Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer <p align="justify">Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat <strong><em>Applicable Innovation of Engineering and Science Research</em></strong>&nbsp;(<strong>AVoER)</strong> merupakan wadah untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para akademisi dan praktisi dari berbagai bidang sains, teknologi, dan lingkungan untuk mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Forum ini merupakan ajang pertemuan komunikasi dan informasi untuk membahas perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan dan penerapannya kepada kehidupan masyarakat. Lebih lanjut, forum ini juga merupakan ajang para akademisi dan praktisi untuk melakukan kajian terhadap kebijakan, perencanaan, pengelolaan pada bidang sains dan teknologi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.&nbsp;&nbsp;<a href="https://issn.brin.go.id/" target="_blank" rel="noopener">ISSN (online) : 2987-2480</a>&nbsp;terdaftar tahun 2023.</p> Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya en-US Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER) 2987-2480 Penggunaan CTBR pada Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Pesisir Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2468 <p>Kondisi Jalan Pesisir Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara terutama pada lapis perkerasannya sudah banyak mengalami kerusakan -kerusakan dikarenakan lapis pondasi jalan yang telah terjadi penurunan kekuatan struktur. Kondisi tersebut menjadi lebih parah lagi dengan intesnsitas lalu-lintas kendaraan bertonase berat. Oleh sebab itu, jalan ini memerlukan peningkatan dan/atau penanganan. Penerapan teknologi CTRB menjadi salah satu langkah penanganan yang tepat, karena teknologi ini memanfaatkan bahan material eksisting yang dicampur dengan material baru menggunakan bahan <em>additive</em> yaitu semen <em>portland</em>. Dengan menggunakan campuran tersebut dapat menghasilkan kualitas struktur lapis pondasi lebih tinggi karena dapat membuat lapisan pondasi menjadi lebih keras seperti beton namun lebih lentur. Kriteria kekuatan CTRB pada umur 7 hari kerja sebesar minimal 35 Kg/cm<sup>2</sup> untuk sampel uji Kuat tekan beton silinder. Hasil pengujian 3 sampel dengan pengujian kuat tekan beton silinder menunjukkan kekuatan rata-rata CTRB yang dikerjakan oleh penyedia jasa sebesar 35,85 kg/cm<sup>2</sup>. Sehingga item pekerjaan CTRB pada paket pekerjaan Peningkatan Jalan Pesisir Pantai Lasusua di Kabupaten Kolaka Utara telah memenuhi persyaratan kekuatan uji kuat tekan silinder minimal yaitu 35 kg/cm<sup>2</sup>.</p> A. C. Putra ##submission.copyrightStatement## 2024-12-15 2024-12-15 16 1 9 14 Excessive Axial Displacement Sebagai Efek Kerusakan Labyrinth Interstage Pada High Pressure Syn Gas Compressor Pabrik Ammonia Pusri IV http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2479 <p>Knowledge and understanding of the operational conditions of rotating equipment is needed to analyze the causes of non-ideal performance of the equipments itself. In centrifugal compressors, there are quite a lot of potential causes of disruption to equipment function and/or performance. Making the decision to stop equipment is very critical regarding the continuity of a production process. Clarity or at least the dominant possibility is needed regarding the causes of abnormal conditions that occur and follow-up to the process of stopping a production process. Directed follow-up improvements, both in terms of technical work and of course a precise schedule.</p> N L Yadi A. Saggaf ##submission.copyrightStatement## 2024-12-13 2024-12-13 16 1 1 8 ANALISA KEGAGALAN SUPERHEATER TUBE PAKET BOILER BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN KAPASITAS 22 TON/ JAM http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2484 <p>Paket <em>Boiler</em> berbahan bakar gas di gunakan sebagai penghasil steam yang di manfaatkan untuk penggerak turbin uap di Pabrik. Paket <em>Boiler</em> tersusun dari beberapa <em>arrangement tube</em> antara lain <em>economizer tube, boiler tube</em> dan <em>superheater tube</em>. <em>Superheater tube</em> berfungsi untuk mengubah uap jenuh (<em>saturated steam</em>) menjadi <em>super-saturated steam</em> yang akan di salurkan ke penggerak turbin di pabrik. Tipe kegagalan <em>tube</em> di paket <em>boiler</em> yang sering terjadi adalah di area <em>Superheater tube</em> dikarenakan di area ini menerima panas yang sangat tinggi sehingga rentan terjadi kegagalan saat beroperasi. Berdasarkan kegagalan <em>tube</em> yang terjadi di Paket <em>Boiler</em> Pabrik Utilitas-X diketahui terjadi <em>superheater tube</em> yang pecah di row nomor 9 dan nomor 10. Agar kegagalan serupa tidak terjadi kembali maka dilakukan Analisa kegagalan terkait dengan kerusakan <em>Superheater tube</em> tersebut. Pengujian kekerasan (<em>hardness</em>), komposisi material, pengukuran ketebalan <em>tube</em> dan pengamatan struktur mikro dilakukan untuk mengetahui bentuk dan penyebab kegagalan. Hasil dari pengujian dan analisa kegagalan <em>Superheater tube</em> di paket <em>boiler</em> pabrik utilitas-x diketahui bahwa bentuk kegagalannya adalah <em>short-term overheating</em></p> L. C. Kadiyanto F. Safa Buchori Buchori ##submission.copyrightStatement## 2024-12-15 2024-12-15 16 1 15 19 EVALUASI ATAS PELAKSANAAN PROYEK INFRASTRUKTUR MENJELANG BERAKHIRNYA TAHUN ANGGARAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2489 <p>Penyelenggaraan proyek infrastruktur sering kali dihadapkan pada tantangan signifikan menjelang akhir tahun anggaran, yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan efektivitas proyek. Pada periode akhir tahun, proyek infrastruktur menghadapi tantangan khusus yang memerlukan penanganan yang hati-hati untuk memastikan bahwa semua elemen proyek dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Hal ini termasuk memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu, anggaran digunakan secara efisien, dan hasil akhir memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Penanganan akhir tahun ini melibatkan berbagai langkah teknis dan administratif yang harus dilaksanakan dengan cermat, sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku. Dalam konteks ini, paper ini akan membahas perlakuan proyek infrastruktur pada akhir tahun dengan memberikan penekanan khusus pada berbagai langkah yang perlu diambil. Paper ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek infrastruktur dengan fokus pada tiga aspek utama: biaya, mutu, dan waktu, berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai dalam pemeriksaan/audit pada akhir tahun. Fokus utama dari pembahasan ini adalah pada evaluasi progres pekerjaan, pengelolaan anggaran dengan teliti, kepatuhan terhadap regulasi yang relevan, serta mitigasi risiko yang mungkin timbul. Selain itu, diberikan juga rekomendasi untuk perbaikan dalam pengelolaan proyek konstruksi ke depan, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.