Penerapan Arsitektur Hijau pada Sequis Center Jakarta
Abstract
Seiring terjadinya krisis lingkungan secara global di indonesia, salah satunya di Kota Jakarta, isu pemanasan global menjadi pembahasan yang kerap dibicarakan dimanapun dan kapanpun. Isu tersebut akhirnya memunculkan konsep arsitektur hijau guna meminimalkan sumber daya baru dan hemat energi, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi penggunanya. GBCI yang mendasari prinsip-prinsip penggunaan konsep arsitektur hijau yaitu suatu lembaga yang menilai apakah suatu bangunan sudah memenuhi kriteria bangunan hijau melalui sistem penilaian Greenship. Sequis Center, gedung perkantoran di kawasan Sudirman Central District Business, Senayan, Jakarta Selatan, adalah salah satu bangunan di Indonesia yang mampu meraih peringkat gold dalam sertifikasi Greenship. Sequis Center menggunakan konsep bangunan ramah lingkungan melalui penghematan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan Sequis Center masuk ke dalam kriteria green building. Teknik penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan pengumpulan data melalui studi literatur, observasi secara langsung ke lapangan, dan menganalisis prinsip-prinsip yang sesuai dengan konsep arsitektur hijau. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Sequis Center mendukung ekosistem lingkungan berkelanjutan dengan cara menerapkan konsep arsitektur hijau. Hasil analisis ini dapat menjadi nilai tambah pada bangunan serta diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pemanasan global dapat dihasilkan dari bangunan serta aktivitas yang dilakukan di dalamnya.
References
Brenda, Vale Robert (1991) Green Architecture: Design for A Sustainable Future. Thames & Hudson. London.
Faishal, M. R., & Satwikasari, A. F (2021) Kajian Prinsip Arsitektur Hijau Pada Bangunan Apartemen Samara Suites di Jakarta.
Gbcindonesia.Org (2020) Sequis Center, diakses online: Https://Gbcindonesia.Org/, <15 Juni 2023>
H. &, Erdiono, D., Pengajar, S., Teknik, F., Arsitektur, J., Sam, U., & Manadò, R (2009) Arsitektur Hijau: Arsitektur Ramah Lingkungan, vol. 9, no. 1, pp. 75–77.
Laksmi Widyawati, R (2019) Green Building Dalam Pembangunan Berkelanjutan Konsep Hemat Energi Menuju Green Building di Jakarta.
Prasetudia, A (2020) Prinsip Arsitektur Hijau Pada Bangunan Hunian Bertingkat Tinggi, vol .3, no. 2, pp. 495- 506.
R. L. Widyawati (2018) Green Building Dalam Pembangunan Berkelanjutan Konsep Hemat Energi Menuju Green Building di Jakarta, vol. no. 13, pp. 01–17.
Sucipta, A., Muflih Nasution, A., & Rambe, Y. S (2022) Penerapan Arsitektur Hijau Pada Perancangan Apartemen Mahasiswa di Medan, Jurnal Arsitektur Terracotta |, vol. 3, no. 3, pp. 149–159.
Sudarwani, M. M (2012) Penerapan Green Architecture dan Green Building sebagai Upaya Pencapaian Sustainable Architecture. Journal Of Architecture, vol. 10, no. 24.
Teguh Pratama, Y., Ary, D., & Putranto, D (2018) Evaluasi Green Construction Pada Proyek Sequis Tower, Jakarta Selatan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).