Fruitin Donuts: Pembuatan Donat Hasil Olahan Kulit Pepaya dan Biji Buah Alpukat
Abstract
Pepaya dan alpukat merupakan komoditas buah yang memiliki nilai ekonomi dan punya banyak manfaat bagi kesehatan. Jumlah produksi buah pepaya dan alpukat di Indonesia cukup tinggi yaitu sebanyak 1,17 juta ton dan 669,26 ribu ton sepanjang tahun 2021. Buah pepaya dan alpukat biasanya dimanfaatkan pada bagian daging buahnya saja menjadi berbagai macam olahan makanan seperti jus, campuran sop buah, kue, dan sebagainya. Sementara kulit dan biji buahnya dibuang begitu saja menjadi sampah organik. Dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan kulit pepaya dan biji buah alpukat, perlu dibuat inovasi produk pangan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Kulit buah pepaya memliki nilai gizi dengan kandungan diantaranya folat, vitamin A, vitamin B kompleks, beta karoten, vitamin E, kalsium, kalium, dan vitamin K. Biji buah alpukat mengandung 59,87% pati, 12,67% air, 2,78% abu dan 0,54% mineral serta mengandung campuran komponen polifenolik seperti katekin dan epikatin. Tingginya kandungan pati ini menjadikan biji buah alpukat berpotensi untuk dijadikan tepung. Tepung inilah yang akan dijadikan bahan dasar dalam pengolahan pangan, salah satu olahan pangan kreatif dari biji buah alpukat ini adalah donat. Dengan tambahan ekstrak kulit pepaya dapat menambah kandungan nilai gizi dari donat yang bermanfaat untuk kesehatan. Olahan pangan berbasis tepung dari kulit buah alpukat dan ekstrak kulit pepaya atau yang disebut fruitin donuts ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dari biji buah alpukat, sebagai bentuk diversifikasi pangan, dan mengurangi limbah makanan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.