KECAMATAN GUMAY TALANG, KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1384 <p>ABSTRAK: Secara administratif lokasi penelitian berada pada Sub-DAS Kikim, Gumay Talang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang memiliki pola aliran meander dilihat dari perubahan morfometri pada 22 tahun terakhir tahun 1999 hingga 2021. Lokasi Penelitian berada pada Formasi Gumai (Tmg), Formasi Airbenakat (Tma), Formasi Muaraenim (Tmpm), dan Formasi Kasai (Qtk). &nbsp;Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik morfometri yang berupa kenampakan aliran sungai berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). &nbsp;Metode penelitian menggunakan data citra berupa data Landsat 5 <em>Sensor</em><em>&nbsp;</em><em>Thematic Mapper</em>&nbsp;(TM) tahun 1999 dan Landsat 8 <em>Operational Land Imager and Thermal</em><em>&nbsp;</em><em>Infrared Sensor </em>(OLI/TIRS) tahun 2021. &nbsp;Parameter morfometri yang digunakan, yakni panjang aliran sungai (S), panjang leher liku (L), jari-jari kelengkungan (R), lebar sungai (W), panjang sumbu (A), dan sinuositas (C). Nilai sinousitas (C) yang didapatkan semakin tinggi, maka semakin meningkat proses dari penggerusan dinding sungai akibat dari erosi. Berdasarkan klasifikasi pola perubahan meander terdiri dari tiga (3) tipe, yakni tipe simpel, dua kombinasi, dan tiga kombinasi.&nbsp;Perubahan sungai meander dibagi menjadi dua belas (12) segmen yang didominasi dengan tipe perubahan simpel. Hasil analisis dari parameter morfometri mengalami perubahan berupa kenaikan dan penurunan nilai rata – rata, dengan morfodinamika menunjukkan bahwa tingkat dari proses erosi (Ae) mendominasi daripada proses pengendapan (Ad) ditunjukkan dengan nilai Ae/Ad&gt;1.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Morfometri, Sub-DAS , SIG, Meander</p> Muthiah Rifdah E. Sutriyono ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 345 348 PENGUATAN PENGUATAN KONSEP BIOLOGI MOLEKULER KEPADA GURU BIOLOGI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1380 <p>ABSTRAK: Masalah kehidupan di zaman modern ini mulai menerapkan teknologi berbasis biologi molekuler. Perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi biologi molekuler terus berkembang dengan cepat. Guru biologi harus mengikuti perkembangan terbaru keilmuan biologi agar lebih siap dalam menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik. Biologi molekuler masih menjadi salah satu topik belajar yang sulit dan abstrak. Tujuan pengabdian ini adalah penguatan konsep biologi molekuler kepada guru-guru biologi grup ciputra. Metode pengabdian menggunakan pendekatan ceramah, dan melihat video. Topik yang dipelajari adalah struktur DNA, transkripsi, translasi, nasib protein, dan pemeriksaan COVID-19. Kegiatan dibagi menjadi dua, yaitu mengerjakan tes dan kelas materi. Kegiatan dilaksanakan secara daring dengan aplikasi zoom. Hasil kegiatan adalah kegiatan berjalan sesuai perencanaan. Kegiatan diikuti oleh 11 orang guru biologi. Ada kenaikan nilai tes, dimana rerata tes awal peserta adalah 53 dan rerata tes akhir peserta 89. Secara umum peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, menyampaikan rasa bersyukur atas perbaikan persepsi yang salah selama ini, selain itu lebih mudah memahami konsep biologi molekuler.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: biologi molekuler, guru biologi, konsep, aplikasi</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Hebert Hebert Adrianto Yuswanto Setyawan C Dharma PP Banjarnahor Irwin Priyatna Kusumah Billy Daniel Messakh ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 339 344 PENERAPAN TEKNOLOGI TEC-BOX UNTUK MENDINGINKAN MINUMAN KEMASAN DI DESA ULAK KEMBAHANG 2 http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1401 <p>ABSTRAK: Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan masyarakat yang berusaha skala kecil menengah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Salah satu usahanya adalah menjual minuman kemasan dingin dengan metode konvensional, mendinginkan minuman kemasan dengan memakai es batu. Kelemahan metode konvensional ini adalah es batu mudah mencair sehingga minuman kemasannya tidak dingin. Teknologi TEC-BOX menjadi alternatif solusi mendinginkan minuman kemasan memakai modul <em>Thermoelectric Cooler</em>, sumber energi dapat dari matahari atau listrik PLN. Penelitian menggunakan modul TEC1 12706 sebanyak 2 unit dengan ukuran kotak pendingin 31 cm x 19 cm x 26 cm. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan sistem TEC-BOX ini dapat digunakan untuk mendinginkan minuman kemasan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dalam memenuhi kebutuhan usahanya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Energi, minuman kemasan, TEC-BOX, <em>thermoelectric cooler</em>. &nbsp;</p> Irwin Bizzy R. Sipahutar darmawi darmawi M. Yanis M. Khoiri M. Reza M. Firdaus B.G. Afif R F.F. Rachman ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 ANALISIS MORFOMETRI TERHADAP PERUBAHAN ALUR SUNGAI PULASAN, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATERA BARAT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1378 <p>ABSTRAK: Sungai Pulasan terletak di Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Secara geologi termasuk kedalam lembar Peta Solok, penelitian dilakukan dalam luasan daerah 9 x 9 km yang memuat beberapa formasi diantaranya yaitu Formasi Kuantan (Pckl), Formasi Ombilin (Tmol) dan Intrusi Granit (g). Secara morfologi daerah penelitian berada pada elevasi 200 – 500 mdpl yang terdiri dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Selain nilai dari kestabilan lereng di sekitar dinding sungai, salah satu pengontrol perubahan morfometri yaitu karakteristik maupun kondisi satuan batuan. Analisis morfometri yang dilakukan menggunakan aplikasi pendukung pengolahan data sistem informasi geografis yang meliputi <em>Arcgis</em>&nbsp;dan <em>Google Earth</em>. &nbsp;Analisis morfometri dilakukan dengan menggunakan data spasial yaitu citra <em>landsat</em>&nbsp;5 TM dengan kombinasi <em>band 7, band 4 </em>dan <em>band </em>2 untuk menganalisis sungai tahun 2000 dan citra <em>landsat</em>&nbsp;8 OLI/TIRS dengan kombinasi <em>band 7, band 5 </em>dan <em>band </em>3 untuk menganalisis sungai tahun 2022. Pengukuran dilakukan secara kuantitatif yang terdiri dari 6 parameter yaitu jari – jari kelengkungan (R), lebar sungai (W), panjang aliran (S), panjang leher liku (L), panjang sumbu (A) dan sinusitas (C) yang dikomparasikan antara tahun 2000 dan 2022. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diolah didapatkan rata – rata nilai sinusitas (C) &gt; 1.5 yang berarti Sungai Pulasan termasuk kedalam sungai berkelok.</p> <p>Kata kunci: Morfometri, Parameter, Sinusitas, Sungai Berkelok</p> Clara Rahma Dilla Edy Sutriyono ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 330 338 PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TEMPE KELURAHAN PLAJU KOTA PALEMBANG DALAM MENGOLAH LIMBAH CAIR TEMPE SECARA BERTAHAP http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1376 <p>ABSTRAK: Sentra Pengrajin Tempe berlokasi di Jalan Asia, Lorong Saleh RT.6 RW.2 Kel. Plaju Ulu Kec. Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dalam membuat tempe, pengrajin biasanya menggunakan air sebanyak 8 drum dan menghasilkan limbah cair sebanyak 6 drum. Limbah cair hasil dari pembuatan tempe ini biasanya dibuang ke parit-parit halaman rumah setempat. Sebagian besar pengrajin tidak mengetahui bahwa kondisi limbah cair yang pekat ini dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan juga tidak sesuai dengan baku mutu lingkungan. Kondisi limbah cair yang pekat, kadar COD tinggi, dan asam, juga bau tidak sedap merupakan permasalahan utama yang ditimbulkan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mengolah limbah cair tempe secara bertahap yang melibatkan proses koagulasi, elektrokoagulasi, adsorpsi, dan filtrasi. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu memberdayakan pengrajin tempe dalam bentuk memberikan pelatihan dan keterampilan dalam mengolah limbah cair tempe, sehingga dapat meminimalisir kondisi limbah yang dibuang ke lingkungan dan/atau menggunakan air hasil pengolahan untuk aktivitas sehari-hari. Jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 17 orang. Metode yang digunakan yaitu tahap persiapan, tahap perancangan alat, pengumpulan data dan pemberdayaan masyarakat. Nilai parameter (kekeruhan, pH, TSS, COD, BOD) awal dari limbah cair tempe secara berturut-turut adalah sebesar 367,67 NTU; 3,91; 0,3 mg/l; 918,5 mg/l; 228 mg/l. Hasil yang didapatkan dari proses akhir pengolahan limbah tempe cair secara bertahap yaitu sebesar 79,2 NTU; 6,5; 7; 97; dan 71 dengan waktu optimum pengolahan selama 2 jam.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Limbah, Tempe, Koagulasi, Elektrokoagulasi, Adsorpsi</p> Lia Cundari Leily Nurul Komariah Susila Arita Selpiana Selpiana Citra Indriyati Faisal Akbar Adin Ade Tiara Kha-Rizma Yudia Zannah M. Fahmi Nurusman M. Radhiy Sukandar Faisal Siagian Frans Rivaldo Siahaan Nadila Septiani Astri Ridha Zahrani Yunita Effendi Bayaraka Kalima ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 324 329 PENGARUH DOSIS BIOKOAGULAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DAN WAKTU PENGADUKAN TERHADAP NILAI PH DAN TURBIDITAS PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPE http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1375 <p>ABSTRAK: Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang telah dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat lokal hingga mancanegara. Produksi tempe di Indonesia sangat tinggi, sekitar 50% kedelai di Indonesia digunakan untuk produksi tempe. Limbah yang dihasilkan dari industri tempe dapat dibedakan menjadi dua yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah cair industri tempe umumnya mempunyai warna putih yang sedikit keruh, beraroma busuk dan menyengat, serta berbusa. Pengolahan limbah cair umumnya menggunakan proses koagulasi dan floktuasi dengan bantuan koagulan. Koagulan yang digunakan pada penelitian kali ini berupa koagulan alami atau biokoagulan karena lebih ramah lingkungan dan juga biodegredable. Biji pepaya merupakan koagualan alami yang digunakan pada penelitian ini karena memiliki kandungan tannin yang berperan sebagai koagulan. Setelah proses koagulasi sampel akan dilakukan analisa pH dan analisa turbiditas menggunakan pH meter dan turbidity meter. Penelitian ini menggunakan biokoagulan dengan variasi dosis 500, 1000, dan 1500 mg/L dengan pengadukan cepat 120 rpm selama 2 menit dan dilanjutkan pengadukan lambat 80 rpm dengan variasi waktu 10, 15, 20, 15, 25, dan 30 menit. Hasil penurunan turbiditas tertinggi yaitu 82,88% untuk dosis 1500 mg/L dengan waktu pengadukan 25 menit. Kenaikan pH tertinggi yaitu 4,25 dengan pH awal 4,21 pada dosis 500 mg/l dengan waktu pengadukan 20 menit.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: bio koagulan, biji pepaya, limbah tempe, kekeruhan</p> Ade Tiara Kha-rizma Yudia Zannah Lia Cundari Asyeni Miftahul Jannah Dyos Santoso ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 317 323 Solar Charge PEMANFAATAN SOLAR CHARGE CONTROLLER PADA PEMBANGKIT TENAGA SURYA UNTUK SYSTEM CHARGING BATTERY DI DESA BINAAN UNSRI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1373 <p>ABSTRAK: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menerapkan suatu alat berupa solar charge controller yang berfungsi sebagai pengisian baterai dengan energi matahari, supaya di Desa Ulak Kembahang 2 dapat memanfaatkan cahaya matahari secara optimal dengan menggunakan solar charge controller untuk pengisian baterai serta memasyarakatkan sumber energi bersih sebagai kebutuhan. Manfaat dari penggunaan solar charge controller sangat membantu masyarakat dalam pengisian baterai. Penyuluhan ini menjelaskan tentang cara kerja dari solar charge controller yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu : 1. solar charge controller hidup ketika mendapatkan tegangan dan arus dari solar cell, 2. Ketika tegangan dibawah 12 volt pengisian baterai cara cepat dilakukan secara otomatis pada solar charge controller, 3. Ketika tegangan diatas 12 volt hampir batas baterai penuh maka pengisian ini dilakukan dengan cara memperlambat pengisian agar menjaga baterai tidak langsung penuh dan dapat menjaga baterai tidak mudah rusak. Hasil pengabdian menjelaskan cara kerja solar charge controller yang berfungsi sebagai menjaga baterai agar tidak cepat rusak dan memberi umur panjang pada baterai selama pengisian baterai.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Charging, Discharging, Solar charge controller, Panel Surya</p> Riman Sipahutar I. Bizzy A. Firdaus A. Sofijan A. Ardianto M. S. A. Syahbana M.A. Batraling I. Akbar Ja ven M. Nuruddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 312 316 SPBBL TERMINAL PENGISIAN BAHAN BAKAR LISTRIK MEMANFAATKAN POTENSI CAHAYA MATAHARI DI DESA ULAK KEMBAHANG 2 PEMULUTAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1369 <p>ABSTRAK: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengimplementasikan terminal pengisian bahan bakar listrik dengan memanfaatkan cahaya matahari di Desa Ulak Kembahang 2 untuk membantu penghematan biaya listrik atau sebagai energi alternatif pada saat listrik PLN padam, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan energi alternatif ini dan menjadikan desa percontohan bebas polusi dengan memanfaatkan green energy. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 6 (enam) tahapan, yaitu: 1. Identifikasi Masalah, 2. Observasi, 3. Instalasi, 4. Testing Peralatan Sistem PV, 5. Workshop dan Penyuluhan, 6. Laporan Hasil. Hasil penyuluhan tentang terminal pengisian bahan bakar listrik dalam pengabdian kepada masyarakat yang telah dilangsungkan berdampak besar terhadap masyarakat Desa Ulak Kembahang 2, dimana warga dapat mengetahui metode pengisian bahan bakar listrik dengan memanfaatkan potensi cahaya matahari dan dapat mengoperasikan serta merawatnya. Tanggapan masyarakat atas kegiatan ini sangatlah baik, guna mempermudah masyarakat untuk melakukan pengisian baterai maupun handphone serta melakukan perawatan terhadap terminal pengisian tersebut dan dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat menentukan kapasitas fotovoltaik yang digunakan, cara kerja sistem fotovoltaik, dan cara merawat sistem fotovoltaik.