Kajian Permukiman Kumuh Tepian Sungai Ditinjau Dari Karakter Spasial Kawasan (Kelurahan Gandus Palembang)

  • Fuji Amalia Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang.
  • Listen Prima Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang.
  • Rizka Drastiani Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang.
  • Sri Lilianti Komariah Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang
Keywords: permukiman, kumuh, fisik spasial, tepian sungai

Abstract

Permukiman tepian sungai adalah ciri khas Kota Palembang. Kawasan permukiman di Kota Palembang semakin meningkat dan bertumbuh setiap tahunnya sedangkan ketersediaan lahan permukiman relatif tetap sehingga menimbulkan permukiman padat dan kumuh. Sebagian besar permukiman yang terletak di sepanjang aliran Sungai Musi dapat dikategorikan sebagai permukiman padat penduduk dengan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Kelurahan Gandus merupakan salah satu kelurahan di Kota Palembang yang berada di kawasan strategis yang memiliki pemukiman tepian sungai yang berada dekat dengan Jembatan Musi 2.  Kawasan Gandus termasuk dalam kategori kawasan permukiman kumuh yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan kawasan. Penelitian ini bertujuan mengkaji permasalahan permukiman kumuh ditinjau dari karakter spasial ruang. Metode kualitatif ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi fisik spasial permukiman Gandus mengandalkan survei pengamatan di lapangan, yang dikompilasi dengan analisa deskrptif mengenai fisik spasial permukiman sebagai penyelesaian permasalahan kumuh pada permukiman Gandus tepian sungai Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi ruang terbuka menjadi tempat pembuangan sampah, kerapatan antar bangunan, sirkulasi pejalan kaki yang menerus namun terputus di penghujung sungai, kurangnya penataan ruang tebuka sehingga sebagai tempat tumbuhnya tanaman liar, serta kurangnya elemen pendukung aktivitas. Oleh sebab itu, elemen seperti tata guna lahan, bangunan, sirkulasi pejalan kaki, ruang terbuka serta pendukung aktivitas dapat menjadi elemen yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Dengan demikian, hasil dari penelitian dapat menjadi masukan bagi penyelenggaraan program pembangunan pada kawasan.

References

Shirvani, Hamid (1985) The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold: New York
Trancik, Roger (1986) Finding Lost Spaces: Theories of Urban Design, John Wiiley and Sons: USA
Yudhohusodo, Siswono (1991) Rumah untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri.
Budiharjo, Eko (1997) Sejumlah Masalah Permukiman Perkotaan.Bandung: Alumni.
Haryanti, D. T (2008) Kajian Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang (Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Amri N (2013) Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Tepian Sungai Kecamatan Kolaka, Sulawesi Tenggara. J Jupiter. https://core.ac.uk/download/pdf/25489355.pdf
Hamidah N, Rijanta R, Bakti Setiawan, Marfai MA (2016) Analisis Permukiman Tepian Sungai Yang Berkelanjutan Kasus Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya. Anal Permukim Tepian Sungai Yang Berkelanjutan Kasus Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya, vol. 12, no. 1. doi:10.21831/inersia.v12i1.10343
Lussetyowati, T (2018) Analisis Elemen-elemen Penataan Ruang pada Permukiman Tepian Sungai. In: Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia; 2018:D070-D076. doi:10.32315/ti.7.d070
Published
2023-02-28
Section
Articles