Konsepsi Tata Letak Candi Candi Muaro Takus

  • Ardiansyah . Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
  • Widya Fransiska F.A Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
  • Syera Muti’ah Nabila Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
Keywords: konsepsi, tata letak, candi

Abstract

Penemuan reruntuhan bangunan candi umumnya ditemukan oleh bangsa colonial, baik itu Belanda maupun Inggris, pada abad ke 19 dan abad ke 20 dengan bentuk hampir sudah tidak utuh lagi sehingga sangat sulit mengidentifikasi dan menjamin kebenaran bentuk arsitektur setelah direnovasi. Hasil pemugaran yang dilakukan arkeolog khususnya percandian di Sumatera umumnya hanya sebatas bagian kaki candi atau fundamen saja, akan tetapi sudah terlihat jelas tata letak dan orientasi bangunan candi sehingga hal ini memberi petunjuk dan dasar yang kuat di dalam penafsiran tata letak dan orientasi candi di Sumatera. Di dalam penelitian ini peneliti mengambil kasus percandian di Sumatera meliputi Candi Bumiayu, Candi Muaro Jambi, dan Candi Muaro Takus. Metode penelitian dipilih adalah studi lapangan dan studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Penemuan penting di dalam penelitian ini adalah konfigurasi Candi Muaro Takus sebagai replika gugusan gunung di bukit barisan sebelah Barat dan Barat Daya Candi, sedangkan pada kasus Situs Muaro Jambi ruang natah atau halaman tengah. Kajian mengenai tata spasial ini sangat penting dilakukan karena terkait dengan bagaimana zonasi dan orientasi serta pengelompokan bangunan pada gugusan candi di Sumatera.

References

Ayeris, P. T., & Herwindo, R. P (2023) Studi Penjajaran Candi Budha di Padang Lawas, Sumatera Utara, dan Mataram Kuno, Riset Arsitektur (RISA), vol. 7, no. 01, pp. 66-83.
Dutta, T., & Adane, V. S (2014) Symbolism in Hindu Temple Architecture and Fractal Geometry-'Thought Behind Form', International Journal of Science and Research (IJSR), vol. 3, no. 12, pp. 489-497.
Dwijendra, Achwin (2009) Arsitektur Bangunan Suci Hindu Berdasarkan Asta Kosala Kosali, Udayana University Press: Bali.
Halim, A (2017) The Meaning of Ornaments in The Hindu and Buddhist Temples on The Island of Java (ancient-middle-late classical eras), Riset arsitektur (RISA), vol. 1, no. 02, pp. 170-191.
Kamrich, Stella (1946) The Hindu Temple, vol. I, University of Calcuta.
Lim, H. S (2019) Kearifan Lokal dari Situs Candi Nusantara, Dhammavicaya: Jurnal Pengkajian Dhamma, vol. 3, no. 1, pp. 22-27.
Nahrudin, N., Cahyana, Y., & Baihaqi, K (2023) Deteksi Bentuk Candi Jiwa dan Candi Blandongan Menggunakan Algoritma Convolutional Neural Network, Scientific Student Journal for Information, Technology and Science, vol. 4, no. 1, pp. 24-30.
Sahruni, & Iqbal Birsyada, M (2021) Makna Akulturasi Hindu Budha pada Arsitektur Candi Plaosan, vol. 03, no. 02.
Sarangi, Shaswat Sekhar (2017) Influence of Vernacular Architecture in Evolutron of Temple forms of Odlha International Journal for Innovative Research In Science & techtology, vol.4.

Satria, M. W., & Diasana Putra, I (2020) The Kori Agung Character of Heritage Temples: The Architectural References of Klungkung Identity, Journal of Social and Political Sciences, vol. 3, no. 1.
Schmieke, M (2002) Vastu: The Origin of Feng Shui. Great Britain: Golo ka Books.
Siswanto, Ari (2020) Tata Spasial Cardi Batal I, II, III Di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, Jurnal Lingkungan Binaan, vol.1, pp. 63-68.,
Tuyu, M. A., Rahadhian, P., & Herwindo, S. T (2021) Relation of Typomorphology of Hindu and Buddist Temples in the Ancient Mataram. Riset Arsitektur (RISA), vol. 5, no. 2, pp. 102–116.
Wahyudi, D. Y., Aris Munandar, A., & Setyani, T. I (2021) The Shiva-Budhist Comcept in the Temple of Singhasari-Majapahit Periods, vol. 6, no.2, pp. 872–883.
Wirasanti Niken (2016) Struktur dan Sistem Tarda Ruang Sakral Candi (Kasus Cardi-cardi Musa, Mataram Kura Abad IX Miseli), International Seminar Prasasti III: Curkit Research in Linguistik, UNILA: Lampung.
Published
2024-08-30
Section
Articles