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Direct Current, Alternating Current, Pembangkit alternatif, Green Energy</p> ARMIN SOFIJAN R. Sipahutar H Alnawi A. Firdaus F. Ardianto M. S. A. Syahbana M. A. Batraling I. Akbar Ja ven M. Nuruddin ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 307 311 EDUKASI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH-BUAHAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA TANJUNG PERING KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1366 <p>ABSTRACT: Tanjung Pering Village is one of the villages located in North Indralaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra. Most of the inhabitants of Tanjung Pering Village work as farmers and gardeners, making Tanjung Pering Village has abundant plant potential. The current problems faced by the village are environmental problems. The community is still lacking in the level of awareness about waste management. This problem can be overcome by utilizing organic waste as raw material for making liquid organic fertilizer (POC) and POC production equipment. The purpose of this activity is to empower the people of Tanjung Pering Village in processing fruit peel waste into POC and making POC production equipment. The method used is the pre-implementation stage, the implementation stage and the evaluation or checking stage. The result of this service activity is that the people of Tanjung Pering Village, especially Hamlet 3 have knowledge about waste processing, utilizing waste as POC, and making POC production equipment. To speed up the process of decomposition or fermentation of fertilizers requires liquid sugar and EM4. The results of monitoring and evaluation show that processing fruit peel waste into liquid organic fertilizer is the right step in tackling the problem of fruit peel waste in Tanjung Pering Village. Waste can produce useful value products and the community can develop POC as a sustainable effort of community service programs.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: fruit peel waste, POC, production equipment, organic.</p> Leily Nurul Komariah Lia Cundari Susila Arita Syaiful Syaiful Muhammad Said Dwi R. Wahyuningsih Afif Irfandi Rona Alisya Amalia Hasanah Laila Khairunnida Khoirul I. Aliza Cinthya P. Alisan Handalia P. Andini Anisyah K. Putri ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 301 306 ANALISA LAND SUBSIDENCE DENGAN METODA DINSAR DI KAWASAN GEOWISATA MUARA DUA KABUPATEN OKU SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1365 <p>ABSTRAK: Kecamatan Muara Dua merupakan tempat tinggal sebagian besar penduduk dan merupakan pusat dari ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Penurunan tanah dapat disebabkan oleh kebutuhan air tanah dan penduduk yang terus meningkat. Sebagian geologi Kabupaten Muara Dua dibentuk oleh formasi geologi berumur Tersier, memungkinkan kemungkinan terjadinya subsidens dan pemadatan. Dengan menggunakan citra Sentinel-1, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan daerah penurunan muka tanah Kabupaten Muara Dua sebagai kawasan geowisata. DInSAR adalah pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Untuk memvalidasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan di lapangan, penelitian ini menggunakan data kependudukan dari BPS dan citra satelit sentinel-1a level 1(2018 dan 2021). Software ArcGIS 10.8 dan Platform Aplikasi Sentinel (SNAP) digunakan untuk mengolah data. Kecamatan Muara Dua mengalami penurunan muka tanah, dengan nilai rata-rata tahunan -0,08775 cm/tahun dan penurunan tahunan maksimum -0,184 cm pada tahun 2021, menurut Din Hasil pengolahan SAR. Disarankan untuk digunakan dalam pengembangan. Karena pengaruh sisa lahan di daerah penelitian, memungkinkan adanya kawasan geowisata.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Subsidens, Geologi, DInSAR, Sentinel, Geowisata</p> budhi setiawan G. D. P Nugroho Akbar F. D. Suyeda R. Permana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 294 300 PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN ASPIRING GEOPARK KAWASAN DANAU RANAU BERBASIS PARTICIPATION ACTION RESEARCH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1364 <p>ABSTRAK: Objek-objek geowisata yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dinilai memiliki keragaman geologi dan keindahan alam yang sangat bagus. Beberapa objek geowisata yang telah diinventarisasi memiliki keunikan geologi yang khas, namun belum popular di kalangan wisatawan. Hal tersebut diindikasikan dari rendahnya penemuan arsip pada media sosial yang mempublikasikan konten dengan lokasi di objek geowisata tertentu. Tujuan dari pelaksanaan &nbsp;penelitian dalam rangka pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyediaan informasi kunjungan objek-objek geowisata berbasis media digital dan peta sebaran kunjungan wisatawan per-satuan waktu periodik, serta perumusan rekomendasi dalam penelitian, pengembangan, dan pengelolaan objek geowisata bagi pemerintah setempat dan pengelola objek geowisata. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan konsep <em>Participatory Research Analysis </em>(PAR) baik untuk</p> <p>rancangan kerja maupun evaluasi dari pelaksanaan pengabdian.</p> <p>Kata Kunci: Geowisata, Danau Ranau, Sumatera Selatan</p> budhi setiawan Har nani R.V. Rosendrya Y.Z. Rochmana ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 287 293 SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENTINGNYA PENDAYAGUNAAN ANGKUTAN UMUM UNTUK MASYARAKAT KOTA PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1363 <p>ABSTRAK: Permasalahan transportasi adalah pertambahan jumlah kendaraan yang jauh lebih pesat dibandingkan dengan jumlah panjang jalan. Banyak cara yang telah digunakan untuk mengatasi permasalahan ini di Indonesia termasuk di Kota Palembang, diantaranya adalah penambahan panjang jalan, manajemen lalu lintas terutama dipersimpangan, pengaturan tata guna lahan dan peningkatan pelayanan angkutan umum untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan moda tersebut. Tetapi sampai saat ini masalah kemacetan di Kota Palembang masih belum bisa dipecahkan dengan baik. Cara efektif yang telah terbukti di banyak negara maju adalah memindahkan angkutan pribadi ke angkutan umum dan manajemen lalu lintas. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama mahasiswa mengenai keuntungan penggunaan angkutan umum dan keuntungan berkurangnya kendaraan pribadi di jalan raya.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: kemacetan, angkutan umum, wilayah padat penduduk</p> Edi Kadarsa Amili E. Buchari J. Arliansyah B. Susanti M.F. Toyfur R.H. Della M. Agustein M. Pataras A.Y. Kurnia ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 282 286 PELATIHAN PEMBUATAN BIOETANOL DARI AIR KELAPA TUA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI SMA N 1 PEMULUTAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1362 <p>ABSTRAK: Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif pengganti bensin yang dapat diproduksi dari hasil fermentasi glukosa. Air kelapa tua mengandung glukosa yang cukup banyak namun masih dikategorikan sebagai satu limbah kelapa yang belum termanfaatkan secara baik dan hanya dibuang saja. Air kelapa tua difermentasikan menggunakan Saccaromyces cerevisiae dengan penambahan nutrisi pada kondisi asam &nbsp;dengan pH 4-5. Fermentasi dilakukan selama 7 hari. Hasil proses fermentasi kemudian dimurnikan menggunakan distilasi. Analisa terhadap produk yang didapatkan dilakukan menggunakan Refraktometer Alkohol ATC 0-80% dan didapatkan konsentrasi bioetanol yang dihasilkan sebanyak 20%. Dari hasil kegiatan ini telah diproduksi sebanyak 250 mL bioetanol dari 2 L air kelapa tua yang digunakan sebagai bahan baku. Kegiatan ini dilakukan di SMAN 1 Pemulutan, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 41 orang siswa. Di akhir kegiatan, diberikan kuisioner kepada mitra untuk mendapatkan tanggapan terhadap kebermanfaatan kegiatan. Dari hasil kuisioner yang diberikan kepada mitra, didapatkan hasil sebanyak 51% responden memberikan sangat bermanfaat dan 46% menyatakan cukup bermanfaat. &nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: air kelapa tua, glukosa, <em>Saccaromyces cerevisiae</em>, fermentasi, bioetanol</p> ASYENI MIFTAHUL JANNAH enggal Nurisman Lia Cundari prahady Susmanto A.Q Ernas J.L. Tamba R. Amalia I. Wahyuni K. Salsabila Y. Anjani J. Grantaco F. Saputra ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 276 281 SOSIALISASI PENGOLAHAN MINERAL BATUBARA BERKELANJUTAN DI SMA N 17 PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1361 <p>ABSTRAK&nbsp;: Kegiatan pengolahan bahan galian dam tahapan kegiatan pertambangan dilakukan setelah kegiatan penambangan. Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pertambangan dimulai dari eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan yang terdiri dari penggalian pemuatan dan pengangkutan, pengolahan dan pemurnian, pemasaran dan pascatambang. Terminologi bahan galian tambang sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor membagi bahan galian tambang atau komoditas tambanga ke dalam 5 kelompok yaitu mineral radiokatif, mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan batubara. Pengolahan batubara sebagai pengolahan komoditas lainnya secara umum dilakukan dengan tahapan yang sama yaitu kominusi yang dilakukan untuk mereduksi ukuran dari komoditas tambang, kemudian pengayakan untuk mendapatkan partikel ukuran komoditas tambang yang diinginkan dan terakhir tahapan konsentrasi untuk memisahkan &nbsp;komoditas tambang umumnya kelompok mineral dari yang berharga dan tidak berharga. Mineral dan batubara sdi olah untuk memenuhi permintaan pasar atau user yang menggunakan batubara tersebut. Mineral dan batubara yang diperoleh dari area penambangan masih dalam bentuk bongkahan-bongkahan besar sehingga belum memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleg konsumen atau pasar. Oleh karena itu terhadap ukuran mineral dan batubara tersebut perlu dilakukan pengolahan. Sosialisasi Pengolahan Mineral Batubara Berkelanjutan di SMA N 17 Palembang.&nbsp;Kegiatan ini bertujuan agar siswa dan guru setempat dapat mengetahui dan memahami aktivitas pertambangan dan pengolahan mineral dan batubara sehingga apabila satu ketika para siswa ini berkiprah di sektor pertambangan dapat memahami pengolahan mineral batubara yang tepat dengan teknologi yang ada. Hasil sosialisasi menunjukkan jika &nbsp;siswa maupun guru antuasias dan mengapresiasi kegiatan ini dan berminat untuk memahami &nbsp;lebih lanjut tentang pertambangan serta pengolahan mineral dan batubara.</p> <p>Kata kunci: Pengolahan Bahan Galian, &nbsp;Mineral, &nbsp;Batubara,</p> Restu Juniah Eva Oktarina Rosihan Pebrianto Bimbi Cahyani Syaifudin Zakir Hisni Rahmi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 270 275 EMPOWERING KEARIFAN LOKAL: SEBUAH INOVASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMASARAN KERAJINAN PURUN KHAS DESA TANJUNG ATAP http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1358 <p>Abstrak<em>: </em>Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap pelaku UMKM di Desa Tanjung Atap, Kabupaten Ogan Ilir dalam menghadapi turunnya minat untuk mengembangkan potensi dan kearifan lokal daerah. Dengan memberikan pengetahuan tentang teknologi, kreativitas, dan inovasi pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: perencanaan kegiatan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Proses mengidentifikasi permasalahan, pengabdian ini melakukan metode observasi dan wawancara kepada aparatur desa dan masyarakat setempat yang menjadikan kerajinan dari tanaman purun tikus ini sebagai produk unggulan. Terdapat lima poin masalah yang dihadapi pengrajin Desa Tanjung Atap yaitu: Penjualan hanya fokus kepada wisatawan yang datang, tidak ada modifikasi produk yang lebih menarik, metode penjualan hanya menawarkan barang dagangan tanpa ada <em>selling skills, </em>Masih belum ada merek atau brand, dan belum ada penyaluran produk ke marketplace atau pasar swalayan. Oleh karena itu, pelatihan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang POAC (<em>planning, organizing, actuating, dan controlling)</em>. Sehingga hasil evaluasi yang didapatkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan mengenai cara kreatif mengembangkan UMKM tanpa menghilangkan kearifan lokal Desa Tanjung Atap.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : kearifan lokal, kerajinan, potensi desa, teknologi, UMKM</p> Aulia Utami Putri Dwi Mirani Mar tina Ju naidi ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 264 269 IDENTIFIKASI POTENSI AIR TANAH UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH MESJID DAHLAN HUSIN DAN MASYARAKAT SEKITARNYA DI KELURAHAN TALANG KERAMAT, KECAMATAN TALANG KELAPA, KABUPATEN BANYUASIN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1356 <p>ABSTRAK:&nbsp;Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada kegiatan ini, dilakukan pengukuran dengan alat ukur geolistrik untuk eksplorasi air bawah tanah untuk mendukung kebutuhan Air Bersih bagi Mesjid Dahlan Husin dan masyarakat sekitarnya di Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten banyuasin. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk mendapatkan keberadaan posisi air bawah tanah &nbsp;&nbsp;sebagai sumber air bersih, terutama bagi kebutuhan pasokan Mesjid dan masyarakat sekitarnya.</p> <p>Dari hasil pengukuran geolistrik di Kawasan sekitar pembangunan masjid Dahlan Husin dengan 4 lintasan pengukuran yaitu lintasan 1 ( A-B), lintasan 2 (C-D), lintasan 3 (E-F) dan lintasan 4 (G-H) dengan kedalaman berkisar ± 7 m diperoleh hasil nilai resistivitas terendah bervariasi antara ± 3.46 Ωm sampai dengan 19.5 Ωm (tingkat porositas tinggi) &nbsp;dan nilai resistivitas tinggi &nbsp;± 232 Ωm sampai dengan 606 Ωm (tingkat porositas rendah / kedap air). Dari perolehan nilai tersebut setelah divalidasi dengan kondisi lapangan dan peta geologi disimpulkan bahwa nilai resistivitas terendah merupakan lapisan tanah “shale” yang berwarna abu abu dimana kandungan air disebabkan oeh factor eksternal yaitu infiltrasi air hujan dan pasang surut air laut. Dari aspek geologi termasuk formasi endapan rawa (Qs). Berdasarkan hasil pengukuran geolistrik tidak ditemukan lapisan tanah yang bisa dikategorikan lapisan “akuifer” (penyimpan air) pada kedalaman ± 7 m sehingga perlu dilakukan pengukuran lanjutan yaitu pengukuran geolistrik dalam. Pengukuran geolistrik dalam untuk diseputar lokasi sulit dilakukan dikarena kondisi lokasi (luasan maupun keterbatasan lahan)</p> <p>.