Edukasi Arsitektur Tradisional Pada Anak Usia Sekolah Education Of Traditional Architecture For Primary School Student
Abstract
ABSTRAK: Rumah tradisional di Sumatera Selatan memiliki struktur panggung. Rumah panggung merupakan suatu bentuk kearifan local dalam upaya beradaptasi dengan lingkungan berair. Generasi muda saat ini tidak melihat rumah panggung sebagai suatu hasil dari budi bangsa. Padahal keberadaan rumah panggung ini memberikan arti penting bagi identitas kota. Di Palembang sendiri terdapat banyak hunian rumah panggung baik di permukiman tradisional tepian sungai. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengenalan pada generasi penerus mengenai kekayaan arsitektur rumah panggung, khususnya anak-anak. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang kekayaan dan kecerdasan lokal dari rumah tradisional kepada anak usia sekolah dasar, tepatnya sekolah yang siswanya bermukim di tepian Sungai Musi. Metoda yang dilakukan adalah ceramah dan praktik. Pada ceramah dijelaskan pengetahuan arsitektur dan struktur rumah panggung. Metode praktik dilakukan dengan pendampingan membuat model rumah panggung oleh siswa SD 78 Kelurahan 7 Ulu Palembang. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan ini dilakukan pretest dan posttest. Hasil menunjukkan penurunan persentase ketidak fahaman tentang rumah panggung. Hasil analisa statistik deskriptif menunjukkan kenaikan jumlah siswa yang faham dengan pengetahuan tentang rumah panggung. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman mengenai rumah panggung pada siswa SD 78 Kelurahan 7 Uu yang tinggal di permukiman tradisional.
Kata Kunci : kekayaan arsitektur, rumah panggung.
ABSTRACT: Traditional houses in South Sumatra have a stilt structure. Stilt houses are a form of local wisdom in effort to that adapt to watery environment. Today's young generation does not see stilt houses as a result national treasure of thoughts although the existence of this stilt house gives an important meaning for the identity of the city. In Palembang, there are many houses on stilts in traditional riverside settlements. Therefore it is necessary to introduce the next generation about the treasure of stilt house architecture, especially for children. The purpose of this activity is to provide education about local wisdom and intelligence learned from traditional stilt house for primary school children who live on the banks of the Musi River. The method used is lecture and practice. In the lecture method, the knowledge on architecture and the structure of the stilt house were explained. The practical method is carried out by assisting students in making a model of a stilt house. The location of this activity was conducted at Sekolah Dasar Negeri 78, 7 Ulu District, Palembang. To find out the success of this activity, a pretest and posttest were conducted. The results showed a decreasing percentage of understanding on stilt house. The descriptive statistical analysis showed that there is an increase in the number of students who understood the knowledge of the stilt house. This shows that there is an increase in understanding of the stilt house for students in SDN 78 of 7 Uu District who live in traditional settlements.
Keywords : architectural treasure, stilt structure