ESTIMASI SUMBERDAYA PASIR BATU HASIL ERUPSI GUNUNG SEMERU MENGGUNAKAN METODE PENAMPANG TEGAK
Abstract
Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl adalah salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Gunung Semeru terbentuk karena subduksi Lempeng Indo-Australia. Gunung Semeru merupakan gunung aktif yang pada tahun 2021 mengalami erupsi. Pasir batu yang ditumpahkan saat erupsi Gunung Semeru berada di Daerah Aliran Sungai Curah Kobokan, Sapiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Komoditas pasir batu dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Sumber daya merupakan cebakan mineral di kerak bumi dengan ukuran, jenis dan jumlah yang mempunyai nilai ekonomi dan kemungkinan yang beralasan sehingga dapat diekstrasi secara ekonomis. Tujuan penelitian adalah menghitung sumber daya pasir batu hasil erupsi Gunung Semeru sehingga dapat diketahui jumlah pasir batu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian penaksiran pasir batu dilakukan di Daerah Aliran Sungai Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur dengan luas 12 ha. Metode yang digunakan untuk menghitung taksiran sumber daya pasir batu adalah penampang tegak. Penampang tegak merupakan metode yang sederhana, mudah dan cepat karena membuat sayatan pada badan endapan mineral. Perhitungan volume pasir batu setiap sayatan menggunakan persamaan mean area dan frustum. Sayatan yang menggunakan persamaan mean area ada 18, untuk frustum ada 1. Interval setiap sayatan yang digunakan yaitu 20 meter. Sayatan yang dihasilkan seluas 12 ha adalah 19 sayatan. Volume pasir batu yang berhasil dihitung menggunakan metode penampang tegak yaitu 394.094,5 m2. Lokasi penelitian perlu diperluas lagi untuk memastikan berapa sumber daya pasir batu hasil erupsi Gunung Semeru. Memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan keyakinan geologi, ekonomi, dan densitas pasir batu.
References
[2] S.K. Haldar. (2018). Mineral Exploration Principles and Applications 2nd Edition. Elsevier.
[3] S.M. Gandhi and B.C. Sarkar. (2016). Essential of Mineral Exploration and Evaluation: Elsevier.
[4] Purwonoghroho, S.S. (2020). Estimasi Sumberdaya Pasir Batu dengan Metode Cross Section dan Metode Contour di PT Muntiplus Sepakat, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.Skripsi, Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran.
[5] Putri, A. Marsudi. Meliasari, F. (2019). Studi Perhitungan Sumberdaya Tambang Pasir Pasang dengan Metode Cross Section CV. Indo Tambang Sejahtera Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Skripsi, Universitas Tanjungpura Pontianak.
[6] Rauf, A. (2017). Modul Perhitungan Cadangan Endapan Mineral. Fakultas Teknik Mineral UPN Veteran Yogyakarta.
[7] Carras, S. (1990). Sampling Evaluation and Basic Principles of Ore Estimation. Tidak Diterbitkan.
[8] SNI 6728.4. (2015). Penyusunan Neraca Spasial Sumberdaya Alam-Bagian 4: Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan Batubara. Badan Standaisasi Nasional Indonesia. Jakarta.
[9] Gautama, A.G Novianto, D, Pradani, IP. (2018). Sumberdaya, Cadangan, Produksi Mineral dan Batuan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Jurnal Qua Teknika. 11(1). 52-66.
[10] Suyanto, Hadisantono R., Kusnama, Chaniago R., Baharuddin R.,. (1992). Geologi Lembar Turen, Jawa Timur, skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.