</p> <p>Kata Kunci: Air tanah, geolistrik, resistivitas, faktor eksternal, endapan rawa</p> Eddy Ibrahim R.R Yunita Bayuningsih Bo chori Eva Oktarinasari Diana Purbasari ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 259 263 TIRUAN GERAKAN MEMANGGANG UNTUK MENGGANTIKAN PERAN TANGAN MANUSIA PADA PEMANGGANGAN MANUAL http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1355 <p>ABSTRAK: Telah dilakukan pengujian tentang tiruan gerakan memanggang untuk menggantikan peran tangan manusia sehingga dapat mencegah pengaruh buruk emisi gas buang, abu terbang dan partikulat yang berasal dari tungku bara api yang dapat membahayakan kesehatan pemanggang. Untuk itu dilakukan berbagai studi tentang system transmisi dan pemutarbalikan putaran dynamo. Hasil ahir yang diperoleh adalah penggunaan <em>pwm speed controller</em>&nbsp;dan <em>switch relay</em>&nbsp;yang berguna untuk mempercepat dan memperlambat putaran serta untuk membalik arah putaran yang terkoneksi pada suatu papan mikrokontroller. Motor DC yang rendah putaran tetapi tinggi momen puntirnya dihubungkan dengan system ini sehingga dapat dikendalikan sesuai kebutuhan pada proses pemanggangan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Tiruan Gerakan, dynamo, speed controller, Motor DC</p> Darmawi Darmawi R. Sipahutar I. Bizzy R.W Mufti ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 253 258 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERKEMBANGAN SEKTOR JASA KEUANGAN BERBASIS FINTECH DALAM UPAYA PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1403 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>&nbsp;ABSTRAK: Sektor jasa keuangan khususnya berbasis <em>Fintech</em> di Indonesia memperlihatkan perkembangan yang seiring dan sejalan dengan perubahan di sektor regional dan global, yang tentunya sangat berperan dalam mempromosikan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini mengarah pada sektor jasa keuangan yang berperan secara optimal dalam kelancaran system keuangan sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan dan merealisasikan kemandirian finansial masyarakat sekaligus mendukung usaha peningkatan distribusi pembangunan. Kajian ini menerapkan pendekatan yuridis normative pada deskriptif analisis suatu spesifikasi penelitian. Data dianalisis dengan yuridis kualitatif. Menurut hasil penelitian, regulasi di sektor jasa keuangan semakin berkembang cepat sebagai akibat dari tuntutan regional dan global, terutama yang dihadapi ASEAN yakni Kerangka Integrasi Perbankan (ABIF). Perkembangan hukum di bidang sektor jasa keuangan yang tercermin dalam perubahan regulasi pada kelembagaan, jasa dan aspek produk serta penyelesaian sengketa. Reformasi hukum masih sangat diperlukan agar mampu memberikan landasan hukum yang kokoh bagi sektor jasa keuangan yaitu pada reformasi hukum perdata dan hukum perbankan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Ekonomi Nasional,&nbsp; Sektor Jasa Keuangan, Fintech</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> Muhammad Bayu Nugroho A. Novera ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 PENGARUH RASIO PATI:SELULOSA:KITOSAN TERHADAP KARAKTERISTIK WUJUD FISIK BIOPLASTIK DARI SERAT KAPUK http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1412 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Limbah plastik menjadi masalah global di dunia dengan jumlah pengelolaan yang belum berimbang terutama di negara-negara berkembang.&nbsp; Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan menggunakan plastik yang ramah terhadap lingkungan. Plastik dengan bahan baku biomassa tengah dikembangan karena kemampuannya yang mudah terdekomposisi bila dibandingkan dengan plastik konvensinal. Penambahan bahan aditif perlu digunakan sebagai supporting agent untuk memperbaiki karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh rasio pati:selulosa:kitosan terhadap karakteristik wujud fisik dari bioplastik. Adapun metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan melakukan trial rasio penabahan jumlah pati:selulosa:kitosan pada campuran bahan baku bioplastik.&nbsp; Dari hasil penelitian diperoleh rasio terbaik dengan perlakuan P1:S1:K2 (pati 0,5gr: selulosa asetat 0,25 gr: kitosan 1gr). Dengan karakteristik wujud fisik warna bening (transparan), kering dan terbentuk film bioplastik, dan homogen menyerupai plastik kemasan bening pada umumnya. Penambahan jumlah serat selulosa berpengaruh terhadap penurunan sifat transparansi bioplastik sedangkan penambahan kitosan berpengaruh terhadap ketebalan bioplastik.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Muhammad Anwar Raihan Rahmatullah . Enggal Nurisman Prahady Susmanto Harry Waristian ##submission.copyrightStatement## 2023-01-18 2023-01-18 14 1 ANALISIS DURABILITAS PERVIOUS CONCRETE TERHADAP H2SO4 2%, 4%, DAN 6% DENGAN MENGGUNAKAN CURING KARUNG GONI, WRAPPING, DAN AMBIENT http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1393 <table width="939"> <tbody> <tr> <td width="406"> <p>ABSTRAK: Seiring berkembangnya pembangunan yang terjadi pada era globalisasi ini, lahan tempat resapan air pun semakin berkurang sehingga dapat mengakibatkan peningkatan jumlah limpasan air permukaan dan berkurangnya cadangan air tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini, solusi yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan <em>pervious concrete</em> yang dimana tingkat beton ini memiliki nilai permeabilitas yang tinggi. <em>Pervious concrete</em> merupakan beton yang ramah lingkungan dikarenakan memiliki nilai permeabilitas dan porositas yang tinggi, sehingga air dapat memasuki lapisan beton. Dengan menggunakan beton ini limpasan air permukaan dapat tersalurkan ke tanah sehingga cadangan air tanah pun tetap terjaga. Namun curah hujan di daerah Indonesia kebanyakan termasuk ke dalam kategori hujan asam dimana hal tersebut dapat merusak <em>pervious concrete</em>. Penelitian ini mengenai pengaruh ukuran agregat, dan variasi <em>curing </em>terhadap nilai kuat tekan, permeabilitas dan porositas. Penelitian ini juga membahas mengenai durabilitas <em>pervious concrete </em>terhadap H<sub>2</sub>SO<sub>4. </sub><em>Curing</em> yang digunakan pada penelitian ini ada tiga yaitu, karung goni, <em>wrapping</em>, dan ambient. Sedangkan untuk ukuran agregat yang digunakan berukuran 19-12,5 mm dan 9,5-4,75 mm. Dari hasil penelitian ini kuat tekan dan densitas maksimum terdapat pada campuran Agregat kecil <em>curing wrapping</em> sebesar 8,3 MPa dan 1801,42 Kg/m<sup>3</sup>. Nilai porositas dan permeabilitas maksimum didapatkan pada campuran agregat kecil <em>curing ambient</em> yaitu sebesar 28,98% dan 1,485 cm/detik. Dari pengujian durabilitas semakin tinggi konsentrasi H<sub>2</sub>SO<sub>4 </sub>tersebut semakin mempengaruhi penurunan nilai kuat tekan yang terjadi. Pada konsentrasi 4% penurunan kuat tekan yang terjadi merupakan penurunan yang paling besar.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: <em>pervious geopolymer concrete</em>, kuat tekan, porositas, permeabilitas</p> </td> </tr> </tbody> </table> bimo brata adhitya Iqbal Adhi Nugroho Anthony Costa ##submission.copyrightStatement## 2023-01-19 2023-01-19 14 1 PENGARUH PH AIR DAN PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN BETON F’C 35 MPA http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1394 <p>Abstrak : Dalam pembuatan beton, air adalah salah satu material yang penting, karena air akan bereaksi dengan semen dan menjadi mortar atau pasta untuk mengikat beton. Air yang baik untuk digunakan dalam pembuatan beton adalah air yang tidak memiliki kandungan asam atau basa. Oleh karena itu, air yang bagus untuk pembuatan beton adalah air yang memilki pH netral dengan nilai 7. Selain air semen juga termasuk kedalam salah satu material penting dalam pembuatan beton. Semen digunakan karena memilki daya ikat terhadap agregat kasar, agregat halus, serta material lainya apabila dicampurkan dengan air. Seiring dengan perkembangan zaman, ditemukanlah material pengganti semen yaitu <em>fly ash</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan variasi pH air yang digunakan yaitu pH 3, 5, 7, 9, dan 11 dalam pembuatan beton f’c 35 MPa serta subtitusi <em>fly ash</em> pada beton pH 3 dan pH 11 &nbsp;sebanyak 10% dan 20%. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan mengalami penurunan untuk penggunaan pH asam dan basa serta penambahan kuat tekan akibat subtitusi dari <em>fly ash.