</p> <p>Infrastructure projects often face significant challenges towards the end of the fiscal year, which can impact the success and effectiveness of the project. During the year-end period, infrastructure projects encounter specific challenges that require careful management to ensure that all project elements are completed satisfactorily and in accordance with the plan. This includes ensuring that projects are completed on time, budgets are used efficiently, and final outcomes meet established quality standards. Year-end management involves various technical and administrative steps that must be executed meticulously, in accordance with applicable provisions and regulations. In this context, this paper will discuss the handling of infrastructure projects at the end of the year, with a particular emphasis on the various steps that need to be taken. The paper aims to evaluate the execution of infrastructure projects focusing on three main aspects: cost, quality, and time, based on common issues encountered during year-end audits. The primary focus of this discussion is on assessing work progress, careful budget management, compliance with relevant regulations, and mitigation of potential risks. Additionally, the paper provides recommendations for improving future construction project management, with the goal of enhancing efficiency, effectiveness, and adherence to established standards.</p> Pitriyanti Pitriyanti A. Saggaf A. Q. Asmara ##submission.copyrightStatement## 2024-12-15 2024-12-15 16 1 20 26 ANALISA POTENSI SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUKAWINATAN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2490 <p>Penelitian ini menganalisis potensi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga sampah. Data menunjukkan bahwa komposisi sampah di tempat pembuangan akhir Sukawinatan terdiri dari 44% sampah organik dan 56% sampah anorganik, dengan volume sampah yang terus meningkat dari 326.563,39 ton pada tahun 2020 menjadi 338.163,12 ton pada tahun 2023. Proyeksi menunjukkan peningkatan volume sampah hingga mencapai 1.741.458 ton pada tahun 2033. Potensi energi dari sampah anorganik dihitung berdasarkan nilai kalor sampah, menghasilkan daya listrik netto sebesar 7.666,15 kW atau 67.155.474 kWh per tahun. Dengan tarif listrik saat ini, pendapatan tahunan diperkirakan mencapai sekitar Rp 73,8 miliar. Selain itu, potensi energi dari sampah organik juga signifikan, dengan estimasi produksi energi listrik tahunan mencapai 39.615,05 MWh, memberikan pendapatan sekitar Rp 73 miliar per tahun. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa tempat pembuangan akhir Sukawinatan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi listrik dari sampah. Dengan optimalisasi pengelolaan sampah dan investasi dalam infrastruktur pembangkit listrik, tempat pembuangan akhir Sukawinatan dapat berkontribusi signifikan terhadap penyediaan energi listrik yang berkelanjutan, mengurangi volume sampah, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta ekonomi lokal</p> I. Kurnawan N. Nurdiana N. R, Alfahmi ##submission.copyrightStatement## 2024-12-15 2024-12-15 16 1 27 35 ANALISIS TEGANGAN OUTPUT PADA PERANGKAT AUDIO AMPLIFIER SEDERHANA BERBASIS MOSFET IRFZ44N MENGGUNAKAN ALGORITMA KALMAN FILTER http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2831 <p>ABSTRAK: Audio <em>Amplifier</em> merupakan suatu jenis penguat elektronik yang dirancang untuk meningkatkan atau memperkuat daya sinyal masukan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap tegangan <em>output</em> pada perangkat audio <em>amplifier</em> sederhana berbasis transistor MOSFET IRFZ44N. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja <em>amplifier</em> dalam meningkatkan sinyal audio yang lemah dengan tetap mempertahankan karakteristik frekuensi aslinya serta melakukan analisis mengenai konsumsi tegangan yang digunakan oleh rangkaian audio <em>amplifier</em> sederhana. Sistem audio <em>amplifier</em> yang digunakan dalam eksperimen ini mengintegrasikan algoritma <em>Kalman Filter</em> untuk meminimalkan gangguan dan kebisingan pada sinyal <em>output</em>, sehingga meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan. Metode yang digunakan mencakup desain, implementasi, dan pengujian rangkaian <em>amplifier</em> serta analisis kinerja dengan dan tanpa penerapan <em>Kalman Filter</em>.</p> <p>Kata Kunci: Audio, <em>Amplifier</em>, Analisis, Algoritma</p> F. C. Imanda H. Alhamdi M.R. M. Prawira M. Sari I. Pahendra D. Windisari A. H. Dalimunthe P. Kurniasari ##submission.copyrightStatement## 2024-12-16 2024-12-16 16 1 36 41 PREDIKSI RESPON FREKUENSI BASS AMPLIFIER MENGGUNAKAN ALGORITMA REGRESI LINEAR http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2832 <p><span style="font-weight: 400;">Bass amplifier sangat penting dalam sistem audio untuk kualitas suara bass yang optimal. Penelitian ini mengatasi tantangan dalam memprediksi respon frekuensi amplifier dengan menggunakan algoritma regresi linear, yang merupakan metode sederhana dan efisien. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan model prediksi yang menghubungkan parameter resistansi dan kapasitansi dengan respon frekuensi amplifier. Metode yang digunakan melibatkan penerapan algoritma regresi linear pada data eksperimen, menghasilkan model yang akurat dan mudah diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini dapat memprediksi respon frekuensi dengan baik. Selain itu, aplikasi &nbsp; dapat digunakan untuk melakukan simulasi dalam memprediksi respon frekuensi bass amplifier</span></p> D. F. Sihombing M. Fajri. Q.R. R. Joanka. A. M. Sari. I. Pahendra D. Windisari A. H. Dalimunthe P. Kurniasari ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 42 46 Kegiatan Well Intervention Sumur A-01 Lapangan X Pertamina Hulu Rokan Zona 4 http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2613 <p>Dalam industri minyak dan gas, setelah suatu sumur berhasil dibor dan diproduksikan, akan ada masa dimana sumur tersebut akan mengalami penurunan produksi ataupun <em>downhole problem</em>. Sehingga, sumur tersebut akan mebutuhkan perawatan agar sumur tersebut dapat kembali berproduksi. Salah satu kegiatan perawatan sumur minyak dan gas adalah <em>Well Intervention</em>. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperbaiki, mempertahankan atau meningkatkan produksi dari suatu sumur dengan mengintervensi suatu formasi atau mengganti zona produksi yang kurang produktif. Sumur A-01 pada lapangan X PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 yang dibor pada tahun 2019, diproduksikan pada lapisan TAF-E interval 1279.5 – 1299.5 mMD. Setelah 4 tahun diproduksikan, hasil tes terakhir pada 2021, didapati water contenct sebesar 100%, sehingga dianggap tidak ekonomis dan dilakukan <em>well suspend</em>. Setelah dilakukan Analisa kembali oleh tim subsurface, lapisan TAF-C masih memiliki potensi untuk dapat memproduksikan kembali sumur A-01. Oleh karena itu, direncakan kegiatan well intervention dengan cara menutup lapisan TAF-E dengan <em>squeeze cementing</em>, lalu membuka kembali lapisan TAF-C interval 1270-1273 mMD dengan perforasi, melakukan uji produksi dengan <em>swab job</em> dan BHP <em>survey</em> dan melakukan stimulasi pada lapisan TAF-C. Setelah seluruh pekerjaan selesai, dilanjutkan dengan pemasangan artificial lift dengan Pumping Unit Jack (PUJ). Dari pekerjaan well intervention tersebut, terindikasi adanya hidrokarbon pada lapisan TAF-C dan dapat diproduksikan ke permukaan.</p> M. Fadhli E. Ibrahim Bochori . ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 47 52 IDENTIFIKASI INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI (IKSI) PADA DAERAH IRIGASI RAWA (DIR) TEMPIRAI INDUK KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR (PALI) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2612 <p>Sistem pengairan yang menyuplai air ke lahan pertanian untuk bercocok tanam dikenal sebagai irigasi. Jaringan irigasi terdiri dari saluran, struktur, dan bangunan pendukung yang membentuk suatu sistem yang digunakan untuk menyuplai, memasok, mengalirkan, menggunakan, dan membuang air ke lahan pertanian. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki jenis daerah irigasi yaitu 11 (Sebelas) Daerah Irigasi (DI) dan 16 (Enam Belas) Daerah Irigasi Rawa (DIR). Kewenangan Daerah Irigasi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tidak dilakukan inventarisasi disebabkan karena perubahan fungsional lahan sawah, untuk itu diperlukan identifikasi mengenai kondisi saluran dan bangunan yang ada terutama pada daerah irigasi rawa (DIR) Tempirai Induk. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pertama pengumpulan data gambar <em>asbuilt drawing</em>, inventarisasi aset irigasi, penelusuran batas daerah, dan titik koordinat letak aset irigasi. Analisis kinerja sistem irigasi mengacu pada Permen PUPR No. 12/PRT/2015. Berdasarkan hasil Indeks Kinerja Sistem Irigasi&nbsp;yang telah dilakukan untuk nilai bobot sistem irigasi utama DIR ini sebesar 24,34% dan untuk sistem irigasi tersier sebesar 20,38% sehingga total nilai IKSI sebesar 45,17% yang memiliki arti kinerja buruk dan perlu dilakukan perbaikan agar kinerja pengaliran air dapat memenuhi kebutuhan air.</p> M. Arrizbari K. M. Aminuddin ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 53 77 RESTORASI LINGKUNGAN DALAM UPAYA PEMULIHAN FUNGSI LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUMATERA SELATAN SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Sustainable Development Goals/SDGs) MENUJU NET ZERO EMISSION 2060 BERBASIS RISET http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2716 <p>Restorasi lingkungan menjadi isu krusial dalam upaya memulihkan ekosistem yang terganggu akibat aktivitas manusia. Kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang disebabkan aktivitas manusia tersebut atas pertimbangan aspek ekonomi, budaya dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi dan dampak dari program restorasi lingkungan terhadap fungsi ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, minimnya pengetahuan masyarakat terkait dampak dari kebakaran lahan. Kedua, budaya pembersihan lahan paska panen dengan cara membakar yang masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat. Ketiga, faktor ekonomi yang membuat masyarakat membuka lahan dengan membakar sebagai pilihan yang lebih hemat biaya. Keempat, faktor sosial yang dapat menyebabkan konflik dan berujung pada pembakaran lahan. Berdasarkan penelitian ini, kesimpulan dapat diambil bahwa faktor manusia menyebabkan 90% dari kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sementara faktor lingkungan dan fisik menyebabkan 10%. Temuan utama menunjukkan bahwa restorasi lingkungan tidak hanya mengembalikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem yang terganggu, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi lokal dan kualitas hidup masyarakat setempat. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya integrasi antara kebijakan lingkungan, partisipasi masyarakat, dan inovasi teknologi untuk mencapai tujuan restorasi yang berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperdalam pemahaman tentang efektivitas berbagai pendekatan dalam konteks geografis dan sosio-ekonomi yang berbeda.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> N. A. Adisti D. R. Banjarani S. Aprita M. Nurlani A. Hidayah ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 58 63 Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Jalan Untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Kemantapan Jalan Kabupaten Aceh Utara http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2465 <p>Road maintenance is an activity that includes arranging, coaching, building and monitoring roads. Performance in road management is measured by targeting improvements in road stability conditions in order to increase connectivity between regions using district road stability level indicators. Road stability is the service condition from the time the construction is new until the service condition is at the limit of stability. The achievement of stable road conditions over the last six years shows that the stability of North Aceh Regency's roads has not been able to meet the targets that have been set. This research focuses on the efforts that have been carried out by the road management apparatus of the North Aceh Regency in carrying out road construction and preservation so that the quantity and quality of roads are as planned. The method used in this research uses a survey research approach and case study and field research. Through this research, several problems were revealed, including technical planning not being in accordance with the real needs of road transportation, road surveys not being carried out regularly and the monitoring function not running.</p> Z. Adly A. Q. Asmara ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 64 72 THE SAFELY PROCESS OF REPLACING THE DRIFT ELIMINATOR COOLING TOWER AT PT PUSRI PALEMBANG USING AMERICAN CRAWLER CRANE CAPACITY 100 TONS http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2508 <p><em>PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang is the oldest fertilizer factory in Indonesia, currently PT Pusri has several factories that still operational, namely : P-IB Plant (Ammonia, Urea, Utilities),&nbsp; P-IIB Plant (Ammonia, Urea, Utilities), P-III Plant (Ammonia, Urea, Utilities), P-IV Plant (Ammonia, Urea, Utilities), P-V Plant (NPK 1,2 &amp; 3) and P-VI plant (Fertilizer Bagging &amp; Dock). PT Pusri uses several cooling systems, namely the Cooling Tower, as for its function to remove heat from water by evaporating a small portion of the water circulated through the unit. As time goes by performance of the Cooling Tower has decreased, this is due to the part of the Cooling Tower, namely the Drift Eliminator, which is dirty and needs to be replaced. This study discusses the process of replacing the Drift Eliminator safely using a 100-ton capacity American Crawler Crane. Crawler crane is one type of crane that can move in a location using a crawler as wheels for moving. The replacement of the drift eliminator is to keep the performance of the Cooling Tower at its maximum. The total load weight (Wt) borne by the American crawler crane was 1690 kg or 1,69 tons and the total maximum allowable load (Wm) using the American crawler crane was 18089 kg or 18,09 tons with a crane radius of 40 Feet (12,2 m), a boom length of 100 Feet (30.48 m) and a boom angle of 60 degrees. Replacement of the drift eliminator can be done “safely” as the total load weight (Wt) is less than the maximum allowable weight (Wm). &nbsp;</em><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Z. Abdullah F. Safa A. Nugrasyah ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 73 78 MINIMUM VIABLE PRODUCT: LITERATURE REVIEW http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2517 <p>MVP (<em>Minimum Viable Product)</em> merupakan pendekatan yang digunakan untuk pengembangan produk dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan pengguna. Penelitian MVP terdahulu sudah banyak membahas mengenai definisi yang tepat, implementasi yang efektif, dan dampak jangka panjangnya pada keberhasilan produk namun masih menjadi perdebatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyatukan temuan-temuan, mengklarifikasi konsep MVP, dan memberikan panduan bagi praktisi dan peneliti yang ingin mengadopsi atau mempelajari lebih lanjut tentang metode ini. Metode yang digunakan adalah literature review dengan meninjau litratur dengan kata kunci, dan memilih artikel/jurnal berdasarkan kriteria yang sudah ditetepkan. Hasil dari kajian literatur ini adalah menemukan 152 artikel jurnal dan dipilih berdasarkan kriteria. Dari artikel tersebut dipilih masing masing 1 artikel dalam rentang waktu 5 tahun dalam 20 tahun terakhir, didapatkan defenisi, jenis-jenis, sejarah, dan kegunaan yang berbeda-beda. Pertamakali dikenalkan konsepnya oleh Frank Robinson pada tahun 2001, hingga zaman sekarang sudah berevolusi dan beradaptasi dengan metode lain.