Pendampingan Kampung Tradisional Sadar Pelestarian Bangunan Yang Memiliki Potensi Sebagai Cagar Budaya Di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang
Abstract
ABSTRACT: The city of Palembang is currently one of the oldest cities in Indonesia, beginning with the development of the great civilization of Srivijaya until the era of the Sultanate of Palembang Darussalam. Limas house is one of the artifacts that is a testament to the greatness of past civilizations in the city of Palembang. Based on several studies, the pyramid house probably existed during the Srivijaya era and continued to evolve until the Sultanate era and continued to undergo transformation due to acculturation of foreign cultures such as Europe and China. Apart from the style that shapes the character of Rumah Limas, the existence of the Limas house in Palembang is currently quite alarming. It's not just the physical condition of the building that tends to decline and the missing information regarding the history and ownership of the limas house is very difficult to find. In addition, there is no concrete data that explains the number of limas houses to date. Based on field studies, there are many factors that caused the loss and damage to the Limas House in Palembang, but the main factor that triggered it was the public's lack of awareness of cultural heritage, thus creating their perspective on Limas House only in the form of old houses that are less valuable than houses. This also does not give the heirs pride, even though if they know the cultural values contained, it will become a symbol of the pride of the family who inherits it. Through this activity, the main target is to provide teaching and understanding for the owners or heirs of Rumah Limas about Cultural Heritage, why this is important to do. In addition, in this mentoring activity, a mapping of the existence of the Limas House in Palembang will also be carried out and provide them with a template for the genealogy of the Limas House ownership which indirectly knows the age of the building and seeks information regarding the history of the Limas House since its establishment.
Keywords: Traditional Village, Preservation, Cultural Conservation.
ABSTRAK: Kota Palembang saat ini menjadi salah satu kota tertua di Indonesia diawali berkembangnya peradaban besar Sriwijaya hingga era Kesultanan Palembang Darussalam. Rumah Limas merupakan salah satu peninggalan artefak yang menjadi bukti kebesaran peradaban masa lalu di Kota Palembang. Berdasarkan beberapa penelitian rumah limas besar kemungkinan sudah ada pada masa Sriwijaya dan terus berevolusi hingga era Kesultanan dan terus mengalami transformasi akibat akulturasi budaya luar seperti eropa dan Cina. Terlepas dari langgam yang membentuk karakter Rumah Limas tersebut keberadaan rumah limas di Palembang saat ini cukup memprihatinkan. Bukan hanya kondisi fisik bangunan yang cenderung menurun dan hilang keterangan terkait sejarah dan kepemilikan rumah limas hingga saat ini sangat sulit ditemukan. Selain itu belum ada data konkrit yang menjelaskan berapa jumlah rumah limas hingga saat ini. Berdasarkan studi di lapangan banyak faktor yang menyebabkan hilang dan rusaknya Rrumah Limas di Palembang akan tetapi faktor utama yang menjadi pemicu adalah kurang sadarnya masyarakat akan cagar budaya, dengan demikian menciptakan cara pandang mereka tentang Rumah Limas hanya berupa bangunan rumah tua yang kurang bernilai selain itu rumah tersebut juga kurang memberikan kebanggan bagi ahli waris padahal apabila mereka mengetahui akan nilai budaya yang terkandung maka akan menjadi simbol kebanggan keluarga yang mewarisinya. Melalui kegiatan ini target utama adalah memberikan pengajaran dan pemahaman bagi pemilik atau ahli waris dari Rumah Limas tentang Cagar Budaya, mengapa hal ini penting dilakukan. Selain itu didalam kegiatan pendampingan ini juga akan dilakukan mapping keberadaan rumah limas di Palembang dan memberikan mereka template akan silsilah kepemilikan rumah limas yang secara tidak langsung mengetahui usia bangunan tersebut serta mencari informasi terkait sejarah Rumah Limas tersebut sejak didirikan.
Kata Kunci: Kampung Tradisional ,Pelestarian, Cagar Budaya