Pendampingan Teknis Pembuatan Paving Blok Berbahan Tambah Fly Ash Dan Bottom Ash Serta Pemberian Perawatan

  • Rosidawani Rosidawani Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Joni Arliansyah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Hanafiah Hanafiah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Yakni Idris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Ika Juliantina Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Mona Foralisa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Edy Kadarsyah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Betty Susanti Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Antoni Costa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Keywords: paving, fly ash, bottom ash, curing room, kekuatan

Abstract

ABSTRAK: Usaha produksi material berbasis bahan semen yang disebut paving blok selama kurun waktu 30 tahun ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Hal ini didukung oleh geliat pembangunan yang terjadi, terutama pembangunan perumahan yang menjadi pangsa pasar utama usaha ini. Sifat dan karakteristik paving blok sangat tergantung dari jenis bahan penyusun, sumber dan karakteristiknya, komposisi, dan metode perawatannya. Kualitas paving blok ditentukan oleh kekuatan tekan yang dimilikinya. Namun demikian, pada kebanyakan produsen paving blok dengan target pasar perumahan, spesifikasi kekuatan tidak terlalu diperhatikan. Pertimbangan biaya terkadang lebih utama. Sementara itu konsumen yang datang dengan kebutuhan spesifikasi tertentu tidak mampu dilayani karena secara kualitas oleh kebanyakan produsen tidak mampu mengakomodasi. Hal ini disebabkan karena produsen paving blok tersebut tidak memiliki informasi yang cukup tentang metode uji dan kualitas paving blok yang mereka produksi. Selain itu juga, ilmu pengetahuan mengenai produksi diperoleh secara otodidak sesama pengusaha. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis yang terdiri dari pembimbingan mengenai bahan penyusun, teknik produksi, pembimbingan mengenai komposisi dan penggunaan bahan tambah, metode perawatan, metode pengujian, dan metode pemasaran. BImbingan teknik yang dilakukan di salah satu depot yang memproduksi dan menjual paving blok milik Bapak M. Jhon kifli di Kelurahan Bukit Lama, terintegrasi dengan kegiatan penelitian tugas akhir mahasiswa. Rekomendasi dan praktek penggunaan bahan tambah fly ash dan bottom ash sekaligus metode perawatan setelah proses pencetakan dengan menggunakan ruang perawatan (curing room) dilakukan dalam kegiatan ini. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa produsen mendapatkan informasi serta pengetahuan baru berdasarkan teori dan syarat-syarat berdasarkan pedoman kerja pembuatan material. Produsen paving blok juga memahami bahwa pengujian kekuatan mekanik dan sifat fisik paving blok diperlukan untuk nilai jual yang lebih baik, serta pangsa pasar yang lebih luas dan variatif. Komposisi bahan serta penggunaan bahan tambah yang tepat serta menggunakan metode perawatan dengan ruang perawatan (curing room) juga dapat meningkatkan kualitas dan akan berujung pada harga yang bersaing.

Kata Kunci: paving, fly ash, bottom ash, curing room, kekuatan

ABSTRACT: The business of producing cement-based materials called paving blocks over the past 30 years has become a promising business. This is supported by the ongoing development, especially housing development which is the main market of this business. The properties and characteristics of paving blocks are highly dependent on the type of constituent materials, their sources and characteristics, composition, and curing methods. The quality of paving blocks is determined by its compressive strength. However, in most manufacturers of paving blocks with a residential market target, the consumers have less attention to the strength specifications. Cost considerations are sometimes more important. Meanwhile, consumers who come with certain specifications are unable to be served because most manufacturers are unable to accommodate the quality specification based on certified laboratory. This is because the paving block manufacturers do not have sufficient information about the test method and the quality of the paving blocks produced. In addition, knowledge about production is obtained by self-taught with fellow entrepreneurs. Therefore, this Community Service Program aims to provide technical guidance consisting of guidance on building materials, production techniques, guidance on the composition and use of additives, treatment methods, testing methods, and marketing methods. Technical guidance conducted to the producer that produces and sells paving blocks owned by Mr. M. Jhon Kifli in Bukit Lama, is integrated with student research activities. Recommendations and practices for using fly ash and bottom ash as well as treatment methods after the molding process using a curing room are carried out in this activity. The results of this program show that the owner and his workers got new information and knowledge based on theory and requirements in accordance with material manufacturing work guidelines. The owner also understand that testing the mechanical strength and physical properties of paving blocks is necessary for a better selling value, as well as a wider and varied consumers. The composition of materials and the use of appropriate additives as well as using treatment methods with curing room also greatly affect the quality and will lead to competitive prices..

Keywords: paving, fly ash, bottom ash, curing room, strength

Published
2022-08-20
Section
Articles