</em> Kuat tekan rata-rata yang dihasilkan pada umur 7 hari untuk ph 7 sebesar 28,52 Mpa. Untuk pH 3 dan 5 sebesar 23,89 MPa dan 25,71 Mpa. Adapun beton yang menggunakan air basa 9 dan 11 dihasilkan kuat tekan berturut sebesar 26,31 Mpa dan 23,13 Mpa. Untuk beton yang menggunakan pH air (Netral) pada hari ke 28, kuat tekan rata-rata yang dihasilkan yaitu 35,77 Mpa. Sedangkan beton yang menggunakan air asam 3 dan 5 dihasilkan kuat tekan berturut sebesar 28,09 Mpa dan 30,04 Mpa. Adapun beton yang menggunakan air basa 9 dan 11 dihasilkan kuat tekan berturut sebesar 30,51 Mpa dan 27,84 Mpa.Untuk subtitusi <em>fly ash</em> pada beton asam, nilai kuat tekan beton mengalami kenaikan karena adanya subtitusi <em>fly ash</em> sebesar 10% dan 20%. Untuk yang 7 hari, nilai yang dihasilkan oleh subtitusi 10% dan 20% <em>fly ash</em> berturut sebesar 27,41 Mpa dan 29,58 Mpa. Untuk yang 28 hari, nilai yang dihasilkan oleh subtitusi 10% dan 20% <em>fly ash</em> berturut sebesar 29,83 Mpa dan 33,31 Mpa. Untuk subtitusi <em>fly ash</em> pada beton basa, nilai kuat tekan beton juga mengalami kenaikan kuat tekan. Untuk yang 7 hari, nilai yang dihasilkan oleh subtitusi 10% dan 20% <em>fly ash</em> berturut sebesar 27,93 Mpa dan 29,19 Mpa. Untuk yang 28 hari, nilai yang dihasilkan oleh subtitusi 10% dan 20% <em>fly ash</em> berturut sebesar 28,69 Mpa dan 32,34 Mpa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: <em>kuat tekan beton, air, pH, asam, basa, fly ash</em></p> bimo brata adhitya Faris Maulana Irfan Anthony Costa ##submission.copyrightStatement## 2023-01-19 2023-01-19 14 1 ANALISIS TEKNIK POMPA TANPA MOTOR DAN PENERAPANNYA UNTUK PENGAIRAN LAHAN SAWAH DI DESA TANJUNG PERING http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1427 <p>ABSTRAK: Permasalahan utama untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas hasil sawah adalah sulitnya memenuhi kebutuhan air yang cukup di lahan sawah sepanjang tahun. Pada musim kemarau lahan sawah biasanya kekurangan air dan pada musim penghujan akan kelebihan air. Fenomena ini menyebabkan sulit sekali meningkatkan musim tanam lebih dari satu kali setahun (&gt;IP100). Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengatur kebutuhan air tanaman padi sepanjang tahun adalah menggunakan sistem pompa. Pompa ini diperlukan selain untuk mengambil air dari sumber air yang keberadaannya lebih rendah dari lahan tanam, juga untuk membuang kelebihan air ketika terjadi banjir/genangan saat hujan berlebihan. Selain persoalan pengadaan unit pompa yang mahal dan harus selalu dijaga keamanannya, untuk mengoperasikannya juga memerlukan aliran listrik yang sulit menjangkau lokasi sawah yang jauh dari pemukiman. Walaupun bisa menggunakan genset dengan bbm untuk menggerakkan motornya, hal ini akan meningkatkan biaya operasionalnya. Dalam beberapa tahun belakangan ini banyak sekali video yang menampilkan instrumen pompa air tanpa motor di kanal <em>YouTube</em>. Walaupun topik ini menarik, ternyata jurnal ilmiah yang mengulas dasar teori dan pembuktiannya masih sangat terbatas, bahkan ada artikel dan video yang menyatakan bahwa pompa ini tidak mungkin bisa dibuktikan di dunia nyata. Selain untuk pembuktian, penelitian ini dilakukan untuk membantu masyarakat Desa Tanjung Pering Kab. Ogan Ilir Prov. Sumsel mengatasi permasalahan penyediaan air di lahan pertanian tanpa terbebani biaya operasional sehari-hari. Teori dasar yang paling mendekati konsep pompa ini adalah modifikasi teori <em>siphon</em> (pemindahan air melalui pipa tanpa mesin) yang memanipulasi tekanan air di bagian pipa hisap dan pipa keluarannya, sehingga mampu menaikkan air dengan beda tinggi tertentu. Penelitian ini menganalisis beberapa jurnal dan video yang paling memungkinan dibuktikan. Berdasarkan analisis data dan validasinya, dilakukan upaya mengoptimalkan kecepatan dan debit aliran untuk memenuhi kebutuhan air di lahan sawah.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;</p> <p>Kata Kunci: pompa tanpa motor, <em>siphon,</em> perbedaan tekanan</p> Taufik Ari Gunawan ##submission.copyrightStatement## 2023-01-19 2023-01-19 14 1 The ANALISIS KUANTITATIF INDEKS AKTIVITAS TEKTONIK RELATIF (IATR) DAERAH GUNUNG MEGANG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SEMIDANG ALAS, KABUPATEN SELUMA, BENGKULU http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1352 <p>Aktivitas tektonik merupakan rangkaian dari pergerakan bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan dan salah satu pengontrol bentuk muka bumi. Lokasi daerah penelitian merupakan daerah dengan perubahan bentuk morfologi oleh struktur geologi yang cukup tinggi dan dikontrol oleh aktivitas tektonik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas tektonik pada daerah penelitian karna aktivitas tektonik yang tinggi dapat mengakibatkan potensi bencana pada daerah penelitian. Berikut merupakan parameter-parameter morfometri yang digunakan dalam menganalisis kelas aktivitas tektonik : Faktor Asimetri (AF), Indeks Gradien Panjang Sungai (SL), Rasio Dasar Sungai (VF), dan Sinuositas Muka Pegunungan (SMF) lalu dikelompokkan berdasarkan klasifikasi Elhamdouni (2008) dimodifikasi oleh Dehbozorgi (2010) untuk mendapatkan Indeks Aktivitas Tektonik Relatif (IATR). Hasil menunjukkan untuk sub DAS Alas Kiri tergolong kedalam aktivitas tektonik relatif sangat tinggi, dan untuk sub DAS Alas Tengah tergolong kedalam aktivitas tektonik relatif tinggi. Aktivitas tektonik yang sangat tinggi dan tinggi ini memiliki potensi bencana alam yang tinggi pula pada lokasi penelitan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: DAS, Alas Kiri, Alas Tengah, dan Aktivitas Tektonik</p> Roman Hetu Manggara Budhi Setiawan ##submission.copyrightStatement## 2023-01-19 2023-01-19 14 1 KONTRIBUSI PENGGUNAAN PERALATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI ENERGI DI KOTA SEMARANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1348 <p>ABSTRAK: Beban energi di sektor perumahan menempati persentase signifikan dari beban energi negara. Ini karena jumlah permintaan untuk kapasitas daya terpasang (IEPC) meningkat dari tahun ke tahun. Studi ini bertujuan untuk meninjau penggunaan energi rumah tangga rata-rata di kota Semarang dan menyimpulkan efek menggunakan peralatan rumah tangga pada penghematan energi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan mendistribusikan kuesioner dengan konten utama sosiografi, penggunaan peralatan rumah tangga, dan tingkat penggunaan energi selama pandemi global. Distribusi kuesioner online dilakukan di seluruh Kota Semarang untuk menghindari kontak langsung dengan responden dan mengumpulkan data secara optimal. Beberapa metode regresi melalui SPSS digunakan untuk menentukan korelasi antara variabel, sementara konsumsi energi rata-rata dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Studi ini menemukan bahwa konsumsi energi rumah tangga rata-rata di Kota Semarang adalah 1,151.5 kWh/bulan, dan ada peningkatan signifikan dalam konsumsi energi rumah tangga selama pandemi. Beberapa metode regresi melalui SPSS digunakan untuk menentukan korelasi antara variabel, sementara konsumsi energi rata-rata dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: penggunaan peralatan rumah tangga, konsumsi energi, <em>WFH</em>, perilaku masyarakat</p> Erni Setyowati Usep Surahman Djoni Hartono Aldissain Jurizat ##submission.copyrightStatement## 2023-01-19 2023-01-19 14 1 PERBAIKAN RUANG TERBUKA SEBAGAI WADAH AKTIVITAS WARGA DI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI MUSI, PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1161 <p class="s11">&nbsp;</p> <p>ABSTRAK: Penyediaan ruang terbuka dianggap sebagai fasilitas sekunder dalam perumahan. Namun, di kawasan kumuh, ruang terbuka memiliki peran yang sangat penting dengan banyak fungsi, antara lain sebagai ruang terbuka sebagai pengganti rumah sempit, ruang untuk aliran udara dan penerangan di kawasan yang sangat tertutup, serta penghijauan untuk estetika dan produksi oksigen. Daerah yang diteliti terletak di sepanjang Sungai Musi di Palembang. Perumahan memiliki karakteristik lanskap dan karakteristik sosial budaya yang dipengaruhi oleh sungai. Untuk itu, perlu dirancang ruang terbuka yang fokus pada konteks lokal ini. