ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT ANGKUT MERCY3939K DENGAN SCANIAP380 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN
Abstract
Kegiatan pengupasan overburden merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebelum dilakukan kegiatan coal getting. Penggunaan alat angkut pada biaya pengupasan overburden merupakan komponen biaya terbesar yang akan dikeluarkan oleh perusahaan diakibatkan oleh populasi unit yang paling banyak. Biaya tersebut terdiri dari biaya owning cost dan operating cost. Biaya produksi sangat dipengaruhi oleh produktivitas alat dimana semakin lama penggunaan alat maka performa alat akan menurun. Pada penelitian ini, umur alat telah digunakan selama lima tahun penggunaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa biaya alat angkut yang menguntungkan, sehingga memberikan keuntungan dengan mempertimbangkan biaya kepemilikan dan operasional serta biaya produksi dengan mengkorelasikannya dengan produktivitas alat. Berdasarkan penelitian didapatkan produktivitas Mercedes Benz Actross 3939K sebesar 53,12 bcm/jam dengan biaya kepemilikan Rp 60.512/jam dan biaya operasional Rp 448.598/jam. Sedangkan produktivitas Scania P380 sebesar 37,25 bcm/jam dengan biaya kepemilikan Rp 63.718/jam dan biaya operasional Rp 420.411/jam. Dengan membagi nilai produktivitas alat didapatkan biaya produksi Mercedes Benz Actross 3939K Rp 9.584/bcm sedangkan Scania P380 Rp 12.996/bcm. Berdasarkan biaya produksi tersebut disimpulkan bahwa walaupun operating cost dump truck Mercedes Benz Actross 3939K lebih besar namun unggul secara performa sehingga Mercedes Benz Actross 3939K lebih ekonomis secara biaya produksi dibandingkan dengan dump truck Scania P380.
References
[2] Harsiga, E., & Novianto, E. I., (2017). Analisis Konsumsi Bahan Bakar Alat Angkut Articulated Dump Truck Cat D400e Ditinjau Dari Pengaruh Perawatan, Umur Alat Angkut Pada Pengangkutan Overburden Di PT Baturona Adimulya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Teknik Patra Akademika, 8(2), 10-18.
[3] Putra, R. P., & Gusman, M., (2020). Evaluasi Hasil Produktivitas Alat Gali Muat Excavator PC-400 Pada Proses Penambangan Batubara di PT. Artamulia Tatapratama. Jurnal Bina Tambang, 5(1), 225-234.
[4] Mirzha, P. D., MS, M., & Fadhillah., (2014). Analisis Perbandingan Biaya Penggunaan Alat Angkut Rdt Terex Tr60 Dengan Rdt Euclid R60 Pada Penambangan Overburden Di Pit E Utara PT. Karbindo Abesyapradhi. Jurnal Bina Tambang, 1(2).
[5] Isgianda, F., Sumarya, & Prabowo, H., (2018). Evaluasi BIaya dan Kebutuhan Alat Angkut dan Alat Muat Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Overburden) PIit B PT. Bina Bara Sejahtera Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Jurnal Bina Tambang, 3(3), 1255-1261.
[6] Anisari, R. (2016). Produktivitas Alat Muat dan Angkut Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di PIT 8 Fleet D PT. Jhonlin Baratama Jobsite Satui Kalimantan Selatan. Jurnal INTEKNA, 16(1), 77-81.
[7] Ferdian, Y., & Ansosry. (2017). Estimasi Kebutuhan Peralatan Tambang Batubara Untuk Mencapai Target Produksi Pada Tahun 2017 Pt. Partner Resource Indonesia Jobsite Sungai Lilin, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Bina Tambang, 3(3), 1024-1033.
[8] Sandier, E., & Prabowo, H. (2018). Evaluasi Kebutuhan dan Estimasi Biaya Alat Muat Kobelco 380 dan Hitachi 350 Dengan Alat Angkut Scania P360 dan Mercedez Actroz 4043 Pada Pengupasan Overburden PT. Caritas Energi Indonesia Jobsite KBB, Sarolangun. Jurnal Bina Tambang, 3(3), 1091-1100.
[9] Octaviani, B. P. (2020). Analisa Kewajaran Atas Penggunaan Bahan Bakar Pada Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut Menggunakan Uji Dua-Ujung. Prosiding Tpt Xxix Perhapi Tahun 2020, (293-308).
[10] Ekky, S., Zaenal, & Widayati, S. (2017). Kajian Biaya Kepemilikan (Owning Cost) dan Biaya Operasi (Operating Cost) pada Peralatan Penambangan Batuan Andesit di PT Panghegar Mitra Abadi, Blok Gunung Gadung, Kampung Cikuya Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Prosiding Teknik Pertambangan Tahun 2017, 3(2), 669-677.