Potensi Keharaan Formasi Hulusimpang Berdasarkan Komposisi Mineral pada Batuan di Daerah Air Putih, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu

  • Mia Oktarina Universitas Sriwijaya
  • Edy Sutriyono Sriwijaya University
Keywords: Agrogeology, Air Putih, Lebong, Geology

Abstract

Pembangunan berkelanjutan atau SDGs 17, tidak lepas kaitannya dengan ilmu kebumian. Salah satu aspek kebumian yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu agrogeologi. Agrogeologi sebagai disiplin ilmu baru yang memanfaatkan material alam untuk dimanfaatkan unsur hara dari mineral pada batuan.Formasi Hulusimpang terendapkan secara menjari dengan Formasi Seblat pada Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. Kemudian kedua formasi tersebut diintrusi oleh Formasi Granit. Daerah penelitian ini berada di Daerah Air Putih Kabupaten Lebong yang secara tektonik berada pada grup Woyla yang didominasi oleh batuan vulkanik. Berdasarkan hasil observasi lapangan, didapatkan jika daerah penelitian didominasi oleh Formasi Hulusimpang (Tomh) dengan keterdapatan batuan intermediate berupa andesit, dan batuan felsic berupa tuff dan batudasit. Batuan tersebut memiliki komposisi mineral berupa mineral kuarsa, opak, klorit, plagioklas, piroksen, sanidin, hornblend, klorit, dan olivine. Dengan mineral yang tergolong mudah lapuk dan memiliki potensi hara berupa plagioklas, piroksen, sanidin, hornblend, klorit, dan olivine. Sehingga potensi unsur hara yang dimiliki berupa Na, Ca, Mg, Mn, Fe, dan K.

Author Biography

Edy Sutriyono, Sriwijaya University

Dosen Program Studi Teknik Geologi, sekaligus guru besar di Universitas Sriwijaya

Published
2022-12-09
How to Cite
Oktarina, M., & Sutriyono, E. (2022). Potensi Keharaan Formasi Hulusimpang Berdasarkan Komposisi Mineral pada Batuan di Daerah Air Putih, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Journal of Geology Sriwijaya, 1(2), 16-24. https://doi.org/https://doi.org/10.62932/jgs.v1i2.1489