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, terdiri dari observasi pasif dengan sudut pandang peneliti dan wawancara untuk menjadi penilaian warga. Data yang terkumpul pada skala likert 1-5 dianalisis untuk melihat frekuensi menurut kategorinya. Hasil kajian mengungkapkan kondisi eksisting dan kebutuhan penghuni akan ruang terbuka. Hasil analisis tersebut menjadi dasar usulan desain untuk perbaikan ruang terbuka eksisting yang aktif digunakan oleh warga di perumahan tepi sungai. Perbaikan menata fasilitas penunjang aktivitas, tempat duduk untuk bersosialiasi antar warga, penanaman pohon peneduh, dan kotak pengolahan sampah, terutama pada sekitar warung.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Permukiman, Desain Tepian Sungai, Ruang Terbuka, Sungai Musi</p> Annisa Rahma Widya Putri Ayu Nashrhifa Salsabila Rossa Violla Rosandrya Nida Satira Ferry Faddly Rahmatullah Ferry Faddly Rahmatullah Maya Fitri Oktarini ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 EVALUASI KEMAMPUAN PRODUKSI RIPPING DOZER KOMATSU D 375 A-6 UNTUK MENCAPAI TARGET PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT. DUTA TAMBANG REKAYASA SITE SEBAKIS & SEI MENGGARIS, KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1223 <p><strong>ABSTRAK:</strong> Proses pengupasan <em>overburden</em> dilakukan dengan cara <em>ripping</em> material <em>overburden</em> sebelum material dimuat. Teknis pengupasan material dapat memudahkan alat gali muat sehingga waktu edar yang dihasilkan lebih singkat. Hal yang harus diperhatikan dalam proses pengupasan material adalah jenis material dan <em>working area </em>penggalian tanah penutup. Kegiatan pemberaian <em>(ripping)</em> dilakukan oleh unit <em>bulldozer ripper Komatsu</em> D 375 A-6 dengan target penggalian tanah penutup pada bulan Oktober 528.213 BCM/Bulan dan aktualnya pengupasan <em>overburden</em> tidak tercapai yaitu hanya mampu di<em>ripping</em> sebesar 437.167 BCM/Bulan. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor hambatan yang terjadi dilapangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui metode <em>ripping</em> yang digunakan pada <em>ripping overburden</em>, mengevaluasi produktivitas <em>bulldozer-ripper</em> untuk memenuhi target pengupasan <em>overburden</em> dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses <em>ripping overburden</em>. Penelitian dilakukan secara langsung di Pit Fadli PT. Duta Tambang Rekayasa.Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari administrasi, orientasi lapangan, pengambilan data primer dan data sekunder, selanjutnya data diolah dan melakukan konsultasi dengan pembimbing dan selanjutnya pembuatan laporan akhir. Jenis material yang di <em>ripping </em>adalah material <em>sandstone</em> dengan nilai kuat tekan batuan USC 4,91 Mpa dan nilai kecepatan gelombang seismik adalah 1558,1 m/s. Metode <em>ripping</em> yang digunakan yaitu metode <em>cross ripping</em>. Produktivitas <em>bulldozer ripper</em> Komatsu D 375 A-6 yaitu, data pertama 488.603 BCM/Bulan, kedua 487.072 BCM/Bulan, ketiga 544.041 BCM/Bulan, keempat 531.933 BCM/Bulan dan data kelima 534.610 BCM/Bulan, ternyata didapatkan bahwa metode <em>cross ripping </em>dengan spasi <em>ripping</em> 1,11 meter dan penetrasi <em>ripper</em> 1,27 meter dapat diterapkan karena dapat memenuhi target pengupasan <em>ripping overburden.</em> Faktor-faktor yang mempengaruhi proses <em>ripping overburden</em>, diantaranya spasi antar <em>ripping</em>, penetrasi <em>ripping</em>, jarak <em>ripping, </em>dan <em>cycle time ripping</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci<em>:</em> <em>Overburden, Ripping, </em>Produktivitas<em> Bulldozer Ripper</em></p> Adrian Rahman Mukiat Mukiat D. Purbasari ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 KAJIAN PERMUKIMAN KUMUH TEPIAN SUNGAI DITINJAU DARI KARAKTER SPASIAL KAWASAN (KELURAHAN GANDUS PALEMBANG) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1309 <p>ABSTRAK: Permukiman tepian sungai adalah ciri khas kota Palembang yang memiliki sungai terpanjang di Indonesia. Kawasan permukiman di Kota Palembang semakin meningkat dan bertumbuh setiap tahun nya sedangkan ketersediaan lahan permukiman relatif tetap sehingga menimbulkan permukiman padat dan &nbsp;kumuh. Hampir semua permukiman yang terletak di sepanjang aliran sungai Musi dapat dikategorikan sebagai permukiman padat penduduk dengan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Kelurahan Gandus merupakan salah satu kelurahan di Kota Palembang yang berada di kawasan strategis yang memiliki pemukiman tepian sungai dimana berada dekat dengan jembatan Musi 2.&nbsp; Kawasan Gandus termasuk dalam kategori kawasan permukiman kumuh yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan kawasan. Pada penelitian ini bertujuan mengkaji permasalahan permukiman kumuh ditinjau dari karakter spasial ruang. Metode kualitatif ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi fisik spasial pemukiman gandus dengan melaksanakan kegiatan survei pengamatan di lapangan, yang kemudian hasil survei akan dikompilasi dengan melakukan analisa deskriptif dimana akan dilakukan analisa fisik spasial permukiman sebagai penyelesaian permasalahan kumuh pada permukiman gandus tepian sungai. &nbsp;Dari hasil penelitian di dapat bahwa kumuhnya permukiman gandus diakibatkan oleh alih fungsi ruang terbuka pada rumah sebagai tempat pembuangan sampah, kerapatan antar bangunan, sirkulasi pejalan kaki yang menerus namun terputus di penghujung sungai, ruang terbuka sebagai tempat pembuangan sampah serta tidak ditata sehingga hanya sebagai tempat tumbuhnya tanaman liar, serta kurangnya elemen pendukung aktivitas. Oleh sebab itu elemen seperti tata guna lahan, bangunan, sirkulasi pejalan kaki, ruang terbuka serta pendukung aktivitas dapat menjadi elemen yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan apabila ditata dengan baik.