BENEFISIASI BIJIH MANGAN PALUDDA KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN MENGGUNAKAN MAGNETIC SEPARATOR

  • M. I. Juradi Universitas Muslim Indonesia
  • N. Asmiani Universitas Muslim Indonesia
  • H. Anwar Universitas Muslim Indonesia
  • S. Bakri Universitas Muslim Indonesia
  • M. Arifin Universitas Muslim Indonesia
  • S. R. Nurhawaisyah Universitas Muslim Indonesia
Keywords: benefisiasi, bijih mangan, magnetic separator, kadar, recovery

Abstract

Sampai saat ini di Indonesia, bijih mangan berkadar rendah belum termanfaatkan secara optimal. Cara meningkatkan kadar bijih mangan yaitu dengan proses benefisiasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi kadar Mn pada fraksi ukuran yang berbeda dari hasil analisis ayak dan mengetahui pengaruh fraksi ukuran terhadap peningkatan kadar dan recovery MnO  dari kegiatan magnetik separator. Pada penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif berdasar dari hasil percobaan laboratorium. Dilakukan analisis ayak untuk mengetahui distribusi kadar Mn pada berbagai ukuran butir serta melakukan variasi ukuran (mesh) dalam percobaan pemisahan magnetik diantaranya:, +80,  -80+100,  -100+150, -150+200, -200, dengan kondisi percobaan umpan sebanyak 500 gram, intensitas magnet 1 Tesla, drum kondisi kering, kecepatan drum 400 rpm. Dari hasil pengujian X-Ray Diffraction menunjukan mineral dominan di antaranya goethite, jarosite, mordenite, hematit dan manganite sebagai mineral pembawa bijih mangan. Sedangkan hasil pengujian X-Ray Fluorescences pada berbagai fraksi ukuran menunjukan distribusi kadar MnO pada umpan tertinggi diperoleh pada ukuran -200 mesh sebesar 38,66%.  Pada percobaan benefisiasi didapatkan hasil optimum pada fraksi ukuran -150+200 mesh dengan nilai kadar dan recovery MnO masing-masing sebesar 48,23% dan 57%.

References

[1] Sufriadin, Nur, Irzal Nur., Widodo, Sri. (2015). Studi Mineralogi Dan Geokimia Endapan Mangan Daerah Paluda Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. proceeding, seminar nasional kebumian ke-8, 202-210.

[2] Ginting, I. (2015). Percobaan Peningkatan Kadar Mangan Menggunakan Magnetic Separator. Metalurgi, 26(1), 27-33 Magnetic and Electrical Separation, 9, 69-82.

[3] Bochkarev, G.R; Rostovtsev, V.I; Vobly, P.D; Zubkov, N.I. (2004). High Gradient Magnetic Separation For Dressing of Weak Magnetic Ores. Journal of Mining Science, 40(2), 23-29.

[4] Tripathy SK, Suresh N. (2017). Influence of particle size on dry high-intensity magnetic separation of paramagnetic mineral. Advanced Powder Technology, 28(3), 1092-1102.

[5] Juradi, M.I; Umar, E.P; Nurhawaisyah, S.R; Bakri, S. and Arifin, M. (2021). Pengaruh Ukuran Partikel Pada Proses Peningkatan Kadar Dan Perolehan Bijih Besi Bontocani Menggunakan Dry Intensity Drum Magnetic Separator. Jurnal Pertambangan, 5(4), 153-157.

[6] Waheed Ur Rehman; Amin Ur Rehman; Faridullah Khan; Mohammad Younas; Amir Muhammad. (2020). Studies on Beneficiation of Manganese Ore through High Intensity Magnetic Separator. Advances in Sciences and Engineering, 12(1), 21-27.

[7] Rao; G.V; Mohapatra, B.K; Tripathy, A.K. (2018). Enrichment of The Manganese Content By Wet High Intensity Magnetic Separation From Chikla Manganese Ore India.

[8] Juradi, MI. (2018). Studi Penurunan Kadar besi Pada Bijih Feldspar Asal Medan dengan Metode Bioleaching dan Magnetik Separator. Jurnal Geomine, 6(1), 20-25.

[9] Wills, B. A. Wills. (2006). Mineral Processing Technology, Oxford, UK: Butterworth-Heinemann, 444.

[10] Juradi, MI; Bakri, Hasbi. (2020). Peningkatan Kadar Bijih Besi Batubessi Kec. Barru, Kab. Barru, dengan Metode Pemisahan Magnetik. Jurnal Geosapta, 4(2), 5-12.
Published
2023-03-27
Section
Articles