Sosialisasi Perilaku Keselamatan (Safety Behavior) Pada Pramudi Dan Pegawai Pengelola Operasional Angkot Feeder Lrt Kota Palembang

  • rhaptyalyani herno della
  • Melawaty Agustien rhapty@unsri.ac.id
  • Sarino Sarino Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Betty Susanti Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Citra Indriyati Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Debby Yulinar Permata Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Puteri Kusuma Wardhani Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Indrayani Indrayani Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: feeder LRT, perilaku keselamatan, budaya keselamatan, angkutan kota, Light Rail Transit

Abstract

ABSTRAK: Kota Palembang sebagai kota terbesar kedua di pulau Sumatera memiliki laju pertumbuhan penduduk yang pesat. Faktor laju pertumbuhan penduduk menjadi pertimbangan akan pentingnya pengembangan transportasi umum sebagai solusi mengatasi kemacetan akibat terus bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan trend pemakaian kendaraan pribadi sebagai pilihan utama. Beroperasinya Light Rail Transit sejak tahun 2018 dan Teman Bus di kota Palembang sejak tahun 2020 telah membuka peluang sebagai pilihan moda baru untuk masyarakat kota Palembang. Angkutan kota feeder LRT Musi Emas beroperasi pada Juli 2022 sebagai moda pengumpan terintegrasi yang memiliki sistem pengelolaan canggih berbasis teknologi informasi dan standar pelayanan minimum. Penerapan keselamatan menjadi kunci pokok dalam pengoperasian pelaksanaan feeder LRT dikarenakan pelayanan transportasi berhubungan erat terhadap aspek keselamatan. Seperti diketahui, bahwa jumlah kecelakaan terbesar berasal dari kesalahan manusia (human error), oleh karena itu perlu adanya penerapan perilaku keselamatan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan melayangkan kuesioner kepada para pramudi dan manajerial feeder LRT Kota Palembang, diketahui bahwa penerapan perilaku keselamatan pada Perusahaan penyedia jasa angkutan ini sudah cukup baik sehingga dapat menunjang iklim keselamatan dan budaya keselamatan pada Perusahaan pengelola operasionala angkot feeder LRT Kota Palembang saaat ini. Kata

Kunci: feeder LRT, perilaku keselamatan, budaya keselamatan, angkutan kota, Light Rail Transit

ABSTRACT: Palembang, the second-largest city on the island of Sumatra, is experiencing rapid population growth. The population growth rate is a factor to consider when it comes to the importance of developing public transportation as a solution to address traffic congestion caused by the increasing number of residents, coupled with the trend of using private vehicles as the primary choice. The Light Rail Transit (LRT) operation since 2018 and the Teman Bus in Palembang since 2020 have opened up opportunities as new transportation options for the people of Palembang. The city’s feeder transportation system, LRT Musi Emas, has operated since July 2022 as an integrated feeder mode with advanced information technology-based management systems and minimum service standards. Safety implementation is crucial to operating the feeder LRT, as transportation services are closely related to safety concerns. As it is well-known, the majority of accidents result from human error, hence the importance of implementing safety behaviors. Based on the service dedication activities conducted by surveying the LRT feeder operators and managers in Palembang, it is evident that the implementation of safety behaviors within the transportation service provider company is already quite good. Implementing safety behavior will contribute to the safety climate and safety culture within the operational management of Palembang's feeder LRT transportation system.

Keywords: LRT feeder, safety behavior, safety culture, public transport, Light Rail Transit, keselamatan

Published
2024-12-21
Section
Articles