&nbsp; &nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Permumikiman, spasial</p> fuji amalia Listen Prima Rizka Drastiani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 POTENSI DESAIN RUANG TERBUKA HIJAU TEPIAN SUNGAI MUSI DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR, LOKASI: 2 ULU PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1310 <p>ABSTRAK: Sungai Musi mengalir di pusat kota Palembang dan memberikan kehidupan bagi orang-orang di sekitarnya. Sungai Musi menawarkan berbagai sumber daya di dalamnya sehingga masyarakat tertarik untuk tinggal di area tepiannya, terlepas dari risiko banjir yang kerap terjadi. Terutama di area yang sangat dekat dengan badan air dan tidak berada di area rawan banjir. Lokasi yang dipilih adalah di sub-DAS Kedukan Ulu dengan risiko banjir tinggi di tepian Sungai Musi; yaitu Kelurahan 2 Ulu. Area ini dikenal sebagai area dengan kepadatan penduduk tinggi. Walaupun demikian, ruang terbuka masih dapat ditemukan di area tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan ruang terbuka hijau di studi area guna mendukung mitigasi bencana banjir. Penelitian ini merupakan riset kualitatif-deskriptif dengan metode penelitian wawancara dengan masyarakat terdampak banjir. Sehingga terbentuklah deskripsi mengenai potensi desain RTH yang ada di area tersebut dengan juga mempertimbangkan aspek fungsinya. Digitasi pemetaan RTH di area studi dilakukan untuk mengetahui kriteria desain dan perbandingan antara RTH dengan fungsi tutupan lahan lainnya. Terdapat 27 RTH eksisting di 2 Ulu dengan potensi desain sebagai; area resapan air, area penanggulangan pra dan pascabencana banjir, dan fungsi estetika. Hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat lokal dan Pemerintah Kota Palembang untuk mempertimbangkan potensi RTH dalam sistem mitigasi banjir.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, Sungai Musi, Mitigasi Banjir, 2 Ulu</p> Harrini Mutiara Hapsari Hardayani Hardayani ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 PROGRAM PENDAMPINGAN MASYARAKAT UNTUK PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GERBANG DESA ULAK KERBAU LAMA, KECAMATAN TANJUNG RAJA, KABUPATEN OGAN ILIR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1327 <p>ABSTRAK: Desa Ulak Kerbau Lama yang terletak di tepian Sungai Ggan di wilayah Kecamatan Tanjung Raja yang terdiri dari 6 dusun dan 12 RT. Desa Ulak Kerbau Lama memiliki potensi wisata yang didukung dengan adanya industri rumahan berupa pembuatan pakaian jadi. Dikarenakan Desa Ulak Kerbau Lama belum memiliki gerbang desa sebagai pertanda pengunjung telah memasuki Kawasan, maka program pengabdian pada masyarakat ini berupaya mendesain Gerbang Desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat di Desa Ulak Kerbau Lama yang akan menerima manfaat apabila gerbang desa bisa terbangun. Telah dilakukan perencanaan dan perancangan terkait desan Gerbang Desa beserta lokasi strategisnya dan kebetuhunnya bagi masyarakat Desa Ulak Kerbau. Pilar di kiri dan kanan serta bentuk atapnya merepresentasikan selamat datang dan ajakan untuk masuk ke Desa Ulak Kerbau. Pemilihan warna dan material yang kokoh disesuaikan dengan kondisi alam sekitar Kawasan. Diharapkan kedepannya, Gerbang Desa Ulak Kerbau Lama dapat menjadi identitas penanda Kawasan serta menunjang peningkatan aspek ekonomi kawasan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Desa Ulak Kerbau Lama, desain gerbang desa</p> Abdurrachman Arief H. Hidayat L Teddy W Triyuli I.M. Ibnu H.M.H Wahyu ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 SOSIALISASI DAN PROMOSI WARISAN SEJARAH PADA RUMAH ONG BOENTJIET SEBAGAI METODE PENINGKATAN PELESTARIAN DAN WISATA HERITAGE DI KOTA PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1338 <p>ABSTRAK: Kegiatan pengabdian ini merupakan upaya sosialisasi dan promosi terhadap potensi dari Rumah Ong Boentjiet sebagai langkah awal dari pelestarian asset heritage di Kota Palembang. Sosialisasi dan promosi potensi Rumah Ong Boentjiet memiliki orientasi yang lebih berkesinambungan dengan cara aktivasi kegiatan yang kreatif, optimalisasi berbagai media dan teknologi terkini, serta kontribusi berbagai kalangan dan komunitas terkait sehingga dapat menjangkau kalangan yang lebih universal. Dengan demikian, kegiatan ini akan membantu pemilik, masyarakat dan pemerintah dalam upaya optimalisasi potensi dan pelestarian melalui moment integratif antara sosialisasi, promosi, sekaligus pelestarian nilai <em>tangible </em>(benda) maupun <em>intangible </em>(tak benda) dari Rumah Ong Boentjiet.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: heritage, Rumah Ong Boentjiet, pelestarian</p> Listen Prima A. Siswanto R. Drastiani S.L. Komariah A. Ulfa ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM DESAIN RUANG TERBUKA PUBLIK PADA PERMUKIMAN KUMUH TEPIAN SUNGAI MUSI, PALEMBANG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1411 <p>Permukiman tepian sungai memiliki potensi lahan bagi ruang terbuka yang luas di sepanjang tepian sungai. Lokasi pengabdian ini adalah di Kawasan 3-4 Ulu yang merupakan kawasan lama yang sudah tumbuh menjadi kawasan pusat permukiman di Tepian Sungai Musi. Ruang terbuka tepian sungai merupakaan koridor alami yang seharusnya relatif mudah dikembangkan dalam lingkungan perkotaan. Area tepian sungai merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Kegiatan pengabdian ini berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan kemampuan komunal dalam melakukan perbaikan lingkungan. Desain dari ruang terbuka menjadi hasil kegiatan yang membuktikan potensi dari kepedulian warga akan lingkungan permukimannya. Metode kegiatan pengabdian ini adalah survei awal untuk mengetahui demografi, kebutuhan, dan permasalahan yang terdapat pada lokasi studi. Tim pengabdian akan mengawal dan memfasilitasi kegiatan urun rembuk, perencanaan, dan penggambaran hasil desain ruang terbuka. Desain ruang terbuka yang diharapkan berasal dari diskusi dengan warga, bukan dari tim pengabdian. Kegiatan ini akan menghasilkan desain ruang terbuka sesuai aspirasi warga. Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat setempat sangat berperan penting dalam proses identifikasi kebutuhan, permasalahan, dan potensi pengembangan ruang terbuka publik di lingkungan permukiman tepian sungai. Diharapkan pelaksanaan pengabdian ini akan menjadi kegiatan percontohan bagi kegiatan-kegiatan peduli lingkungan selanjutnya.</p> Harrini Mutiara Hapsari Maya Fitri Oktarini ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1 PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI FUNGSI DAN MANFAAT SUMUR RESAPAN PADA SANITASI HUNIAN KAWASAN INDUSTRI SUMUR AIR BOR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/1503 <p>ABSTRAK: Penggunaan air tanah untuk memenuhi kebutuhan harian telah mengambil sumber daya yang ada di alam. Agar terjadi keseimbangan, sudah sepatutnya air dari alam dikembalikan ke alam. Daerah Pasir Putih di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin dikenal dengan daerah dengan air tanah yang bersih sejak puluhan tahun yang lalu. Di kawasan ini, terdapat banyak industri air sumur bor yang dijual ke kota Palembang. Usaha ini marak dilakukan dan menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat. Penggunaan air tanah secara intensif berpeluang akan menurunkan volume dan kualitas air tanah. Terkait hal tersebut, diperlukan pemahaman akan adanya sumur resapan &nbsp;agar upaya pengembalian air tanah yang digunakan untuk konsumsi dan industri dapat dikembalikan ke alam secara proporsional. Metoda pelaksanaan kegiatan peningkatan pemahaman ini dengan penjelasan tentang system sanitasi hunian dan penyerahan bantuan hibah bahan pembuatan sumur resapan percontohan pada salah satu warga terpilih. Untuk mengetahui dampak yang didapatkan, maka dilakukan <em>pre test</em> pada saat sebelum penjelasan dan <em>post test</em> setelah penjelasan. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman tentang sumur resapan dan saluran pembuangan air kotor hunian pada warga peserta kegiatan dengan jumlah jawaban yang betul menjadi 98 %. Hasil <em>post test</em> juga menyatakan bahwa 100 % perserta merasakan manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: sanitasi, sumur resapan, konservasi air tanah</p> Widya Fransiska Subriyer Nasir Ika Juliantina Hastuti Hajar ##submission.copyrightStatement## 2023-01-27 2023-01-27 14 1