Kajian Aktivitas Berdasarkan Kondisi Lingkungan pada Kawasan Tepian Sungai Cikapundung

  • Almira Ulfa Universitas Sriwijaya
  • Harrini Mutiara Hapsari Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
  • Sri Lilianti Komariah Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
  • Rizka Drastiani Program Studi Arsitektur, Universitas Sriwijaya
Keywords: tepian sungai, aktivitas, masyarakat, ruang publik

Abstract

Kawasan tepian sungai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah ruang publik yang interaktif.  Hal menarik dari kawasan yang memiliki sungai di dalamnya ialah beraktivitas di tempat yang berdekatan dengan air sambil menikmati keindahan dan suasananya. Studi ini berfokus untuk mengidentifikasi aktivitas yang berlangsung pada kawasan tepian Sungai Cikapundung, yang meliputi: aktivitas pokok (necessary activities); aktivitas opsional (optional activities); dan aktivitas sosial (social activities). Kemudian dilihat apakah masyarakat melibatkan area tepi Sungai Cikapundung dalam melakukan aktivitas opsional dan sosial. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dari hasil wawancara dan observasi lapangan. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat yang berhuni berbatasan langsung dengan sungai memiliki aktivitas dengan interaksi yang kuat terhadap Sungai Cikapundung, sedangkan kawasan permukiman penduduk yang berada dekat tetapi tidak berbatasan langsung, memiliki interaksi yang minim terhadap sungai dalam melaksanakan aktivitasnya. Ditemukan bahwa letak dan keterbukaan terhadap sungai sangat mempengaruhi ada tidaknya interaksi masyarakat terhadap sungai. Keluaran studi ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan kawasan di tepian sungai.

References

Bandung Kita (2021) Lestarikan Sungai Cikapundung, Komunitas Serlok Bantaran Indonesia Gunakan Kearifan Lokal - Semua Tentang Bandung,
Carr, S., Francis, M., Rivlin, L. G., & Stone, A. M (1992) Public Space, Cambridge University Press.
Do, D. T., Cheng, Y., Shojai, A., & Chen, Y (2019) Public Park behaviour in Da Nang: An investigation into how open space is used. Frontiers of Architectural Research, vol. 8, no. 4, pp. 454–470.
Dwiputra, I. D., & Ardiani, N. A (2017) Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan, Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), Gehl, J. (2011) a.b. Life Between Buildings. Island Press>
Hamidah, N., Rijanta, R., Setiawan, B., & Marfai, M. A (2016) Analisis Permukiman Tepian Sungai yang Berkelanjutan, Kasus Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya, INERSIA, vol. XI, no.I 1, pp. 13–24.
Jordan, N. A., & Ulimaz, M (2019) a.b. Hubungan Antara Perilaku Masyarakat dan Pembentukan Ruang Publik (Studi Kasus: Permukiman Tepi Sungai Manggar), BORDER Jurnal Arsitektur, vol. 1, no. 2
Lussetyowati, T., & Ulfa, A (2023) Sense of Place Pasar 16 Ilir Palembang, Archvisual: Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan, vol. 2, no. 2, pp. 63–72.
Mardiah, W. M. R. W. N (2015) Compact Urban form for Sociability in Urban Neighbourhoods. International Journal of Social Science and Humanity, vol. 5, no. 10, pp. 822–826,
Mentayani, I (2019) Identitas Dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai Di Banjarmasin Identity and Existence Riverside Settlement of Banjarmasin, Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, vol. 4, pp. 497–502,
Portal Bandung (2021) Serlok Bantaran, Kawasan Konservasi Bambu di Bandung.
Sarwono, J (2022) Quantitative, Qualitative and Mixed Method Research Methodology,
Sastrawati, I (2003) a.b. Prinsip Perancangan Kawasan Tepi Air (Kasus: Kawasan Tanjung Bonga), Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota , vol. 14, no. 3, pp. 95–117.
Whyte, H. (2001) a.b. The Social Life of the Small Urban Space, Project for Public Spaces.
Wijaya, J., & Herlambang, S (2022) Penataan Ruang Publik Tepi Sungai Untuk Menghidupkan Kembali Fungsi Sungai Kota Jakarta, Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), vol. 3, no.2, 1933.
Published
2024-02-29
Section
Articles