</p> Rasyid Rasyid E. K. Laksanawati D. Rosarina R. Destriana F. Gumilang M. R. Amaran D. Diantomo ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 79 86 DEKARBONISASI INDUSTRI DENGAN BIOCHAR DALAM AKSELERASI TUJUAN PEMBANGUNAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2525 <p>Dekarbonisasi industri merupakan langkah krusial dalam mencapai target emisi nol bersih di tengah pembangunan berkelanjutan. Biochar, produk pengolahan limbah dengan metode pirolisis yang berasal dari biomassa, menawarkan solusi potensial guna menekan emisi gas rumah kaca melalui operasional industri yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi biochar dalam mendukung pencapaian SDGs di sektor industri. Penelitian ini dilakukan dengan basis studi pustaka guna mengeksplorasi berbagai penerapan biochar di industri, termasuk sebagai bahan bakar alternatif, agen penyerap karbon, dan bahan baku untuk produk ramah lingkungan. Dibahas pula manfaat biochar dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi limbah industri, dan mendukung ekonomi sirkular dengan menerapkannya pada sejumlah industri. Secara khusus penelitian ini membahas implikasi penerapan biochar terhadap target emisi nol bersih dan pencapaian SDGs. Ditekankan bahwa biochar dapat menjadi katalisator transformasi industri menuju kelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, penerapan biochar masih dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti standar yang tersertifikasi, tingginya biaya produksi, infrastruktur yang belum memadai, dan keterbatasan sumber daya manusia. Diperlukan upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini dan mendorong pemanfaatan biochar secara optimal. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran biochar dalam mendukung pencapaian SDGs di sektor industri. Temuan penelitian ini diharapkan dapat mendorong pengembangan dan implementasi kebijakan yang mendukung pemanfaatan biochar secara optimal untuk mencapai industri ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.</p> N. Alwaaritsy ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 87 93 Insinerator, Solid Waste, CO_2, PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN ALAT INSINERATOR DENGAN MENAMBAHKAN PROSES ABSORPSI http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2528 <p>Perancangan alat insinerator ini bertujuan untuk mengurangi kandungan berbahaya CO_2, CO dan NOx pada gas buang yang dihasilkan dari pembakaran dengan menggunakan absorben H_2 O atau air. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan pengujian alat dan analisa sampel dan mendapatkan hasil lebih kecil kandungan CO_2, CO dan NOx dari pada sampel blanko yaitu CO_2pada laju alir 10 L/min sebesar 0,14 %, CO sebesar 1337 ppm dan NOx sebesar 2 ppm. Meskipun demikian pengujian tersebut masih belum memenuhi standar gas buang CO_2 dari NIOSH (National Institute For Occupational Safety And Health) yakni dibawah 1.000 ppm namun hasil telah mendekati yaitu 1337 ppm. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi operasi, tekanan, dan analisa yang tidak realtime.Perancangan alat insinerator ini bertujuan untuk mengurangi kandungan berbahaya CO_2, CO dan NOx pada gas buang yang dihasilkan dari pembakaran dengan menggunakan absorben H_2 O atau air. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan pengujian alat dan analisa sampel dan mendapatkan hasil lebih kecil kandungan CO_2, CO dan NOx dari pada sampel blanko yaitu CO_2pada laju alir 10 L/min sebesar 0,14 %, CO sebesar 1337 ppm dan NOx sebesar 2 ppm. Meskipun demikian pengujian tersebut masih belum memenuhi standar gas buang CO_2 dari NIOSH (National Institute For Occupational Safety And Health) yakni dibawah 1.000 ppm namun hasil telah mendekati yaitu 1337 ppm. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi operasi, tekanan, dan analisa yang tidak realtime.</p> Agusdin Agusdin I. A. Setiorini ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 94 98 REPAIR ROTOR GAS TURBINE GENERATOR 3006 J http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2533 <p>abstrak : Gas Turbine Generator salah satu pembangkit listrik yang sangat penting di PT. Pusri Palembang, interval inspection GTG sesuai dengan operation hour dari manufacture (CI, HGPI dan MI). Masalah yang terjadi di GTG P-III karena di karenakan spike yang menyebabkan GTG TRIP. Berdasarkan Interval Inspection GTG P-III di jadwalkan MI pada tahun 2021, aktual yang di lakukan pada tahun 2023.&nbsp; Setelah di lakukan MI dengan penggantian rotor spare (repair) bulan februari – maret &nbsp;2023 ternyata GTG masih vibrasi tinggi &nbsp;dan berdasarkan vibrasi analysis rotor tersebut terindikasi unbalance dan bow.Untuk itu di lakukan insitu balancing (balancing di tempat) dan tidak berhasil di karenakan kemungkinan adanya mechanical looseness, light rub dan pada bow ( maariage bolt, throught bolt dan rotor turbine nut). Metode perbaikan GTG P-III di lakukan dengan penggantian rotor GTG dengan menggabungkan 2 rotor ex pakai dan ex spare yang vibrasi menjadi 1 rotor yang siap pakai.&nbsp; pekerjaan tersebut belum pernah di lakukan sehingga di kerjakan tempat lain dengan pengawasan/pengecekan keta dari setiap langkah perbaikannya dari PT. Pusri Palembang. Perbaikan tersebut menghasilkan rotor GTG yang bisa di bebankan sampai 10-11 MW dengan vibrasi yang bagus.</p> D. Jayusman A. Saggaf Rosidawani Rosidawani ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 99 107 ANALISA KEGAGALAN KEBOCORAN RISER TUBE KATALIS REFORMER DAN EVALUASI METODA PERBAIKANNYA DI PABRIK PETROKIMIA http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2534 <p>A Reformer furnace is an important unit in petrochemical plants where this unit is used to break hydrocarbon gas into hydrogen. In this process, an endothermic reaction uses a catalyst as a reaction accelerator. The operating pressure was approximately 30 bar and the operating temperature was approximately 900oC. The dominant failure is failure due to creep rupture, which is a combination of pressure and temperature, as the temperature rises, the life of the catalyst tube material decreases. The operating temperature use and the appropriate insulation are a key factor in maintaining tube life in a reformer. In the failure evaluation at one of the petrochemical ammonia plants, brittle cracks appeared, and the top riser tube bulged making it look like an extreme crack. From the description of the visual inspection, it is known that the failure is due to long-term overheating; therefore inspection is needed in other tube areas in the vicinity, and the repair method is to replace the tube and conduct a weldability test to determine the ability of the material to be connected by welding.