Identifikasi Site Strategis Arsitektur Amfibi di Area Rawan Banjir Palembang, Indonesia
Abstract
Banjir kota yang marak terjadi di beberapa kota besar dunia merupakan salah satu fenomena yang tidak asing lagi, khususnya di Palembang. Banjir tahunan yang terjadi di Palembang ini lumrah terjadi dan bersifat alami. Tetapi seiring berjalannya waktu, banjir semakin berdampak negatif, membahayakan, dan mengancam kenyamanan hidup warga sekitar, terutama di beberapa titik rawan banjir di riparian Sungai Musi dan anak Sungai Musi. Beberapa sistem mitigasi bencana banjir telah dikaji untuk meminimalisir dampaknya, salah satunya dengan menerapkan sistem arsitektur amfibi di bangunan tempat tinggal warga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi strategis yang sesuai dengan kriteria pembangunan rumah amfibi guna membantu warga beradaptasi dengan banjir melalui desain yang adaptif. Dilakukan analisis SWOT yang bertujuan untuk menentukan lokasi paling strategis untuk arsitektur amfibi sesuai dengan hasil penilaian (scoring) tertinggi. Scoring dilakukan dengan memberi nilai dari 8 variabel pada tujuh lokasi rawan banjir di Kota Palembang. Variabel tersebut yaitu: kekuatan (ketinggian banjir yang sesuai dan pembangunan baru); kelemahan (ketinggian banjir yang tidak sesuai dan tata guna lahan); kesempatan (kesesuaian lahan untuk penerapan struktur amfibi dan struktur lainnya); dan ancaman (biaya dan pengenalan sistem struktur baru kepada masyarakat). Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam penerapan arsitektur amfibi pada sistem mitigasi bencana banjir di Palembang.
References
Al Amin, M. B., Ilmiaty, R. S., & Marlina, A. (2020). Flood Hazard Mapping in Residential Area Using Hydrodynamic Model HEC-RAS 5.0. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 7(1), 25–36. https://doi.org/10.14710/geoplanning.7.1.25-36
BMKG Kelas I Palembang. (2022). Buletin Iklim Sumatera Selatan (Tahun XXXVI, Vol. 1). BMKG Palembang.
BPBD Provinsi Sumatera Selatan. (2021, December 25). Lokasi Kejadian Bencana Banjir. http://bpbd.sumselprov.go.id/kepala-pelaksana-bpbd-provinsi-sumsel-bpk-h-iriansyah-ssos-skm-mkes-meninjau-lokasi-kejadian-bencana-banjir-dan-menerjunkan-personil-di-beberapa-titik-lokasi-yang-dianggap-paling-tinggi-genangan-airnya-di-kota-palembang
Department of City Planning, N. Y. C. (2013). Urban Waterfront Adaptive Strategies. www.nyc.gov/uwas
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Volume 2 Nomor 1 Juni 2022: 55-62
p-ISSN 2809-5766 / e-ISSN 2809-5014
62
Ekmekçioğlu, M., Kutlu, A. C., & Kahraman, C. (2011). A Fuzzy Multi-Criteria SWOT Analysis: An Application to Nuclear Power Plant Site Selection. International Journal of Computational Intelligence Systems, 4(4), 583. https://doi.org/10.2991/ijcis.2011.4.4.15
English, E., Klink, N., & Turner, S. (2016). Thriving with water: Developments in amphibious architecture in North America. E3S Web of Conferences, 7. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20160713009
Iskandar, Y., & Lahji, K. (2010). Kearifan Lokal Dalam Penyelesaian Struktur Dan Konstruksi Rumah Rakit di Sungai Musi - Palembang. Local Wisdom, II (2), 37–45.
Kholida, S., (2022, January 8). Analisis Hujan Ekstrem Bulan Desember 2021. Http://Iklim.Sumsel.Bmkg.Go.Id/Analisis-Hujan-Ekstrem-Bulan-Desember-2021/.
Lassa, J. A., & Sagala, S. (2013). The evolution of risk and vulnerability in Greater Jakarta: contesting government policy. www.irgsc.org
Maudina, A. B., Heru Purnomo, A., Winarto, Y., (2021). Kampung Amfibi di Kelurahan Panjang Baru Pekalongan. In Juli (Issue 2). https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index
Nilubon, P., Veerbeek, W., & Zevenbergen, C. (2016). Amphibious Architecture and Design: A Catalyst of Opportunistic Adaptation? – Case Study Bangkok. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216, 470–480. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.12.063
Palembang Municipality. (2021). KOTA PALEMBANG DALAM ANGKA. https://notepam.com/jembatan-ampera-palembang/
Syahbana, P., (2021, December 26). BMKG: Curah Hujan Pemicu Banjir Palembang Tertinggi Sejak 31 Tahun Terakhir Baca artikel detiknews, “BMKG: Curah Hujan Pemicu Banjir Palembang Tertinggi Sejak 31 Tahun Terakhir” selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5871161/bmkg-curah-hujan-pemicu-banjir-palembang-tertinggi-sejak-31-tahun-terakhir. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/. Https://News.Detik.Com/Berita/d-5871161/Bmkg-Curah-Hujan-Pemicu-Banjir-Palembang-Tertinggi-Sejak-31-Tahun-Terakhir.
Sumi, S., & Hamim, A. (2019). Determination of Land Subsidence Caused by Land-Use Changing in Palembang City using Remote Sensing Data.
Wahyu, H. M. H. (2017). Urban Drainage Management and Flood Control Improvement Using the Duflow Case Study: Aur Sub Catchment, Palembang, South Sumatra, Indonesia. Makara Journal of Technology, 21(2), 83. https://doi.org/10.7454/mst.v21i2.3085
Wahyu, H. M. H., Drastiani, R., Komariah, S. L., (2020). Amphibious Architecture: An Alternative Floodproof Design for Urban Flood Mitigation in Palembang, Indonesia. Urban Development and Lifestyle. New York: Nova Science Publisher
Waterfront, U. (n.d.). COASTAL CLIMATE RESILIENCE. www.nyc.gov/uwas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).