Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Penginderaan Jauh Daerah Gununglarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Penginderaan Jauh Daerah Gununglarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

  • Rio Bagas Prakoso Universitas sriwijaya
  • Elisabet Dwi Mayasari
  • Endang Wiwik Dyah Hastuti
Keywords: stabilitas lereng, vegetasi, DEM, PENGINDERAAN JAUH

Abstract

Analisis kestabilan lereng diperlukan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan atau keruntuhan lereng, dengan cara pengukuran lereng, tujuannya untuk mengetahui faktor keamanan suatu potensi longsor. Daerah Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang sering terjadi bencana longsor, tepatnya pada Kabupaten Majalengka. Litologi di daerah penelitian ini berupa batupasir, batuserpih, batulempung, dan breksi. Batupasir dan batuserpih merupakan yang paling dominan dengan luasan hampir 50% dari daerah penelitian dan memilik potensi mengalami keruntuhan lereng. Metodologi penelitian menggunakan penginderaan jauh seperti data multispektral landsat TM dan Radarsat SAR untuk mendapatkan faktor penting dalam menentukan kestabilan lereng, sudut kemiringan (α) berasal dari Digital Elevation Model (DEM) yang dihasilkan dari data stereo Radarsat SAR, parameter indeks vegetasi dengan menerapkan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan atau keruntuhan lereng, terkhususnya faktor keamanan suatu lereng, dengan cara pengukuran lereng, menghitung besarnya bidang geser untuk menjaga kestabilan lereng dan menghitung kuat geser yang menyebabkan terjadinya longsor. Hasil penelitian berupa peta-peta berbagai parameter yang dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis stabilitas lereng dan dapat berguna bagi wilayah Jawa Barat khususnya daerah Gununglarang.

Published
2022-08-17
How to Cite
Prakoso, R., Mayasari, E., & Hastuti, E. W. (2022). Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Penginderaan Jauh Daerah Gununglarang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Journal of Geology Sriwijaya, 1(1), 1-11. https://doi.org/https://doi.org/10.62932/jgs.v1i1.1163