PEMODELAN PENGARUH KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP KONSUMSI BATUBARA DI INDONESIA
Abstract
Perjanjian kerjasama ekonomi internasional merupakan salah satu upaya untuk mendorong terwujudnya liberalisasi perdagangan dan investasi pada negara-negara partisipannya. Bagi negara berkembang, perdagangan bebas dapat mengarah pada defisitnya neraca perdagangan melalui peningkatan impor barang-barang konsumsi. Di sisi lain, investasi asing akan memicu pertumbuhan sektor-sektor usaha serta mendorong peningkatan aktivitas produksi. Kegiatan produksi tersebut membutuhkan bahan baku berupa energi yang sebagian besar bersumber dari batubara yang jumlahnya terbatas dan bersifat non-renewable. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pengaruh kerjasama ekonomi internasional terhadap konsumsi batubara di Indonesia. Variabel yang digunakan sebagai representatif kerjasama ekonomi internasional adalah dengan ekspor, impor, produk domestic bruto (PDB), dan penanaman modal asing (PMA). Selanjutnya dilakukan Uji Kausalitas Granger untuk memetakan hubungan kausalitas antar variabel dan pemodelan menggunakan ekonometrik untuk mengetahui pengaruh dari kerjasama ekonomi internasional terhadap konsumsi batubara di Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat hubungan kausalitas searah antara dari pertumbuhan ekonomi (Y) ke konsumsi batubara (CC) serta dari ekspor (X) ke konsumsi batubara (CC). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Y dan X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi batubara di Indonesia. Hasil pemodelan pengaruh kerjasama ekonomi internasional terhadap konsumsi batubara menunjukkan bahwa peningkatan satu satuan PDB (Y) akan meningkatkan konsumsi batubara sebesar 0,7110977 sedangkan peningkatan satu satuan investasi asing (I) akan meningkatkan konsumsi batubara sebesar 0,1941997. Peningkatan satu satuan ekspor (X) akan meningkatkan konsumsi batubara sebesar 0,04469916 sedangkan peningkatan satu satuan impor (M) akan mengurangi konsumsi batubara sebesar 0,1007024.
References
[2] Anonim. (2017). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Perusahaan Listrik Negara 2017-2026.
[3] Badan Pusat Statistik. (2016). Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2016.
[4] Anonim. (2017). PP Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional.
[5] Anonim. (2016). BP Statistical Review of World Energy 2016.
[6] Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. (2015). Statistik Minyak Bumi dan Gas 2015.
[7] Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. (2015). Statistik Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2015.
[8] Anonim. (2014). Peraturan Pemerintah RI Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
[9] Badan Pusat Statistik. (2015). PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2001-2015.
[10] Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor Menurut Kode SITC 2015-2016.
[11] Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor Jilid III Tahun 2015.
[12] Badan Pusat Statistik. (2015). Laporan Perekonomian Indonesia 2015.
[13] Badan Pusat Statistik. (2016). Laporan Perekonomian Indonesia 2016.
[14] Acaravci A., Erdorgan S., Akalin G. (2015). The Electricity Consumption, Real Incomes, Trade Opennes and Foreign Direct Investment: The Empirical Evidence from Turkey. International Journal of Energy Economics and Policy, 5(4), 1050-1057.
[15] Keho, Y. (2016). Do Foreign Direct Investment and Trade Lead to Lower Energy Intensity?Evidence from Selected African Countries. International Journal of Energy Economics and Policy, 6(1), 1-5.
[16] Rafindadi, A. A. (2015). Economic Prediction on The Effects of Financial Development and Trade Opennes on The German Energy Consumption. International Journal of Energy Economics and Policy, 5(1), 182-196.
[17] Gujarati and Porter. (2010). Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.
[18] Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya.Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
[19] Yusgiantoro, P. (2000). Economi Energi Teori dan Praktik. Jakarta : Pustaka LP3ES.