Peningkatan Mutu Batu Bata Pada Kelompok Usaha Bata Di Desa Talang Jambe Rt 03 / Rw 01 Kota Palembang

  • Hendri Chandra
  • Muhammad Rafli Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  • Dimas Aditya Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Keywords: Peningkatan mutu, Kualitas Produk, Batu bata, Usaha

Abstract

ABSTRAK: Perindustrian produk batu bata merah metode tradisional masih banyak terdapat batu bata merah yang mudah retak, dikarnakan kontruksi tanah setiap daerah berbeda-beda. Sehingga produk yang retak atau pecah tidak dapat di pasarkan, untuk itu perlu ditingkatkan kualitas produks batu bata merah metode tradisional. Batu Bata yang ada di masyarakat mudah pecah dan nilai kuat tekan yang rendah. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap sampel batu bata dengan bahan dasar tanah dari Desa Talang Jambe Kota Palembang serta bahan additive abu sekam padi yang berasal dari Mahasiswa Universitas Sriwijaya menyatakan bahwa hasil sampel tanah asli berasal dari Desa Talang Jambe yang digolongkan pada tanah berbutir halus dan termasuk ke dalam klasifikasi tanah lanau atau tanah lempung dengan plastisitas rendah. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari pencampuran abu sekam padi pada batu bata diperoleh hasil nilai kuat tekan tertinggi terdapat sampel batu bata dengan campuran 5 % Abu Sekam Padi. Dikarenakan pengaruh dari kandungan kimia (Silika) yang lebih tinggi terkandung pada abu sekam\padi. Sehingga batu bata dengan campuran abu sekam padi memiliki kuat tekan yang lebih besar.

Kata Kunci: Peningkatan mutu, Kualitas Produk, Batu bata, Usaha

ABSTRACT: The red brick industry using the traditional method still has a lot of red bricks that crack easily, because the soil construction in each region is different. So that cracked or broken products cannot be marketed, it is necessary to improve the quality of red brick production using traditional methods. The bricks in the community break easilly and have low compressive strength values. The original soil comes from the village of Talang Jambe which is classified as fine grained soil and is included in the classification of silt or clay soil with low plasticity. In carrying out this service activity a qualitative descriptive method. From mixing rice husk ash on the bricks, the highest compressive strength values were obtained from brick samples with a mixture of 5% pad husk ash. Due to the influence of the hinger chemical content (silica) contained in rice husk ash. So that bricks with a mixture of rice husk ash have a greater pressure kuse.

Keywords : Quality Improvement, Product Quality, Bricks, Business

Published
2023-08-29
Section
Articles