Pembuatan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Melalui Pengolahan Limbah Kayu Karet Di Desa Sejaro Sakti Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir

  • M. Ihsan Riady Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Dyos Santoso Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Lia Cundari Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Rahmatullah Rahmatullah Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Joni Yanto Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
  • Hertanto Kesatria Sembiring Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Ahmad Julianto Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: Karbonisasi, Biobriket, Limbah Kayu Karet

Abstract

ABSTRAK: Tanaman karet banyak tersebar diseluruh wilayah Indonesia, terutama di pulau Sumatra dan pulau lain yang diusahakan baik oleh perkebunan negara, swasta maupun karet rakyat. Tanaman karet digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri akan bahan baku lateks yang dihasilkan. Tetapi batang kayu karet belum dimanfaatkan menjadi produk yang ekonomis, permasalahan serupa dialami oleh masyarakat desa Desa Sejaro Sakti yang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Indralaya di wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Pelasksanaan kegiatan edukasi dan pelatihan pengolahan kayu karet menjadi biobriket sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen Fakultas Teknik bagi masyarakat Desa Sejaro Sakti menjadi alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan kayu karet menjadi produk ekonomis bagi masyarakat desa. Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat desa yang berpenduduk 1146 orang (583 laki-laki dan 563 perempuan) dengan mayoritas mata pencaharian di bidang perkebunan. Pemanfaatan kayu karet melibatkan masyarakat dan mahasiswa meliputi persiapan bahan dan dilanjutkan pengolahan. Kegiatan selanjutnya merupakan sosialisasi penggunaan alat yang diikuti ± 50 masyarakat dengan harapan masyaraat dapat mengedukasi masyarakat lain dan mengaplikasikan langsung pada perkebunan pada desa Sejaro Sakti seluas ± 400 Ha. Dalam rangkaian kegiatan, dilakukan pengibahan alat karboniasasi biobriket sebagai alat yang akan digunakan masyarakat. Sampel seberat 450 gr briket yang dihasilkan dari proses karbonisasi mampu memanaskan 250 ml air selama 7 menit dalam uji coba yang dilaksanakan. Waktu nyala sampel selama 14 menit dan menjadi abu setelah 1 jam.

Kata Kunci:Karbonisasi, Biobriket, Limbah Kayu Karet

ABSTRACT: Rubber plants are widely distributed throughout Indonesia, especially on the island of Sumatra and other islands which is cultivated by both state, private and community rubber plantations. Rubber plants are used to meet industry needs for latex raw materials produced. But rubberwood has not been used as an economical product, a similar problem is experienced by the village community of Desa Sejaro Sakti, which is one of the villages at Indralaya in the Ogan Ilir District. The launching of education and training on rubberwood processing into bio-briquette as a form of community service for the Faculty of Engineering for the people of Sejaro Sakti Village is an alternative to increase the utilization of rubberwood into an economical product for the village community. This activity was welcomed by the village community with a population of 1146 people (583 men and 563 women) with the majority of livelihoods in the plantation sector. Utilization of rubberwood involves the community and students including material preparation and processing. The next activity is the socialization of the use of tools followed by ± 50 people in the hope that the community can educate other people and apply directly on plantations in the village of Sejaro Sakti covering an area of ± 400 ha. In a series of activities, a bio-briquette carbonization tool is carried out as a tool that will be used by the community. Samples weighing 450 gr of briquettes produced from the carbonization process were able to heat 250 ml of water for 7 minutes in the trial carried out. The sample flame time was 14 minutes and turned ash after 1 hour.

Keywords: Carbonization, Biobriquette, Rubber Wood Waste

Published
2019-12-05
Section
Articles