Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik

  • Rosihan Pebrianto Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Syarifudin Syarifudin Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Harry Waristian Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Alek Alhadi Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Alieftiyani Paramita Gobel Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Mega Puspita Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Keywords: Kotoran Sapi, Pupuk, Organik

Abstract

ABSTRAK: Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Sumatera Selatan. Mayoritas masyarakat di Kabupaten Banyuasin ini berprofesi sebagai petani dan peternak. Salah satu ternak yang banyak ditekuni masyarakat Banyuasin adalah sapi. Sebagian besar sapi disini digunakan untuk memenuhi kebutuhan daging di wilayah Banyuasin dan sekitarnya. Sedangkan untuk kotoran sapi biasanya hanya dibuang begitu saja dan ada sebagian kecil yang dijual sebagai pupuk namun tidak ada proses pengolahannya. Padahal kotoran sapi memiliki rantai manfaat yang sangat banyak mulai dari sebagai sumber energi biogas, pakan lele, dan pupuk sebagai produk akhirnya. Pada pengabdian kepada masyarakat ini diberikan sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik. Kotoran sapi yang selama ini dibuang dikelola dengan mencampurkan kotoran sapi dan air ke dalam digester untuk mengambil manfaat biogasnya. Kemudian sisa dari digester biogas, kotoran sapi ini selanjutnya diolah menjadi pupuk organik. Setelah dilakukan pendampingan selama sekitar 90 hari, 70% masyarakat Banyuasin yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sudah memahami dan mahir mengelola kotoran sapi menjadi pupuk organik, bahkan sekitar 20% peserta sosialisasi ada yang sudah menjual pupuk organik ke para petani dan 80% sisanya masih memanfaatkan pupuk organik untuk kebutuhan sendiri. Dengan adanya pengabdian ini terdapat banyak perubahan salah satunya kotoran sapi yang selama ini tidak berguna dan terkesan mencemari lingkungan sudah tidak terlihat lagi dan sebagian kecil masyarakat peternak dapat sedikit menambah penghasilan harian.

Kata kunci: Kotoran Sapi, Pupuk, Organik

ABSTRACT: Banyuasin Regency is one of the regencies in South Sumatra. The majority of people in Banyuasin Regency work as farmers and ranchers. One of the livestock that is widely occupied by the Banyuasin community is cows. Most of the cattle here are used to meet the needs of meat in the Banyuasin area and its surroundings. Meanwhile, cow dung is usually just thrown away and a small portion is sold as fertilizer but there is no processing. Whereas cow dung has a chain of benefits that are very much starting from as a source of biogas energy, catfish feed, and fertilizer as the final product. In this community service, socialization and assistance was given to the use of cow dung into organic fertilizer. Cow dung that has been dumped so far is managed by mixing cow dung and water into the digester to take advantage of the biogas. Then the rest of the biogas digester, cow dung is then processed into organic fertilizer. After providing assistance for about 90 days, 70% of the Banyuasin community who participated in this service activity already understood and were proficient in managing cow dung into organic fertilizer, even around 20% of the socialization participants had sold organic fertilizer to farmers and the remaining 80% were still using fertilizer organic for their own needs. With this service, there are many changes, one of which is cow dung which has been useless and seems to pollute the environment, it is no longer visible and a small part of the farming community can slightly increase their daily income.

Keywords: Cow Manure, Fertilizer, Organic

Published
2022-04-20
Section
Articles