ANALISIS KEBUTUHAN UDARA UNTUK MERANCANG SISTEM VENTILASI AMAN

  • Riyamizard Z. Universitas Sriwijaya
  • M. T. Toha Universitas Sriwijaya
  • S. Komar Universitas Sriwijaya
Keywords: ventilasi, udara, rancangan

Abstract

Tambang bawah tanah (Underground Mining) adalah suatu sistem penambangan yang kegiatannya dilakukan di bawah permukaan bumi. Sistem ventilasi yang digunakan CV. Bara Mitra Kencana adalah ventilasi hembus, bertujuan untuk menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang bagi pernafasan pekerja dan proses lain yang memerlukan udara. Pada lokasi lubang tambang BMK 35 lori 4 pernah terjadi kecelakaan kerja akibat kurangnya suplai oksigen menyebabkan kematian dua orang pekerja. Dari hasil pengukuran gas menggunakan alat multigas detector didapatkann kandungan gas methan CH4 sebesar 7 LEL dan gas CO 36 PPM. Sistem forcing (hembus) menggunakan blower 14 Inch dan 12 Inch, debit udara yang dihasilkan sudah melebihi standar (2 m2/menit) akan tetapi gas-gas berbahaya belum dapat terurai dengan baik. Oleh karena itu, re-design  ventilasi diperlukan dengan menerapkan sistem ventilasi forcing overlap, yaitu perpaduan sistem hembus dengan hisap dengan menempatkan blower pada lokasi 8 meter sebelum cabang C6 pada saluran udara masuk. Selanjutnya pada dekat lokasi kerja dipasang exhaust untuk  menarik udara segar yang tersirkulasi ke lokasi Front kerja (FK). Pada lokasi front kerja ditambahkan satu (1) exhaust agar membantu menarik udara keluar menuju pintu masuk.

References

[1] Hartman, H. L., Mutmansky, J. M., Ramani, R. V. (Raja V. ., & Wang, Y. J. (2012). Coal Mine Ventilation Systems (pp. 455–524). Wiley.

[2] Heriyadi, B. (2017). Rancangan Dan Pembuatan Alat Simulasi Sistem Ventilasi Tambang Pada Laboratorium Untuk Pembelajaran Ventilasi Tambang. Jurnal Sains Dan Teknologi: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Teknologi Industri, 17(2);147.https://doi.org/10.36275/stsp.v17i2.74.

[3] Singh, H., & Mallick, J. (2015). Utilization of Ventilation Air Methane in Indian Coal Mines: Prospects and Challenges. Procedia Earth and Planetary Science, 11, 56–62. https://doi.org/10.1016/j.proeps.2015.06.008.

[4] Huang, R., Shen, X., Wang, B., & Liao, X. (2020). Migration characteristics of CO under forced ventilation after excavation roadway blasting: A case study in a plateau mine. Journal of Cleaner Production, 267, 122094. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122094.

[5] Nata, R. A., & Nanda, H. F. (2019). Analysis on Ventilation System in Holes C1 Underground Mines of Pt. Nusa Alam Lestari, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, West Sumatera. Jurnal GEOSAPTA, 5(2), 115. https://doi.org/10.20527/jg.v5i2.6085.

[6] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2019). Kepdirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan.

[7] Feng, W., Zhu, F., & Lv, H. (2011). The use of 3D simulation system in mine ventilation management. Procedia Engineering, 26, 1370–1379. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2011.11.2313.

[8] Sestiana, R., & Heriyadi, B. (2019). Perencanaan Sistem Ventilasi Pada Tambang Batubara Bawah Tanah Seam C2 Di PT. Nusa Alam Letari, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Jurnal Bina Tambang, 4(2), 39–48.

[9] Syaputra, D., & Heriyadi, B. (2019). Analisis Pengaruh Kecepatan Aliran Udara Terhadap Penurunan Temperatur Efektif Pada Alat Simulasi Ventilasi Tambang Bawah Tanah. Jurnal Bina Tambang. Vol. 4 No. 1.

[10] Widodo, N. P. (2015). Studi Mengenai Ventilasi Tambang Batubara Bawah Tanah PT XYZ Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Ventsim Visual 3 Tanah PT XYZ Dengan Menggunakan Perangkat Lunak. August 2019 Prosiding Tpt Xxiv Dan Kongres Perhapi Ix 2015 (2015) (August 2019).
Published
2021-10-22
Section
Articles