PEMETAAN SUMBER DAYA NIKEL LATERIT BERDASARKAN DATA TEST PIT DI DESA SUBAIM, MALUKU UTARA
Abstract
Pemetaan sumber daya mineral membantu dalam perencanaan penambangan yang berkelanjutan, pemanfaatan yang optimal, dan mengurangi dampak lingkungan. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Wasile Desa Subaim dan bertujuan untuk mengetahui sebaran kadar Ni dan ketebalannya menggunakan metode estimasi inverse distance square (IDS) dari data test pit dan menentukan distribusi kadar Ni berdasarkan kadar minimum nikel yang ekonomis untuk ditambang (cut off grade). Hasil pengolahan data pada zona overburden menunjukkan nilai kadar Ni <0,90% ditandai dengan area berwarna hijau dengan luas total 1,95 hektar dan rata-rata ketebalannya 2,81 meter. Kadar Ni >0,90% ditandai dengan warna merah, dengan luas 26,14 hektar dan rata-rata ketebalannya 3,51 meter. Zona saprolit terbagi dalam lima kelas, yaitu Ni ≥ 1,50 – < 1,60% hanya tersebar di TP02, luasnya 0,15 hektar dan ketebalan rata-rata 2,06 meter. Kadar Ni ≥ 1,60 – < 1,80% hanya tersebar di sekitar TP02 dan TP03X dengan luas 1,23 hektar dengan ketebalan rata-rata 2,07 meter. Kadar Ni ≥ 1,80 – < 2,00% tersebar di timur laut TP02, bagian barat TP03X dan sekitar TP06 dengan luas 3,84 hektar dengan ketebalan rata-rata 2,43 meter. Ni ≥ 2,00 – < 2,50 tersebar di area seluas 19,60 hektar dengan ketebalan rata-rata 2,1 meter. Ni ≥ 2,50 dengan luas 2,29 hektar di sebelah selatan sekitar SC_EXTP, TP01 dan TP05. Berdasarkan hasil estimasi sebaran kadar dan ketebalan Ni maka diperoleh kuantitas dan kualitas endapan. Luas total overburden 280.913,76 m2 dengan volume overburden 973.627,35 m3. Sedangkan total volume sumber daya nikel laterit sebesar 729.116,96 m3 dengan tonase bijih sebesar 1.020.763,74 ton dan kadar rata-rata sebesar 2,21%.
References
[2] Konopka, G., Szamałek, K., and Zglinicki, K., (2022). Ni-Co Bearing Laterites from Halmahera Island (Indonesia). Applied Sciences, 12(15).
[3] Maulana, A., Imai, A., Leeuwen, V., Watanabe, K., Yonezu, K., Nakano., T., Boyce., A., Page., L., and Schersten A., (2016). Origin and Geodynamic Setting of Late Cenozoic Granitoids in Sulawesi, Indonesia, J. Asian Earth Sci., 124, 102-125.
[4] Santoro, L., Putzolu, F., Mondillo, N., Boni, M., and Herrington, R., (2022). Trace element geochemistry of iron-(oxy)-hydroxides in Ni(Co)-laterites: Review, new data and implications for ore forming processes. Ore Geol. Rev., 140 (no March), 104501, 2022.
[5] Yanny, Ibrahim, MMHi., Jaya, A., Maulana, A., and Muliadi, (2021). Textural and mineralogical study of lava from Mount Gamalama, North Maluku, Indonesia. ARPN J. Eng. Appl. Sci., 16(10), 1013–1018.
[6] Rinawan, FI., Rosana, MF., Heriawan, MN., (2018). Keterkaitan Kelimpahan Unsur Major dan Minor dengan Zonasi Laterit Nikol Blok HZ (Harzburgit) dan Dunit (DN) Daerah Pulau Pakal, Halmahera Timur,” Buletin Sumber Daya Geologi, 13, 155–175.
[7] Rinawan, FI., Nugroho, H., and Wibawa, RR., (2018). Pemodelan Tiga Dimensi (3D) Potensi Laterit Nikel Studi Kasus: Pulau Pakal, Halmahera Timur, Maluku Utara, J. Iternas Rekayasa, 18(1), 56-65.
[8] Jenius, Gingga, F., Bargawa, WS., (2019). Analisis Perbedaan Kadar Endapan Bijih Nikel Saprolit antara Hasil Eksplorasi dengan Realisasi Penambangan pada Blok GC Pulau Gee Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara, Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan I (SEMITAN) Tahun 2019, Surabaya: Fakultas Teknik.
[9] Putrananda, AF., Rosana, MF., and Yuningsih, ET., (2024). Asosiasi Skandium dan Potensi Keberadaan Unsur Tanah Jarang pada Profil Laterit Nikel pada Daerah Wasile, Halmahera Timur, Maluku Utara. Jurnal Geologi dan Sumber daya Mineral, 25(4), 235–247.
[10] Choi, Y., Lee, I., and Moon, I., (2021). Geochemical and Mineralogical Characteristics of Garnierite From the Morowali Ni-Laterite Deposit in Sulawesi, Indonesia, Front. Earth Sci., 9, 761748.
[11] Supriatna, S., (1980). Geologic map of the Morotai quadrangle, North Maluku 1:250,000, Bandung, 1980.
[12] Conoras, WAK., Rasai, J., and Djin, A., (2020). Pemodelan Litologi dan Estimasi Sumberdaya Au Epithermal Daerah Loloda, Halmahera Barat Dengan Pendekatan Metoda Estimasi Inverse Distance Weight, Jurnal Dintek, 13(1), 28–38.
[13] Bargawa, WS., (2018). Perencanaan Tambang, Kedelapan. Yogyakarta, Kilau Book.
[14] Conoras, WAK. and Tabaika, (2019). Pemodelan Dan Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit Site Pulau Pakal PT. Antam (Persero) Tbk Ubp Nickel Maluku Utara Menggunakan Metode Inverse Distance Weight Dan Ordinary Kriging, J. Dintek, 12(1), 19–28.
[15] Conoras, WAK., and Djin, A., (2021). Pemodelan Estimasi Sumberdaya Endapan Emas (Au) Daerah Loloda Menggunakan Metode Inverse Distance Cube (ID3) Dan Ordinary Kriging (OK), J. Dintek, 14(2), 82–95.
[16] Welmer, FW., Dalheimer, M., (1986). Economic Evaluations in Exploration, Second. Berlin Heidelberg New York: Springer.
[17] Sinclair, AJ. and Blackwell, GH, (2009). Applied Mineral Inventory Estimation. Cambridge: Cambridge University Press.