</p> Hadiwijaya Hadiwijaya A. Karim H. Priatmo H. ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 108 112 A A MACHINE SHOP PERSONNEL GROUPING AND NEED (CASE STUDY AT PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2531 <p style="font-weight: 400;">The quality of work starts by improving the quality of people. The success of improving work quality can be measured by increasing customer satisfaction. Various sampling methods can be used to measure customer satisfaction. However, as a parts fabricator to support the productivity of the PT Pupuk Sriwidjaja Palembang factory, a machine shop can measure the success rate of work quality by the completion rate of work requests. In addition, the results for the quality of work are the reduction of rework, the length of time to complete the work, and the maximum and optimal utilization of a machine. These results are guaranteed by quality control (QC) work. This study focuses on the discussion of personnel quality in a machine shop, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.</p> A. S. Januartha A. Saggaf Rosidawani Rosidawani ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 113 116 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN ALAT BANTU CENTERING DAN FACING DALAM PEMBUATAN LUBANG PIN STATOR BACK-PRESSURE TURBIN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2539 <p>Back - Pressure Turbin merupakan salah satu jenis turbin yang fluida buangannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemanas atau keperluan proses lainnya dalam industri. Turbin jenis ini juga digunakan pada pabrik pupuk di Indonesia sebagai penggerak kompresor SynGas untuk keperluan pembuatan ammonia. Seiring berjalannya waktu pemakaian, diperlukan perbaikan terhadap turbin berdasarkan waktu (<em>equipment operation hours</em>) atau berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Pada saat pekerjaan perbaikan ditemukan bahwa salah satu bagian turbin yaitu Stator sudah tidak layak untuk digunakan kembali dan harus dilakukan penggantian dengan yang baru, Stator dipasang pada Housing Turbin dengan menggunakan Pin dowel dan Stator yang baru harus dilakukan proses pembuatan lubang Pin dowel. Pembuatan lubang Pin Dowel harus dilakukan dengan presisi yang tinggi terhadap lubang Housing Turbin, baik secara kesejajaran (<em>centering</em>) maupun kerataan (<em>facing</em>), hal ini sangat sulit dicapai jika menggunakan Dial Indicator secara langsung terhadap benda kerja disebabkan lubang Pin Dowel yang akan dibuat memiliki ukuran diameter kecil dan panjang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan alat bantu (<em>jig &amp; fixture</em>) untuk mempermudah tercapainya kepresisian yang diinginkan. Alat bantu tersebut dipasang terlebih dahulu pada Housing Turbin sehingga Dial Indicator dapat digunakan untuk mencari kepresisisan posisi centering dan facing lubang Pin Dowel terhadap Hosing Turbin yang akan dibuat dengan cara di bor dan di reamer. Penggunaan alat bantu (<em>jig &amp; fixture</em>) dalam proses pekerjaan bor dan reamer dapat mencapai kepresisian yang diharapkan dengan hasil ukuran lubang Pin Dowel Ø 38.94 mm dengan toleransi penyimpangan kesejajaran (<em>centering</em>) dan kerataan (<em>facing</em>) sebesar 0.01 mm, sehingga Pin Dowel dapat terpasang pada stator yang baru.</p> Alhamdi Alhamdi A. Saggaf Rosidawani Rosidawani ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 117 122 Analisis ANALISIS PERMASALAHAN DI LINE INLET STEAM TURBIN GENERATOR KAPASITAS 1 X 38 MW BERDASARKAN SIMULASI CFD ANSYS http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2552 <p>Evaluasi dan analisis dari permasalahan kegagalan yang kerap terjadi pada <em>expansion joint</em> di <em>line inlet steam</em> turbin generator kapasitas 1 x 38 MW. Evaluasi didasarkan pada rencana perbaikan kondisi line inlet steam dengan melakukan modifikasi yang paling memungkinkan dikerjakan untuk kemudian dilakukan simulasi CFD menggunakan ANSYS terhadap aliran fluida pada sistem piping tersebut. Tiga konfigurasi sistem piping disimulasikan aliran fluidanya yaitu: a) sistem piping dengan penggunaan expansion joint tipe single (terpasang), b) sistem piping dengan penggunaan expansion joint tipe bertingkat (modifikasi 1) dan c) sistem piping berdasarkan loop tanpa expansion joint (modifikasi 2). Hasil simulasi dan evaluasi menunjukkan bahwa:</p> <p>&nbsp;</p> <ol> <li>Sistem piping dengan expansion joint tipe single menunjukkan kecenderungan untuk vibrasi yang lebih tinggi (dari level turbulence kinetic energy), namun tidak memiliki concern dari sisi perbedaan temperatur yang besar pada bagian expansion jointnya. Sedangkan sistem piping dengan expansion joint tipe bertingkat/double menunjukkan adanya perbedaan temperatur yang besar pada bagian expansion joint sebelah kiri (ΔT = 25 °C) dengan level level turbulence kinetic energynya lebih baik dari sistem piping dengan expansion joint tipe single</li> <li>Modifikasi expansion joint tipe single ke expansion joint tipe double belum mampu memberikan solusi yang betul-betul minimum potensi resikonya. Diestimasikan bahwa penggunaan expansion joint tipe double hanya memiliki lifetime selama 14 bulan.</li> <li>Sistem piping dengan loop memiliki bobot kinerja keseluruhan yang terbaik, dibandingkan dengan dua sistem piping lainnya dilihat dari 5 variabel sebagai indikator penilaian yaitu distribusi pressure, temperatur, level turbulence kinetic energy, kecepatan aliran dan wall shear.</li> </ol> <p>&nbsp;</p> <p>Berdasarkan hasil simulasi di atas serta pertimbangan meminimumkan resiko/menaikkan reliability equipment dalam jangka panjang, pemakaian sistem piping dengan loop disarankan dilakukan.</p> D. Yuliana H. Irawan ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 123 130 ANALISA STRUKTUR ATAP GUDANG PUPUK CURAH http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2553 <p>PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merencanakan pembangunan Gudang Pupuk Curah kapasitas 70.000 MT untuk sarana penyimpanan hasil produksi pupuk curah. Gudang Pupuk curah direncanakan dan didesain sebagai Gudang yang aman dan ekonomis namun untuk tetap memiliki kapasitas yang maksimal maka direncanakan menggunakan struktur bentang lebar tanpa kolom ditengah. Selain itu dalam struktur tersebut akan ditempatkan tripper conveyor sebagai sarana curah Pupuk di dalam Gudang. Dengan latar belakang tersebut maka dipilih struktur Gable Frame yang memiliki ruang bebas lebih tinggi dari pada struktur kuda – kuda. Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk merencanakan dan menganalisa desain struktur atap berikut struktur tripper conveyor, melakukan kontrol perhitungan sesuai Desain spesifikasi yang dipersyaratkan dan mendapatkan dimensi profil baja yang akan digunakan berdasar hasil pembebanan. Perhitungan analisis menggunakan program SAP 2000. Untuk balok atap Gable Frame digunakan profil baja WF. WF adalah profil WF yang tersedia yang berfungsi mendapatkan kapasitas lentur yang dapat mengakomodir beban-beban yang ditumpu. Dengan jarak bentang atap 56 m dan jarak antar kolom 6 m, dan berdasarkan hasil Analisa maka didapatkan hasil perencanaan gudang Pupuk dengan ukuran dan dimensi profil struktur sebagai berikut : Balok atap Gable Frame Baja WF 588.300.12.20, Kolom utama menggunakan struktur Beton dimensi 1000x500 mm, Gording baja Lip Channel 150.65.50.3,2 dengan menggunakan mutu baja ASTM A-36 (Fy : 240mpa).</p> E. D. Setiyorini A. Saggaff A. P. Usman ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 131 141 STUDI PENINGKATAN PERENCANAAN TEKNIK DAN PERFORMA WAKTU DENGAN IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) VISUALISASI DAN COMMON DATA ENVIRONMENT (CDE) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN TOL http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2554 <p>Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 menetapkan sebanyak 269 usulan proyek strategis nasional (PSN) dan khususnya pada sektor jalan dan jembatan terdapat 44 usulan proyek jalan tol yang menjadi prioritas. Diketahui proyek jalan tol dalam pelaksanaanya memiliki potensi yang kompleks dalam perencanaan dan potensi akan keterlambatan pembangunan. Dalam rangka penyelenggaraan program pembangunan nasional yang efisien, cepat, akuntabel, dan berkesinambungan dengan pemanfaatan teknologi konstruksi digital, maka diperlukan pedoman pengelolaan implementasi teknologi Building Information Modelling yang selanjutnya disingkat BIM pada lingkup pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan mulai dari tahap pra perencanaan, perencanaan teknis, pengadaan lahan, konstruksi, dan pemanfaatan bangunan. Harapnya dengan adanya implementasi BIM menjadi bagian penting dari aset digital untuk pengambilan keputusan dan sebagai data pada fase berikutnya, sehingga data tidak mengalami redundan dan loss data yang dapat menghambat dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan fenomena pada penjelasan tersebut, peneliti akan melakukan analisis untuk mencari pengaruh implementasi building information modeling (BIM) visualisasi dan BIM common data environment terhadap upaya peningkatan kualitas perencanaan dan performa waktu dalam pelaksanaan proyek infrastruktur jalan tol. Hasil dari analisis didapatkan bahwa terdapat 63,70% pengaruh implementasi BIM terhadap peningkatan perencanaan dan terdapat 77,10% pengaruh peningkatan perencanaan terhadap peningkatan performa waktu pelaksanaan.</p> T. A. Putra A. Suroso ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 142 147 PERAN INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN GEOSITE DI ASPIRING GEOPARK RANAU KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2558 <p>Penelitian ini mengeksplorasi peran infrastruktur dalam pengembangan pariwisata berbasis geologi berdasarkan persepsi pemerintah daerah dan pengelola obyek wisata. Fokus penelitian ini pada objek wisata Danau Ranau, <em>Rifting</em> Ranau, Kompleks Batuan Dasar Garba, Air Terjun Subik Tuha, Curup Lungkuk dan Gua Kelambit. Metode yang digunakan adalah kuesioner dengan analisa semi-kuantitatif berdasarkan persepsi dari 54 responden pemerintah daerah dan 37 pengelola objek wisata yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 81 persen pengelola objek wisata berada di sekitar Danau Ranau yang memiliki infrastruktur paling baik dibandingkan dengan objek wisata lainnya. Hal ini juga dibuktikan dengan responden dari pemerintah daerah yang lebih dari 60 persen sudah pernah mengunjungi objek wisata di seputar Danau Ranau. Selain itu, baik pemerintah daerah maupun pengelola objek wisata mengatakan bahwa infrastruktur memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan objek wisata.</p> Idarwati Idarwati B. Setiawan Y. Z. Rochmana ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 148 152 The THE EVALUATION OF HYDRAULIC PUMPING UNIT PUMP AS AN ARTIFICIAL LIFT METHOD IN WELL BUDI#04 http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2563 <p>Crude oil in a field by the time will exoerience decrease both in its production rate and reservoir pressure which function to lift to the surface naturally. Therefore, if a well’s crude oil and gas production has experience production rate and reservoir pressure decreases, an further effort to maintain and increase the well production. The oil productions activity of a well can be conducted in two experience productions decreases which at the beginning could produce approximately 150 BOPD decreases to 70 BOPD until 20 BOPD, but the productions increases again up to 150-190 BOPD after a Hydraulic Pumping Unit (HPU) was installated. After installing the HPU pump, evaluation to observe the pump volumetric efficiency was carried out. Based on the analysis ot the well data, production data, reservoir data and pump data with the total production rate (Qt) of 254,663 BFPD, the oil production rate (Qo) of 164,211 BOPD, the water cut of 34,2%, the pump stride speed (N) of 5 SPM, and the pump stride (S) of 120 inch, the pump volumetric efficiency obtained was 92,32% with pump capacity of 275,850 BFPD.</p> D. Pranondo T. Rosalinda ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 160 164 Mengatasi Permasalahan Synthesis Gas Purifier akibat Fouling oleh Migrasi Debu Molecular Sieve Dryer (109-DA) http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2566 <p>PT.&nbsp;Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP) was established in 1959 as the first fertilizer company in Indonesia. The latest and the biggest capacity plant in PSP is Pusri-IIB that adopting the KBR Purifier technology for the Ammonia Plant and Toyo ACES 21 for the Urea Plant. Purifier technology using dryer in the upstream of purifier to remove moisture contain in synthesis gas. When desiccant is replaced, we should expect a little bit of dust. However, after the replacement of the molecular sieve, an upnormal condition occurred due to the large amount of dust carried from the dryer. The excessive dust blocked the filter and dirty the heat exchanger in the purifier. The problem can be identified from the decreasing operating conditions in the purifier. To overcome this problem, special treatment/method is needed to remove dust and water in the purifier. After the repair, the purifier performance back to normal and the plant was able to operate at an optimum rate of 105%.</p> <p>Keywords: Ammonia, Purifier, Dryer, Fouling, Dust</p> <p>&nbsp;</p> B. B.A. Silalahi F. Safa A. P. Usman ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 165 170 MEKANISME STRUKTUR GEOLOGI DAERAH LEUWIDAMAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2570 <p>Daerah Leuwidamar termasuk ke dalam zona struktur geologi kompleks. Pada daerah ini, kajian terkait struktur geologi belum dilakukan secara komprehensif, sehingga perlu pehamaman geologi lebih detail. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola struktur dan mekanisme arah gaya tegasan yang terjadi di daerah Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Metode penelitian yang dilakukan dengan observasi lapangan dan analisis struktur geologi menggunakan analisis stereografi. Struktur geologi pada daerah Leuwidamar berada pada fase kompresional. Fase kompresional terjadi pada kala Miosen Tengah - Miosen Akhir yang membentuk satu sesar dan dua lipatan, yakni Sesar Normal Bojongmanik, Lipatan Antiklin Bojongmanik dan Lipatan Sinklin Bojongmanik. Berdasarkan hasil&nbsp; analisis struktur geologi, daerah Leuwidamar memiliki struktur geologi pola Jawa dengan orientasi gaya tegasan berarah Utara – Selatan. Daerah Leuwidamar termasuk ke dalam struktur geologi pada orde pertama.</p> M. H. Atthoriq Y. Z. Rochmana ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 171 177 BMS Battery Management System pada Solar Renewable Energy System Menggunakan Hukum Kirchoff 1 http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2576 <p><strong>ABSTRAK:</strong> <em>Battery Management System</em> (BMS) berfungsi untuk meningkatkan arus yang digunakan pada pengisian baterai, BMS bekerja sebagai <em>charger</em> untuk melakukan looping energi pada keluaran baterai. BMS bekerja dengan bantuan <em>current booster</em> dan akan aktif saat tegangan baterai melebihi 11 Volt. Eksperimental riset ini mengunakan empat sampel beban lampu dengan variasi 25 W, 50 W, 75 W dan 100 W. Pengambilan data dilakukan perbandingan antar pembebanan baterai dengan menggunakan dan tanpa BMS, penggunaan BMS dilakukan untuk mengatur stabilitas dari pengisian baterai saat tegangan baterai berada pada tegangan 11 Volt maka proses pengisian dari BMS akan dihentikan untuk menjaga stabilitas kinerja dari baterai yang digunakan. Hasil pembebanan baterai dengan <em>looping </em>dan tanpa <em>looping </em>didapatkan hasil perbedaan waktu, yaitu pembebanan 25 Watt didapatkan selisih waktu selama 3 menit 43 detik,&nbsp; pembebanan 50 Watt didapatkan selisih waktu 2 detik, pembebanan 75 Watt didapatkan selisih waktu 1 menit 42 detik, dan untuk pembebanan 100 Watt didapatkan selisih waktu 48 detik, selisih waktu tersebut yang membuat baterai yang di <em>looping </em>&nbsp;dapat menjaga <em>realtime</em> baterai lebih lama.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>&nbsp;BMS, Current Booster, Looping, Realtime,</em><em> VRLA Battery</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRACT: </strong><em>Battery Management System (BMS) functions to increase the current used in battery charging, BMS works as a charger to loop energy on the battery output. BMS works with the help of a current booster and will be active when the battery voltage exceeds 11 Volts. This experimental research uses four lamp load samples with variations of 25 W, 50 W, 75 W and 100 W. Data collection is done by comparing battery loading using and without BMS, the use of BMS is done to regulate the stability of battery charging when the battery voltage is at 11 Volts then the charging process from the BMS will be stopped to maintain the stability of the performance of the battery used. The results of battery loading with and without looping obtained the time difference results, namely a 25 Watt load obtained a time difference of 3 minutes 43 seconds, a 50 Watt load obtained a time difference of 2 minutes 6 seconds, a 75 Watt load obtained a time difference of 1 minute 42 seconds, and for a 100 Watt load obtained a time difference of 48 seconds, this time difference makes the looped battery able to maintain the battery real time longer.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keyword:</em></strong><em> BMS, Current Booster, Looping, Realtime,</em><em> VRLA </em><em>Battery</em></p> S. A. KUSMIATI V. A. DHAFIA, Author A. - SOFIJAN, Author M. B. AKBAR W. - ADIPRADANA ##submission.copyrightStatement## 2024-12-20 2024-12-20 16 1 178 183 PLTS ANALISA PENGARUH RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR TERHADAP DAYA OUTPUT PANEL SURYA POLYCRYSTALLINE 315 WP DI PLTS JAKABARING PALEMBANG BERKAPASITAS 2 MW http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2577 <p><strong>ABSTRAK:</strong> Pengembangan dan peningkatan sumber energi baru terbarukan (EBT) berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan salah satu alternatif pembangkit yang paling populer dan terus dikembangkan terutama di wilayah indonesia yang rata-rata radiasi mataharinya adalah 4,8 kWh/m2 setiap harinya, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan matahari sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis pengaruh radiasi matahari terhadap daya output panel surya <em>polycrystalline</em> 315 Wp di PLTS Jakabaring Palembang. Metode penelitian ini berdasarkan observasi data pada hari pertama hingga hari ketujuh, nilai daya output paling tertinggi terjadi pada hari ketiga sebesar 1.129.624kW, sedangkan daya output yang paling terendah terjadi pada pukul 17.00 sore yang terdiri dari tanggal 10 sampai 12 juni 2024. hasil analisa diatas terlihat bahwa pengaruh radiasi matahari dan temperatur mempunyai dampak &nbsp;yang signifikan terhadap nilai total daya yang dihasilkan oleh PLTS Jakabaring Palembang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: PLTS, <em>polycrystalline, </em>Radiasi matahari.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>ABSTRACK:</em></strong><em> The development and improvement of new and renewable energy sources (NRE) in the form of solar power plants (PLTS) is one of the most popular and continues to be developed, especially in the Indonesian region where the average solar radiation is 4.8 kWh/m2 every day, so that Indonesia can utilize the sun as a raw material for solar power plants (PLTS) to the maximum. This study aims to understand and analyze the effect of solar radiation on the output power of 315 Wp polycrystalline solar panels at the Jakabaring Solar Power Plant in Palembang. This research method is based on data observation on the first to seventh days, the highest output power value occurs on the third day of 1,129,624kW, while the lowest output power occurs at 17.00 pm consisting of June 10 to 12, 2024. The results of the above analysis show that the influence of solar radiation and temperature has a significant impact on the total value of power produced by the Jakabaring Palembang Solar Power Plant.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keyword:</em> PLTS, <em>Solar radiation</em>, <em>polycrystalline.</em></p> R. ANUGRA, AUTHOR S. D. OKTARINI, AUTHOR A. SOFIJAN, AUTHOR M. A. PARMITA, AUTHOR B. O. SIREGAR, AUTHOR ##submission.copyrightStatement## 2024-12-21 2024-12-21 16 1 184 190 The HAZOP Application PENERAPAN BUDAYA K3 PROAKTIF DENGAN OPTIMALISASI PERAN SDM INTERNAL DALAM PROYEK RE-HAZOP PABRIK PUSRI P-IB http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2581 <p>The Pusri P-IB Plant is one of the factories at PT Pupuk Sriwidjaja Palembang which was built in 1993, producing 446,000 tons of ammonia per year and 570,000 tons of urea per year. In carrying out its operations, Occupational Safety and Health (K3) is the main aspect to ensure that all workers feel safe and protected in operating the factory in accordance with work and equipment safety rules. Therefore, all workers must have a proactive culture in fulfilling K3 aspects in implementing Process Safety Management (PSM), which includes important elements, namely Process Hazard Analysis (PHA). Even though the Pusri P-IB Plant has been in operation for 30 years, the preparation of the P-IB HAZOP document was prepared from the start like building a new plant and accommodated several modifications to equipment and piping units. The Re-HAZOP of the Pusri P-IB Plant Project was implemented to identify and evaluate potential hazards and operational problems of a process, system or procedure arising from the consequences of deviation from design specifications for all operational modes. The re-HAZOP of the Pusri P-IB Plant was carried out by involving internal resources, namely experienced employees with multi-disciplinary backgrounds including operations, mechanical, instrument, electrical, process engineering and engineering design which was validated by external parties at the end of the project. The Re-HAZOP document reviews 79 nodes based on 88 P&amp;ID pages, which consist of 23 nodes at the Ammonia Plant, 33 nodes at the Urea Plant and 23 nodes at the Utilitiy Plant which produces 79 recommendations for the Ammonia Plant, 22 recommendations for the Urea Plant and 42 pieces of recommendation in Utility Plant.