Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Non Ekonomi di Lembaga Pendidikan Agama Melalui Pelatihan Desain dengan Menggunakan Perangkat Lunak dan Teknologi Rapid Prototyping untuk Produk Kerajinan Tangan

  • Agri Suwandi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, Jakarta
  • Wina Libyawati Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, Jakarta
  • Chaerani Nisa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasila, Jakarta
Keywords: perangkat lunak, rapid prototyping, ekonomi kreatif

Abstract

ABSTRAK: Pendidikan diniyah dan pesantren merupakan lembaga pendidikan keagaman Islam berbasis masyarakat yang diperuntukkan untuk menyelenggarakan kegiatan agama secara tepadu dengan jenis pendidikan lainnya. Data dari Kementrian Agama tahun pelajaran 2011-2012 menunjukkan sekitar 3.004.807 siswa atau 79,93% dari total santri yang berada di pondok pesantren merupakan siswa yang menginap. Berdasarkan hal tersebut pengelola pondok pesantren membutuhkan biaya besar untuk menghidupi siswa/siswi serta para tenaga pengajar dan pendukungnya. Permasalahannya adalah pengetahuan dan fasilitas yang ada belum mendukung sepenuhnya mengajarkan siswa/siswi yang mondok untuk melakukan kegiatan keekonomian. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberdayakan siswa/siswi untuk dapat membuat produk-produk kerajinan tangan dengan menggunakan perangkat lunak (SOLIDWORKS) dan rapid prototyping (3D Pen). Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan yang dilakukan dalam kurun waktu 20 jam. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah meningkatnya kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswa/siswi dalam mendesain produk kerajianan tangan dengan menggunakan perangkat lunak, serta mampu mewujudkan produk tersebut dengan teknologi rapid prototyping.

Kata Kunci:perangkat lunak; rapid prototyping; ekonomi kreatif

ABSTRACT:Madrasah diniyah was an educational institution which implemented both Islamic principles and general curriculum, in providing education for its students. The Indonesian Ministry of Religious Affairs data between years 2011-2012 showed that around 3,004,807 students or 79.93% from the total Islamic students (known as santri), were resided in the boarding school during their educational period. The traditional boarding school management required large investment in order to conduct that collaborated curriculum, which was included living expense, dormitory facility, and other fundamental necessities, in order to deliver religious teachers with the knowledge both in Islamic teaching and social-economical knowhow. Hence to at most of those boarding schools were allocated the investment more to the religious activities in comparison to other activities such as entrepreneur training based on applicative technology. The purpose of this activity was to empower santri, to be start up entrepreneurs, by transforming household waste in to handicraft with economical value. The activities were divided in to: handicraft design using design software (SOLIDWORKS), and manufacture handicraft using 3D pen rapid prototyping. The structural training with professional trainer was conducted for 20 hours. The expected outcome was santri have the skill and knowledge to design handicraft from household waste and able to manufacture the handicraft using that rapid prototyping technology.

Keywords: design software; rapid prototyping; startup entrepreneur

Published
2021-11-08
Section
Articles