PEMBINAAN DAN EDUKASI METODE IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA MAKANAN DI LINGKUNGAN MADRASAH ALIYAH PATRA MANDIRI

  • Enggal Nurisman Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Syaiful Syaiful Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Tuty Emilia Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Elda Melwita Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Syahrul Takfiri Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
  • Nucke Aurelia Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: Boraks, formalin, analisa kualitatif, tes kit

Abstract

ABSTRAK: Beberapa kasus penyalahgunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pada umumnya, bahan kimia berbahaya berupa boraks dan formalin masih digunakan oleh pedagang yang tidak bertanggung jawab sebagai bahan pengawet makanan. Padahal zat kimia tersebut merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya yang akan memberikan pengaruh dan dampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan program edukasi untuk menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya tersebut serta metode identifikasi terhadap kandungan zat berbahaya tersebut dalam makanan. Kegiatan edukasi ini dilakukan di Madrasah Aliyah Patra Mandiri dengan melibatkan siswa kelas XI sebanyak 113 orang. Program ini berupa kegiatan penyuluhan serta praktek uji coba identifikasi boraks dan formalin dalam makanan yang melibatkan peserta terhadap 20 sampel makanan. Sampel tersebut berupa berupa bakso, tahu, pempek tahu dan siomay. Untuk mengukur tingkat pemahaman dan kesadaran siswa terhadap potensi bahan kimia berbahaya tersebut dilakukan pengisian kuesioner sebelum dan setelah program edukasi. Identifikasi kandungan kimia berbahaya dalam makanan dilakukan dengan analisis kualitatif menggunakan test kit boraks dan formalin. Sampel yang diuji dibagikan sebanyak 8 sampel pada 5 kelompok peserta. Hasil tes menunjukkan bahwa dari 40 sampel tersebut terdapat 13 sampel (32,5 %) berupa tahu, siomay dan bakso terindikasi kandungan formalin dan 14 sampel (35 %) berupa bakso, siomay dan pempek tahu terindikasi kandungan boraks. Dari kuesioner dan pengukuran tingkat pemahaman peserta terdapat sejumlah parameter yang menunjukkan peningkatan tingkat pemahaman dan kesadaran setelah pelaksanaan program edukasi. Hal ini mengindikasikan bahwa program edukasi ini dapat berperan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan peserta terhadap kandungan bahan kimia berbahaya dalam makanan.

Kata Kunci: Boraks, formalin, analisa kualitatif, tes kit

ABSTRACT: Some cases of misuse of harmful additives in food cause concern among the public . In general , hazardous chemicals such as borax and formalin are still used by some irresponsible traders as food preservatives . These additives will certainly have negative effects and impacts on health . Therefore , it is necessary to carry out an educational program and the introduction to identification methods of the content of harmful substances in food in order to foster public awareness and vigilance . This educational activity was carried out at the Aliyah Patra Mandiri Madrasah by involving 113 students. This program is in the form of counseling activities as well as practical testing for identification of borax and formalin in food which involves all participants on 20 food samples . The samples were meatballs , , tofu , pempek and dumplings . To measure students ' level of understanding and awareness of the potential of hazardous chemicals , questionnaires were filled out before and after the education program . Identification of hazardous chemical content of food is carried out by qualitative analysis using borax and formalin test kits . The samples tested were divided into 8 samples of 5 groups of participants . The test results showed that of the 40 samples there were 13 samples (32,5 %) in the form of tofu, bakso and dumplings that indicated formalin content and 14 samples (35 %) in the form of meatballs, dumplings and pempek that indicated borax content. The results of the questionnaire distributed among all participants showed an increase in the level of understanding and awareness after the implementation of the education program . This shows that this educational program is useful in increasing public awareness and understanding not to consume food ingredients that are indicated to contain hazardous chemicals

Keywords: Borax, formalin, qualitative analysis, test kits

Section
Articles