</p> A. Z. Luthfi A. Q. Asmara D. Bahrin ##submission.copyrightStatement## 2024-12-21 2024-12-21 16 1 191 198 ANALISIS QUANTITY TAKE-OFF MENGGUNAKAN BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) PADA JEMBATAN OVERPASS STA. 81+750 PROYEK JALAN TOL KAYU AGUNG – PALEMBANG – BETUNG http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2586 <p>ABSTRAK: Perkembangan infrastruktur di Indonesia beberapa tahun ini mengalami kemajuan. Salah satu pembangunan infrastrukturnya yaitu pembangunan Jalan Tol pada pulau Sumatera khususnya Sumatera Selatan yang berada dilokasi Kayu Agung – Palembang – Betung, selain itu juga disebut sebagai Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Pembangunan Jalan Tol ini berlokasi Tahap II Seksi III Sta. 75+000 sampai dengan Sta. 90+690 yang memiliki struktur jembatan jalan (<em>overpass</em>) salah satunya Sta. 81+750. Perhitungan <em>Quantity Take-Off</em> (QTO) dapat dilakukan dengan cara konvensional maupun menggunakan <em>Building Information Modelling</em> (BIM), akan tetapi pada saat penyesuaian perhitungan dapat terjadi perubahan biaya konstruksi pada QTO. Oleh karena itu, BIM diyakini akan membantu mengurangi kesalahan dalam perhitungan QTO yang menyebabkan estimasi biaya proyek tidak akurat. Penelitian ini akan menganalisis perbedaan antara perhitungan secara konvensional dan secara BIM dengan metode <em>quantitative</em>. Menurut temuan studi, ada perbedaan 2,11% dalam biaya keseluruhan antara pendekatan konvensional dan metode BIM. Hal ini selaras dengan penelitian sebelumnya menyebutkan metode BIM lebih sedikit dari pada metode konvensional sehingga penelitian ini menyebutkan bahwa perhitungan yang telah dilakukan mendapatkan efisiensi dan meminimalisir kesalahan perhitungan dengan menggunakan metode BIM.</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRACT: Infrastructure development in Indonesia has progressed in recent years. One of the infrastructure developments is the construction of a Toll Road on the island of Sumatera, especially South Sumatra, located at Kayu Agung – Palembang – Betung, also known as The Trans Sumatra Toll Road (TSTR). The construction of this Toll Road is located in Phase II Section III Sta. 75+000 to Sta. 90+690 which has a road bridge structure (overpass), one of which is Sta. 81+750. Quantity Take-Off (QTO) calculations can be done conventionally or using Building Information Modelling (BIM). Still, at the time of calculation adjustments, there may be changes in construction costs in QTO. Consequently, it is believed that BIM will help reduce mistakes in QTO calculations, which lead to inaccurate project cost estimates. This research will analyze the differences between conventional calculations and BIM calculations with quantitative methods. According to the study’s findings, there was a 2.11% difference in overall cost between the conventional approach and the BIM method. This is in line with previous research which states that the BIM method is less expensive than conventional methods, so this research states that the calculations that have been carried out achieve efficiency and minimize calculation errors by using the BIM method.</p> Z. Tenno A. Saggaf I. C. Juliana ##submission.copyrightStatement## 2024-12-21 2024-12-21 16 1 199 209 PEMBERSIHAN COIL CONVECTION SECTION MENGGUNAKAN METODE DRY ICE BLASTING UNTUK MENINGKATKAN OVERALL DUTY CONVECTION SECTION PRIMARY REFORMER AMMONIA PUSRI-IIB http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2588 <p><em>Convection section</em> berfungsi untuk memanfaatkan kembali panas dari keluaran <em>radiant section</em> dan terdiri dari beberapa <em>coil</em>. <em>Convection coil</em> pada pabrik Pusri-IIB terdiri dari <em>feed gas coil</em> (101-BCF), <em>mix feed gas coil</em> (101-BCX), <em>air coil</em> (101-BCA), dan <em>steam coil</em> (101-BCS). Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa kinerja dari beberapa <em>coil</em> tersebut mengalami penurunan, sehingga disarankan untuk dilakukan pembersihan <em>convection coil</em> yang direncanakan pada Turn Around (TA) Pabrik Pusri-IIB 2021. Metode yang digunakan yaitu metode <em>dry ice </em>(CO<sub>2</sub>) <em>blasting</em> Untuk mengetahui kinerja dari 101-BC pasca pembersihan, dilakukan pengamatan terhadap data dari dua kondisi, yaitu sebelum dan setelah Turn Around (TA). Berdasarkan hasil evaluasi, <em>overall duty </em>pada <em>convection section</em> mengalami kenaikan dari 87,32 Gcal/jam menjadi 90,2 Gcal/jam. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan panas di 101-BC menjadi lebih baik setelah dilakukannya pembersihan.</p> I. D. Ristanto W. Mangkoto P. Atikah D. Despa ##submission.copyrightStatement## 2024-12-21 2024-12-21 16 1 210 213 Qomarul S.T,,M.T http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/2592 <p>Aluminium menjadi salah satu yang sering digunakan pada saat ini, dikarenakan sifat unggul dari material aluminium itu sendiri. Namun aluminium sendiri masih memiliki beberapa kekurangan seperti terbatasnya kekuatan dan kekakuan. Salah satu pengembangan dari aluminium untuk meningkatkan sifatnya yakni dengan pembuatan material komposit. Penelitian ini bertujuan mengvariasikan fraksi volume untuk menganalisa pengaruh variasi fraksi volume silikon karbida dan fly ash terhadap sifat mekanik dan sifat fisik dari komposit aluminium. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan material komposit aluminium dengan variasi fraksi volume penguat (SiC 2,5%/FA 10%), (SiC 5%/FA 7,5%), (SiC 7,5%/FA 5%), dan (SiC 10%/FA 2,5%) menggunakan metode metalurgi serbuk. Pada proses pencampuran, serbuk material dilakukan wet mixing dan ball milling. Serbuk kemudian dikompaksi dan dilanjutkan dengan proses sinter. Dari data hasil penelitian, pengujian densitas menggunakan teori Archimedes, sampel dengan fraksi SiC 10% – fly ash 2,5% memiliki nilai densitas eksperimen rata-rata tertinggi sebesar 2,53688 g/cm³, dan persentase pengujian porositas terendah didapat pada fraksi SiC 10% - fly ash 2,5% sebesar 7,1539%. Pengujian kekerasan didapatkan nilai kekerasan sampel komposit berkisar antara 26,540 HVN - 43,384 HVN. Pengamatan struktur mikro komposit menggunakan scanning electron microscope (SEM) menunjukkan adanya pori-pori pada permukaan komposit dengan rentang ukuran 2,37 μm sampai 13,47 μm</p> Q. Hadi M. S. A. Zacky ##submission.copyrightStatement## 2024-12-21 2024-12-21 16 1 221 226