ANALISA KEMANTAPAN LERENG HIGH WALL PADA PT MITRA SETIA TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN

  • Y. D. G. Cahyono Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
  • M. A. Tamanak Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
  • R. H. K. Putri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Keywords: geometri lereng, faktor keamanan, probabilitas kelongsoran, stabilitas lereng, high wall

Abstract

PT Mitra Setia Tanah Bumbu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Dalam aktivitas produksinya, cadangan batubara yang tersisa pada lereng highwall akan diambil, namun pada proses penggalian pembentukan lereng yang telah ada terjadi undercat yang mengakibatkan geometri lereng tidak sesuai dengan rancangan geometri lereng final. Ketidaksesuaian geometri lereng ini akan mempengaruhi stabilitas lereng tersebut, oleh sebab itu sebelum dilakukan pengupasan batubara perlu dilakukan analisis stabilitas lereng untuk mengetahui kondisi lereng aktual serta memberi rekomendasi geometri lereng yang aman berdasarkan perhitungan faktor keamanan dan probabilitas kelongsorannya. Tujuan penelitian adalah menentukan geometri yang aman didasarkan pada probabilitas kelongsorannya. Metode penelitian untuk penentuan keamanan lereng menggunakan teori keruntuhan Mohr-Coulomb sedangkan untuk menilai probabilitas kelongsoran menggunakan metode Monte Carlo. Hasil analisis menunjukkan nilai faktor keamanan pada model lereng desain pit limit 2020 sebesar 1.233 dan nilai probabilitas sebesar 18% dengan geometri tinggi lereng keseluruhan mencapai 36 meter dan sudut sebesar 380. Nilai faktor keamanan sudah memenuhi standar keamanan namun nilai probabilitasnya masih tinggi sehingga potensi terjadinya longsoran juga tinggi. Oleh sebab itu dilakukan perubahan geometri lereng dengan tinggi 36 meter dan sudut 360, sehingga menghasilkan nilai faktor keamanan sebesar 1.302 dan nilai probabilitas sebesar 2.6%. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan geometri lereng yang ada, semakin besar kemiringan dan ketinggian suatau lereng maka tingkat kestabilan semakin berkurang. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil ketinggian atau kemiringan suatu lereng maka tingkat kestabilannya semakin bertambah.

References

[1] D. S. Agustawijaya, (2019). Geologi Teknik. yogyakarta: ANDI.

[2] Z. A. Muhammad, N. P. Widodo, and S. H. Prassetyo, (2020). “Studi Pengaruh Geometri Lereng Pada Analisis Kemantapan Lereng 2D Dan 3D Dengan Metode Kesetimbangan Batas,” Indonesian Mining Professionals Journal, 2(1), 51–56.

[3] P. K. Wiradani and B. Heriyadi, (2018). “Analisis probabilitas kelongsoran menggunakan metode Monte Carlo pada highwall pit SB-II BK-14 PT. Trubaindo Coal Mining, site Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur,” Jurnal Bina Tambang, 3(4), 1615–1629.

[4] A. K. Leung, V. Kamchoom, and C. W. W. Ng, (2019). “Influences of root-induced soil suction and root geometry on slope stability: a centrifuge study Title: Post-Doctoral fellow Title: Chair Professor of Civil Engineering.” [Online]. Available: www.nrcresearchpress.com.

[5] S. Alfat, L. O. M. Zulmasri, S. Asfar, M. S. Rianse, and R. Eso, (2019). “Slope stability analysis through variational slope geometry using Fellenius Method,” in Journal of Physics: Conference Series, 1242(1).

[6] Y. Zhang, G. Chen, L. Zheng, Y. Li, and X. Zhuang, (2013). “Effects of geometries on three-dimensional slope stability.” [Online]. Available: www.nrcresearchpress.com

[7] M. Guo, X. Ge, and S. Wang, (2011). “Slope stability analysis under seismic load by vector sum analysis method,” Journal of Rock Mechanics and Geotechnical Engineering, 3(3), 282–288.

[8] T. Xu, J. Jaime Gómez-Hernández, H. Zhou, and L. Li, (2013). “The power of transient piezometric head data in inverse modeling: An application of the localized normal-score EnKF with covariance inflation in a heterogenous bimodal hydraulic conductivity field,” Adv Water Resour, 54, 100–118.

[9] Y. D. G. Cahyono, (2021). “Analisis Kestabilan Lereng Tambang Batu Gamping Menggunakan Teori Keruntuhan Hoek And Brown,” in Katalog Buku Karya Dosen ITATS, 147–156.

[10] Y. D. G. Cahyono and A. Khanifa, (2019). “The Influence of Structural Structures on Slope Stability at PT. Energi Batubara Lestari, South Kalimantan,” Promine, 7(1), 34–40.

[11] Y. D. G. Cahyono, (2021). “Analisis Kestabilan Lereng Highwall Berdasarkan Tingkat Kejenuhan Dengan Metode Probabilitas Pada Tambang Batubara PT X Kalimantan Timur,” 9, 229–238.

[12] S. Mahardika and U. Hamzah, (2017) “Analisis Kestabilan Lereng High Wall Berdasarkan Nilai Faktor Keamanan Dengan Metode Bishop Simplified Pada Pit S12gn PT. Kitadin Embalut Site, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,” Teknologi Mineral Ft Unmul, 5(2).

[13] A. Irwandy, (2016). Geoteknik Tambang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

[14] M. A. Azizi, S. Kramadibrata, R. K. Wattimena, I. D. S, and Y. Andriansyah, (2012). “Analisis risiko kestabilan lereng tambang terbuka (studi kasus tambang mineral x),” in Geomekanika Ke-1, 4(1), 19–27.

[15] M. A. Azizi et al., (2018) “Pengaruh Geometri Lereng Terhadap Perolehan Batubar Tertambang Di PT. Arutmin Indonesia Site Kintap Kalimantan Selatan,” in Seminar Nasional Pakar Ke 1, 267–276.

[16] S. L. Pangemanan and O. B. A. S. A.E Turangan, (2014). “Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland),” Jurnal Sipil Statik, 2(1), 22–28.
Published
2023-05-15
Section
Articles