Rumah Saudagar Batik Laweyan di Surakarta; Bangunan Berarsitektur Hybrid

  • Rudy Surya Teknik Arsitektur Prodi Magister Arsitektur, Universitas Tarumanagara
  • Naniek Widayati P Teknik Arsitektur Prodi Magister Arsitektur, Universitas Tarumanagara
  • Alvin Alvin Teknik Arsitektur Prodi Magister Arsitektur, Universitas Tarumanagara
Keywords: rumah, saudagar batik, laweyan, arsitektur hybrid

Abstract

Kawasan Laweyan dikenal sejak zaman kerajaan-kerajaan di Surakarta yang memiliki karakter sangat spesifik seperti kota-kota tua di Eropa, yaitu secara fisik kawasan berupa kantong (enclave) dengan tiga lapisan jalan utama, jalan lingkungan dan gang kecil (alley). Di kawasan ini saudagar batik Laweyan bermukim dan berusaha industri batik dengan kedudukan yang tinggi di masyarakat Surakarta, namun bukan abdi dalam karaton, sehingga tidak mempunyai kewajiban mengikuti tatanan kehidupan kaum bangsawan termasuk dalam bentuk bangunan rumah tinggalnya. Gaya hidup  mempengaruhi rancangan rumah tinggalnya yang berusaha mengikuti tatanan tradisional Jawa, namun bertransformasi dengan bentuk-bentuk baru terutama pada penggunaan material bangunan yang mengadaptasi perkembangan teknologi bangunan saat itu. Tujuan penulisan adalah mengkaji rumah saudagar batik Laweyan berdasarkan periodisasi   pembangunannya. Metode yang dipakai adalah deskriptif analitik dengan cara mengadakan pengamatan, wawancara, pengukuran bangunan dan lingkungan yang dijadikan sampel. Sampel diambil berdasarkan kesanggupan pemilik dalam menerima peneliti karena masa pandemi. Hasil yang dicapai dapat menstrukturkan transformasi bentuk, karakter, langgam, tata ruang berdasarkan periode tahun 1800-1900, tahun 1900-1945, tahun 1945-2000 berupa persilangan dan penggabungan dari bangunan khas saudagar Laweyan tersebut sehingga dapat menambah khasanah kekayaan arsitektur di Indonesia.

References

Burazor, M. (2012). Specific Aspects of Sustainability in The Design of Hybrid Buildings. Green Design Conference.

Cahyandari, Gerarda (2007), Tata Ruang dan Elemen Arsitektur pada Rumah Jawa di Yogyakarta sebagai Wujud Kategori Pola Aktivitas dalam Rumah Tangga. Jurnal Arsitektur Komposisi, Vol 10 nomor 2 tahun 2012, Yogyakarta, Universitas Atmajaya.

Cambridge Dictonary. (n.d.). Diakses: 15-11-2020,

Ningsar, & Erdiono, D. (2012). Komparasi Konsep Arsitektur Hibrid dan Arsitektur Simbiosi. Daseng, 1(1), 7–14.

Priyomarsono, Naniek Widayati (2020), Heterotropo Kampung Baluwerti Kasunanan Surakarta, Yogyakarta, K-Media.

Priyomarsono, Naniek Widayati, & Surya, Rudy (2021), Kawasan Permukiman Saudagar Batik Laweyan di Surakarta. Jakarta; Center for Architecture and Conservation (CAC-Group).

Hastuti, Dhian Lestari, 2011. Status dan Identitas Sosial Saudagar Batik Laweyan dalam Interior Indis di Awal Abad ke-20. Jurnal Dewaruci, Volume 7, No. 1 Surakarta: ISI Press Surakarta.

Hastuti, Dhian Lestari, 2014, Kedudukan Dalem pada Program Ruang Rumah Indis Saudagar batik laweyan di awal abad ke-20, Acyntya Jurnal Penelitian Seni Budaya, Volume 6 No. 2 Desember 2014.

Pujantara, R. (2014). Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur Dengan Konsep Superimposisi Dan Hibrid Dalam Teori Fuction Follow Form. Jurnal Forum Bangunan, 12 (1 Januari). Https://Doi.Org/10.5281/Zenodo.260092

Purwantiasning, A.W., Kurniawan, K.R., & Purenti, P M. (2019) Understanding Historical Attachment 18.

Rum, Gan Gan Muhamad, Ikaputra, (2021), Arsitektur Hibrida; Kombinasi untuk Menghasilkan Karya Arsitektur yang Lebih Baik, Sinektika: Jurnal Arsitektur, Vol 18 No 2, Juli 2021.

Tjahjono, Gunawan, (1989), Cosmos, Center and Duality in Javanese Architectural Tradition: The Symbolic Dimensions of House Shapes in Kota Gede and Sorroundings. Dissertasion, Barkeley: University of California.

Widayati, Naniek, 2002. Permukiman Pengusaha Batik di Laweyan Surakarta: Disertasi. Jakarta, Universitas Indonesia

Widi, Alfian (2016) Mengetuk Pintu Laweyan, alfianwidi.com/2016/04/Laweyan. Diakses: 21-07-2021 pukul 18.00.
Published
2021-12-24
Section
Articles