Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Bishop dan Fellenius di Desa Margopatut, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur
Abstract
Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan faktor penting dalam pekerjaan yang menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan, serta kelancaran produksi di sekitar lereng. Untuk mengetahui kemantapan suatu lereng diperlukan pengukuran nilai Faktor Keamanan (FK) pada area tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan studi literatur, sampel tanah dan batuan, data primer, dan data sekunder. Penyusun melakukan penelitian di Dusun Wates dan di Dusun Mojo, Kecamatan Sawahan karena terlihat banyak bidang rekah. Penelitian menggunakan perhitungan dan pemodelan dari Software Slide 6.0. Pada hasil penelitian ini lereng (A) memiliki geometri lereng dengan sudut 78°, tinggi lereng 24,51m, berat jenis (γ) 2,76 kN/m3, kohesi (c) 26,48 kPa, dan sudut geser dalam (ϕ) 34,45°, lereng relatif stabil dengan nilai FK = 1.526 – 1.729, menjadi tidak stabil apabila ditambahkan beban yaitu FK = 1.443 – 1.610. Lereng (B) memiliki geometri lereng dengan sudut 85°, tinggi lereng 12 m, berat jenis (γ) 2,64 kN/m3, kohesi (c) 9,44 kPa, dan sudut geser dalam (ϕ) 3,5°, lereng tidak stabil dengan FK = 0.781 – 0.841, setelah diberikan beban tambahan yaitu FK = 0.638 – 0.685. Selanjutnya penyusun menggunakan sampel Lereng B untuk meningkatkan nilai FK agar lebih stabil. Dikarnakan Lereng B tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 12m dengan slope yang cukup besar yaitu 85o, maka memungkinkan untuk mengurangi kemiringan dari lereng tersebut. Pengurangan kemiringan menggunakan sampel perhitungan dan pemodelan Lereng B Metode Bishop Tanpa Beban. Dari hasil perhitungan nilai FK menggunakan Software Slide 6.0 dapat disimpulkan bahwa pengurangan kemiringan pada Lereng B setidaknya dibawah 40o untuk mendapatkan nilai FK>1.5.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.